Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Raka, seorang pimpinan di perusahaan ternama mulai jengah dengan apa yang dia punya. Seperti jabatannya, pekerjaannya, bawahannya, juga rekan-rekan sesama pimpinan. Bahkan dia merasa kehangatan dalam rumah tangganya mulai hambar. Dia merasa kebaikan orang-orang di sekitarnya hanyalah kepalsuan belaka.
Sampai akhirnya Raka ingin mengajukan resign. Raka diberi syarat harus mencari seseorang yang benar-benar paham terkait detail-detail perusahaan dan layak untuk menggantikan posisinya. Berita tersebut menyebar dengan cepat. Orang-orang di perusahaan Raka menjadi bertingkah aneh kepadanya. Tiba-tiba saja mereka menjadi begitu akrab dan hal itu justru membuat Raka menjadi risih. Raka tahu, ada udang di balik batu.
Sebenarnya, tak ada satu pun orang yang masih bisa Raka percaya di perusahaan itu. Dia gelisah mencari siapa yang akan menggantikannya. Memikirkannya saja, tak ada satu pun yang terbayang. Raka kalut. Dia menceritakan kekalutannya kepada Mona, istri yang begitu dia cinta. Raka bercerita bahwa dia sudah jenuh dengan situasi-kondisi di perusahaan. Dia juga menyampaikan ingin berbisnis saja, resign dan segera mencari orang lain untuk mengisi 'kursi' di perusahaan yang dia pimpin saat ini. Tak dinyana, Mona begitu antusias mendengar Raka akan resign. Itu berarti hubungan rumah tangganya akan menjadi rekat kembali.
Ditengah kebingungan Raka, muncullah ide bagaimana dia dapat memilih pengganti yang layak dan tepat. Raka akan memilih yang paling tegas dan jujur. Raka membeli perdana baru dan membuat iklan lewat SMS ala-ala pesan pinjaman hutang. Dari SMS itu, Raka menawarkan sebotol ramuan yang bisa menyamarkan tujuan-tujuan tertentu supaya terlihat natural. Jadi, jika seseorang punya tujuan tertentu, seolah-olah kebaikan yang dilakukan oleh si peminum ramuan bukanlah ‘topeng’. Dikirimlah iklan tersebut ke kontak teman-teman di perusahaan. Tetapi semua yang mendapatkan pesan saling merahasiakan.
Tak diduga, ternyata banyak yang menginginkan sebotol ramuan itu. Hampir seluruh teman-temannya memesan. Raka iseng menanyakan alasan mereka tertarik dengan ramuan yang Raka buat, dan jawaban mereka sama, terpilih menjadi pimpinan perusahaan. Namun, ada seorang yang sama sekali tak merespon, Dimas. Hal-hal demikian tak terlewat untuk Raka ceritakan ke Mona. Mona pun memberi saran supaya Dimas dipertimbangkan untuk menggantikan posisinya. Alasan Mona, karena Dimas tak menghiraukan iklan yang telah Raka kirim, itu berarti dia berkompetisi dengan ‘bersih’, juga fokus dengan apa yang dia kerjakaan saat itu.
Setelah mempertimbangkan banyak hal, terpilihlah nama Dimas sebagai rekomendasi pengganti Raka. Di tengah perjalanan pergantian jabatan itu, muncul fakta baru bahwa ternyata Dimas adalah simpanan dari Mona. Dimas banyak dibantu oleh Mona supaya berhasil menggantikan suaminya sendiri. Mona membocorkan semua rencana Raka, mulai dari syarat resign sampai tentang iklan sebotol ramuan.
Mona akhirnya meninggalkan Raka dan memilih menjalani hidup baru dengan Dimas yang kini sudah sah menggantikan Raka. Sejak itu, hidup Raka jadi kacau, tak tahu arah, kelimpungan. Tetapi, tak lama kemudian, Raka kembali bangkit. Merenungi apa saja yang telah terlewat.
Benar saja, Raka akhirnya berbisnis, menjual ramuan dengan label RAMUAN MORAL. Kali ini, dia berharap ramuan yang dia jual dapat membuat orang lain menjadi dirinya sendiri, berjalan sesuai ajaran yang ada. Namun ternyata justru pelanggan-pelanggannya semakin lepas dari pribadi yang sesungguhnya. Ramuannya membuat orang-orang semakin menjadi berpura-pura.
Raka stres dan mengakhiri hidupnya.