Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cermin Waktu
8
Suka
6,654
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Reiko membanting pintu apartemennya setelah masuk. Tidak keras, sebenarnya, tapi tidak bisa juga dikatakan pelan; cukup untuk melepas sedikit emosi yang menggelembung di dadanya.

Ia bersandar ke pintu sebentar sebelum tubuhnya melorot dan kemudian terduduk di lantai. Ia tatap apartemen kecilnya, yang tidak berubah semenjak ia tinggalkan tadi pagi, hanya sekarang tampak gelap. Malam telah tampak dari jendela yang hanya berjarak tiga meter di hadapannya, menawarkan kesadaran penuh kalau ia telah menambah satu hari dalam hari-hari hidupnya. Tapi Reiko merasa gamang.

Lemah ia bangkit. Melepas alas kaki dan melangkah menuju dapur. Di tengah jalan, langkahnya terhenti ketika ia menangkap bayangan cermin di samping kirinya. Ia melihat bayangan dirinya. Gelap, tapi kemudian menerang oleh terang jendela yang diikuti gemuruh mesin kereta api yang melaju menuju Tokyo--atau memasuki Fukushima? Entahlah, Reiko tidak peduli. Ia masih menatap bayangannya di cermin. Ia dekati cermin itu setelah kereta api lewat. Ia tatap dalam-dalam bayangan dirinya. 

"Apa yang mau kamu lakukan dengan hidupmu, Nona?" katanya lirih.

Tentu saja bayangannya hanya mengikuti gerak bibirnya. Tidak akan menjawab. 

"Jawab!" pekik Reiko meski kemudian ia merasa malu terhadap dirinya sendiri dan merasa bodoh.

Ia merunduk sesaat dan menarik nafas panjang sebelum menengadah dan menatap kembali bayangannya.

"Kamu akan seperti apa tiga puluh tahun yang akan datang, Nona?" ucapnya lirih. "Apa yang sedang kamu lakukan tiga puluh tahun yang akan datang?"

Ia tatap matanya sendiri yang mulai berkaca-kaca. Lalu ia melihat sekitar matanya mengeriput, keningnya pun mengeriput, pipinya yang menggelayut dan rambutnya yang memutih. Ia tatap Reiko yang telah renta.

"Kamu kebingungan, Nona?" Bayangannya menjawab.

Reiko mendengus, "Siapa yang tidak?"

Reiko tua tersenyum. Reiko muda menekuk sedih dan menangis. 

"Apa yang akan kamu lakukan dalam posisiku?"

Reiko tua menggelengkan kepala. Pelan. "Aku hanya bisa bilang, ikuti kata hatimu."

Reiko kembali mendengus. "Selama ini aku ikuti kata hatiku dan lihat di mana aku sekarang!"

Reiko tua tampak meneteskan air mata, "Bedakan antara Kata Hati dan Hasrat, Sayang. Hasrat hanya membawa kegelisahan, perasaan kosong. Kata hatimu akan membimbingmu."

"Bagaimana aku bisa membedakannya?" pekik Reiko frustasi.

"Jujur, Sayang. Mulailah jujur dengan dirimu sendiri. Katakan yang benar walaupun pahit, rendahkan hatimu sebagai debu yang masih punya peran di alam semesta. Beranilah, Sayang..."

Bayangan Reiko memudar.

"Jangan pergi dulu!" pekik Reiko seraya meraih cermin. Cermin yang tak lagi menggantung di dinding, melainkan bertengger di lemari rendah yang terbuat dari kayu. Dan tangan yang meraih cermin itupun tak lagi muda.

Reiko tengah duduk bersimpuh di hadapan cermin. Ia tarik tangannya dan merasa malu pada dirinya sendiri, namun ia lanjutkan berkata, "Memang kita banyak melakukan kesalahan. Kita akui itu! Tapi kita tidak bisa menyesal. Tidak bisa! Hanya bisa belajar. Jangan pernah mau mengubah alur hidupmu! Kamu dengar, Nona?"

"Nenek?"

Pintu bergeser dan memperlihatkan wajah manis seorang gadis tiga belas tahun.

"Nenek bicara sama siapa?"

"Sama cermin," jawab Reiko tersenyum. Lalu ia mengulurkan tangan. "Keiko, tolong bantu Nenek berdiri."

Gadis itu menghampiri uluran tangan neneknya dan membantunya berdiri.

"Ayahmu sudah pulang?"

"Belum. Tapi Ibu sudah. Di dapur, sedang masak."

"Ayo, kita bantu."

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@egidperdana89 : Wah terima kasih 😃.
aku suka tata bahasanya. 🙏
@semangat123 : Sip! Tenkyu!👍
Bisa Kak☺️. Alur mundur nya di cermin😂. (Flashback in the mirror 😂)
Nah kalo sudah tau itu, minta pendapatnya nih, bisa gak dibilang FF ini alur mundur?
Harus baca 2x baru ngeh. Ternyata Reiko itu nenek2🤣🤣🤣
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cermin Waktu
DMRamdhan
Novel
I Can See Your Future Stories
Alvin Raja
Novel
Bronze
Pinjaman Berbunga Cinta
SURIYANA
Cerpen
Secarik Tagihan Sendu
Ayub Wahyudin
Novel
Bronze
PRIVATE GURL
Tila Hasugian
Novel
Bronze
1 Hati 2 Raga
Nur Fitriani
Novel
LOVE IN ONE NIGHT
Gerin Pratama
Novel
LANGIT BIRU
Safinatun naja
Flash
Bronze
Monyet Bersayap Kupu-kupu
Andriyana
Novel
Gold
KKPK Gerhana Pasti Berlalu
Mizan Publishing
Novel
Dinar Dan Dirham
Sunarti
Novel
Dibawah Pedang Pora
Eggya Vaniesa Hediana
Novel
Bronze
Mirielle - The Drama Queen
Meriam Ester Lita Dumais
Novel
Luka, Luka, dan Luka
Dewanto Amin Sadono
Novel
Bronze
Bioskop Bahagia
Herman Sim
Rekomendasi
Flash
Cermin Waktu
DMRamdhan
Novel
Ayat yang Tak Terucap
DMRamdhan
Novel
Bronze
My Fair Rebelle
DMRamdhan
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Flash
Bersalah
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
PLAYBALL!!
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
DMRamdhan
Flash
L'esprit de L'escalier
DMRamdhan
Flash
Sejatinya Keindahan
DMRamdhan
Novel
Bronze
Layang-Layang Putus Tak Pernah Salah
DMRamdhan
Novel
To Protect
DMRamdhan
Novel
Flight of Birds
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Flash
Sepadan
DMRamdhan
Flash
Resiko
DMRamdhan