Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bunga untuk Mama
5
Suka
14,205
Dibaca

"Mama! Mama! Liat deh Tika bawain Mama bunga."

"Tika... Itu bunga dapet dari mana?"

"E-emm... Dari Oma yang disana! Yang itu, yang pake baju warna biru muda." Aku menunjuk kearah sebrang jalan.

Waktu dulu Aku menyukai bunga. Buatku semua yang paling indah cuma ada tiga hal, Mama, bunga, dan lukisan karya Mama.

Bagaimana dengan Papaku?

Entahlah... Mama selalu sedih kalau Aku bertanya tentang Papa dan Aku tak ingin Mama bersedih, jadi Aku tidak pernah bertanya lagi.

Seiring berjalannya waktu, teman-temanku mulai bertanya, "Mana Papa kamu? Kok, kalo pulang dijemputnya sama Mama kamu terus?"

Deg...

Ahh... Padahal Aku sudah mencoba segala cara untuk menghindari pertanyaan itu, tetapi mau sekeras apapun Aku mencoba menghindar, pada akhirnya pertanyaan itu tetap harus Ku jawab.

Pulangnya Aku bertanya kepada Mama dimana Papaku . Mama tersenyum, tapi bukan senyum bahagia. Mama menceritakan tentang Papa. Kata Mama, Papa itu tidak sebaik yang kupikirkan. Papaku selingkuh dengan cewe lain disaat Mama hamil. Walau Mama berkata sudah merelakannya dan memaafkannya, tapi tidak denganku. Hatiku terasa bercampur aduk, tapi satu hal yang dapat Ku katakan, "Br*ngs*k!".

Mama hanya terdiam untuk beberapa saat, lalu berkata, "Nak, kamu tau kenapa Mama suka melukis?". Aku menganggukkan kepalaku.

Lalu mulai merangkai potongan-potongan cerita Mama bagaikan menyusun kepingan puzzle.

Ahhh...

Aku merasa bersalah. Mama melukis karena itu bagian dari terapinya dan akar masalahnya ada di masa lalu Mama, dan aku malah membasahi kembali luka Mama yang sudah kering. Dan seketika, mataku terasa hangat, air mataku berjatuhan. Mama terdiam sambil memelukku.

Setelah beberapa saat Aku menangis, Mama memberiku nasihat, "Itu cuma masa lalu yang sudah berlalu, jadi kamu tidak perlu menangisinya. Tapi, hari ini dan esok itu bagaikan kertas kosong, yang kamu perlukan hanyalah menulis kelanjutannya. Jadi... Jangan sia-siakan masa kini ya, Tika? Mama gak mau kamu bernasip sama kayak Mama."

Cuma itu yang Mama katakan untukku. Dan entah kenapa, perasaanku tidak enak. Mama gantung diri esoknya, besertakan sepucuk surat.

Itu adalah hari yang berat bagiku, itu terakhir kalinya Aku berbincang dengan Mama, dan nasihat terakhir dari Mama. Setelah 5 tahun, akhirnya aku bisa merelakan Mama.

"Mama, Tika dateng. Maap ya, Tika baru dateng sekarang. Tika bawain Mama bunga, tenang aja Tika enggak ngambil sembarangan, kok." Hatiku sudah merelakan Mama sekarang.

******

"Sepertinya kali ini kau yang menang ya, nyonya malaikat."

"Tentu saja... Seperti yang Kukatakan 5 tahun yang lalu, dalam menjalankan hidup ini menjadi yang pertama bukan berarti menjadi pemenang, tapi yang bertahan dia yang menang."

"Yah... Harus Ku akui, anak itu memang tangguh. Bahkan setelah Mamanya mati pun, ia tetap bertahan. Jadi siapa yang akan kita uji ketangguhannya untuk selanjutnya?"

"Entahlah... tapi yang pasti poin kita saat ini seri. Kau punya Mamanya dan Aku punya anak itu. Benar kan, tuan iblis?"

"Heh... Baiklah, mari kita cari peserta ujian selanjutnya."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
About Time
Sartika Wulandari
Flash
Bunga untuk Mama
myollaa
Novel
Gold
A [ Aku, Benci & Cinta ]
Coconut Books
Novel
Abuelita
Tasyavira Indifatma
Novel
Tuhan! Mengapa Kau Ambil Ayahku Lebih Dulu?
Dear Deen
Skrip Film
Diary untuk Arland (Script)
Rika Kurnia
Flash
Berkomunitas
Berkat Studio
Novel
Bronze
16 Km
Risna Pramesti
Komik
Bronze
Fight 4 Real
Sakumora Kanata
Flash
BELI SEKARANG, Call / WA : 0811-7252-169 Distributor pupuk organik agros di Lampung Barat.
Jual Pupuk Organik
Cerpen
Balada si orang gila
Flaww
Novel
Jejak-Jejak Gladiol
Kopa Iota
Skrip Film
MUSKIL (Script)
Seto Yuma
Flash
Bronze
Nasi
godok
Cerpen
Bronze
Cerita Tukang Sulap dan Ibu yang Mencari
Habel Rajavani
Rekomendasi
Flash
Bunga untuk Mama
myollaa
Novel
Mayo journal: 365 days
myollaa