Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Untuk mu yang ku rindu. Kamu selalu ada dalam ingatan ku. Walau rupa mu, samar-samar dalam benak ku.
Aku iri pada mereka. Yang masih memiliki sosok mu dalam hidup mereka. Bercanda gurau dan tertawa riang bersama. Bahkan berpotret bersama. Tidak seperti aku. Yang tak sempat berbuat banyak untuk mu. Yang tak sempat mengenang mu terlalu lama dalam hidup mu. Aku tak punya cukup waktu untuk bersama mu. Aku kehilangan banyak waktu berharga atas mu. Bukan aku.
Aku selalu ingat kata ibu ku. "Kakek mu itu sangat cerdas. Beliau sangat ulet dan rajin dalam berniaga. Beliau juga sangat pintar matamatika, ibu mu ini pun masih kalah hebatnya jika di bandingkan dengan Ia. dan Kakek mu sangat pandai mempelajari bahasa lain. Bahasa Jawa, Madura, Arab bahkan bahasa Jepang dan Belanda".
Aku hanya terkagum-kagum mendengarkan sedikit kisah mu itu. Dan aku penasaran "Ma. Banyak sekali bahasa yang Kakek bisa. Apa tidak pusing Kakek menghafal nya?" Ibu bilang. "Dulu jika Kakek tak bisa bahasa Jepang atau Belanda. Kakek tak di perbolehkan untuk berjualan di pasar". Aku termenung. Dalam benak ku berbicara. Wah jadi Kakek pandai berbahasa karna keadaan. Jika kakek tak bisa bahasa Penjajah. Kakek tak bisa berdagang. Pasti Kakek banyak mengalami kesulitan pada waktu kolonial itu.
Karna sedikit cerita yang aku tahu mengenai mu. Itu cukup membuat ku terkagum-kagum akan hebatnya sosok mu. Mungkin sebagian orang bilang. Kisah itu terlalu sedikit untuk di kagumi. Atau di banggakan. Tapi menurut ku. Serpihan kisah itu sudah sangat cukup membuat ku bangga akan hadirnya diri mu dalam hidup ku. Walau aku tak kenal kamu dengan sangat baik. Tapi secara tidak langsung aku ingin sekali mewarisi kecerdasan mu itu. Dalam Perjuangan mu mendidik dan membesarkan Anak-anak mu.
Mungkin saat itu aku tak terlalu mengingat mu. Dan sampai sekarang pun aku hanya bisa membayangkan mu. Dan kamu tak pernah datang dalam mimpi ku. Tahukah kamu? Setiap aku ingat kamu. Disaat itu aku Merindukan mu. Teramat rindu yang tak pernah tersampaikan. Namun selalu ku kirimkan rindu ku lewat Doa ku. Untuk mu.
Aku bangga menjadi cucu mu. Dan aku ingin membuat mu bangga atas ku. Maaf kan aku yang terlahir sedikit lama sehingga aku tak bisa melihat mu lebih lama.