Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Kunci Ruangan Itu
13
Suka
5,346
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia berlari membelah kota sambil digelayuti ketakutan luar biasa. Tangannya yang memegang erat kunci berujung tengkorak mulai basah karena keringat. Udara dingin tengah malam yang menusuk kulitnya tak sedikitpun ia hiraukan.

"Apa maksudnya barusan!?" batinnya kalut.

Dia masih ingat suasana hatinya yang cerah saat akan beranjak tidur malam tadi karena besok adalah hari gajian. Dia bahkan menyetel alarm pagi-pagi agar bisa secepatnya mengecek apakah gajinya sudah masuk.

Tapi alarm-nya tak pernah berbunyi. Hari gajianpun tak kunjung datang. Langit di luar masih hitam kelam, jam di kamarnya berhenti saat kedua jarumnya hampir sama-sama menunjuk angka dua belas. Jam di ponselnya pun sedari tadi hanya menampilkan angka 23:59.

Malam terasa lebih sunyi dari biasanya, membuatnya memberanikan diri mengintip jalanan dari jendela kamarnya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di luar sana. Bahkan suara kucing liar yang sering berkelahi setiap tengah malam di dekat kontrakannya pun tidak terdengar.

Setelah mengumpulkan keberanian, dia beranjak keluar. Dia menyusuri jalanan di depan kontrakan yang senyap seperti hampa udara. Tak jauh dari kontrakannya terdapat sebuah minimarket 24 jam, membuatnya sedikit lega karena setidaknya pasti ada orang lain yang masih terjaga.

Namun, hal yang ia temui di minimarket itu justru membuatnya terbelalak. Sang kasir sedang menguap di balik mesin kasirnya, seorang pelanggan menuangkan kopi panas ke dalam cangkir kertas, pelanggan yang lain setengah membungkuk di depan rak makanan ringan.

Dan semua gerakan itu terhenti, seperti menonton film yang sedang di-pause.

Seperti tak diberi waktu untuk mencerna apa yang terjadi di hadapannya, sebuah suara mengalihkan perhatiannya. "Jadi kamu yang menutup pintunya?"

Dia hampir menangis lega saat melihat pemuda yang berbicara barusan. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka-"

"Karena kamu menutup pintunya," sela pemuda itu. "Aku tak tahu bagaimana caramu bisa mendapatkan kunci itu, tapi sebaiknya serahkan kunci itu padaku sekarang."

"Apa maksudmu? Kunci apa?"

Pemuda itu berkacak pinggang. "Kunci ke ruang database."

Tiba-tiba ia teringat ruangan penuh monitor menyala dan rangkaian beberapa komputer kompleks yang ia temukan siang tadi. Lubang kunci pintu menuju ruangan itu cocok dengan anak kunci berujung tengkorak yang ia temukan di basement kontrakannya. Awalnya dia hanya iseng mencoba menggunakan kunci itu di setiap pintu aneh yang ia temui. Siapa sangka setelah sekian lama, akhirnya dia menemukan pintu yang tepat.

Yang sempat membuatnya heran siang tadi adalah karena pintu itu tidak dalam keadaan terkunci. Jadi setelah melongok sebentar untuk melihat isi ruangannya, dia langsung mengunci pintunya dan pergi.

"Kalau aku tak bisa masuk, aku tak bisa mem-backup data-datanya. Kalau belum di-backup, progress kota ini takkan bisa lanjut ke hari berikutnya," lanjut pemuda itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
bagus di awal nih. tp msh terlalu kompleks kalo cuma jadi flash fiction.
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Kunci Ruangan Itu
Arwis Pitha
Flash
Sigma
Donquixote
Cerpen
Bronze
Sang Pemancing dan Burung Kembara
Fazil Abdullah
Novel
Married by Magic
Ikhsan Ardiansyah
Novel
The Reason Why I Give Up
batiar
Cerpen
Bronze
Perempuan yang Menikahi Belik
Intan Andaru
Flash
Singgah
hyu
Novel
Wali Kala Nanti
Ana Latifa
Flash
Midnight
Veninda Oktaviana
Novel
NONE the red wol
meal_libra|BLACkend077
Flash
Bronze
Gerbang Nasib
Venny P.
Flash
Bronze
Keluarga
Hesti Ary Windiastuti
Novel
Rodan Rodin
HAA
Novel
Gold
Disorder
Bentang Pustaka
Novel
[true-story] Misteri Telaga Pelangi
Firdaus
Rekomendasi
Flash
Kunci Ruangan Itu
Arwis Pitha
Flash
Hantu
Arwis Pitha
Flash
Kembali
Arwis Pitha