Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
BELL
9
Suka
7,983
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suatu malam pada musim gugur di Inggris bagian Barat Daya. tepatnya di wilayah Cornwall, kota Looe, daerah Longcombe Lane, dekat dengan Polcoombe—sebuah hutan terpencil di dalam lembah sungai yang curam antara Polperro dan Pelynt. Aku berjalan bersama Maria menuju ke kediamannya. Maria adalah teman satu kampusku dulu, saat kami masih kuliah di London, Inggris. Dan sekitar enam tahun yang lalu—setelah kami lulus—Maria beserta keluarganya pindah ke daerah ini tanpa aku ketahui alasannya.

 

Sudah sejak dua tahun lalu Maria menyuruhku untuk datang berkunjung ke tempat yang cukup terpencil ini. Maria selalu mengirimiku surat dan beberapa foto yang dia ambil dari setiap sudut daerah yang ia sebut sebagai surga dunia. Aku tidak tahu apa maksud dari surga dunia itu. Masalahnya, saat aku sampai di tempat ini, banyak bangunan dan rumah kosong tak berpenghuni. Lampu jalanan pun tak ada. Yang ada di tempat ini hanyalah pohon-pohon besar yang sebagian tampak kering. Aku bahkan harus menyalakan lampu flash dari ponselku karena Maria bilang dia lupa membawa senternya.

 

Sekitar satu jam kami berjalan, kami sampai di sebuah pemakaman umum yang tampak berjejer rapi di tepi jalan. Aku memandangi makam-makam yang terlihat aneh itu. Ada sebuah lonceng yang tergantung di dekat batu nisan setiap makam. Maria kemudian menghentikan langkahnya, dia menatapku yang tengah memandangi makam-makam itu.

 

“Apa kau penasaran kenapa ada lonceng pada makam-makam itu?” tanya Maria, yang menangkap keherananku.

 

Aku mengangguk tanpa menolehkan kepalaku padanya.

 

“Sekitar empat tahun yang lalu, ada wabah penyakit yang melanda daerah ini. Banyak orang yang dinyatakan meninggal tapi ternyata tidak. Karena hal itu, penduduk daerah ini sepakat untuk membuat sebuah pipa besi yang berlubang dan terhubung dengan peti mati, lalu sebuah lonceng akan diikatkan pada tangan setiap mayat yang meninggal karena wabah itu. Jika orang yang dikubur masih hidup, maka dia bisa bernapas melalui pipa itu, dan dia bisa membunyikan lonceng untuk memberitahu penduduk sekitar bahwa dia masih hidup.”

 

“Sepertinya aku pernah mendengar cerita itu,” ucapku yang teringat dengan cerita creepy dari negeri Paman Sam.

 

Maria tak menjawab, dia hanya tersenyum menanggapiku.

 

“Apa kau tidak ingin bertanya, berapa banyak korban yang tewas karena wabah itu?” tanya Maria, setelah kami diam beberapa saat.

 

“Berapa?”

 

“Seluruh penduduk daerah ini,” jawabnya.

 

“Seluruh ....” Perkataanku terhenti saat sebuah lonceng dari salah satu makam tiba-tiba berbunyi.

 

Hatiku yang terasa sesak oleh rasa penasaran pun tanpa sadar melangkah mendekati makam tersebut. Perlahan, aku membaca batu nisan yang tertulis sebuah nama ‘Maria Duke’.

 

“Maria, bukankah ini ... namamu?” tanyaku, menatap Maria yang terlihat menyeringai padaku.

 

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Keren
Sukaaa 😍
Yup, di amerika serikat. Di film the nun juga ada bahas tentang makam seperti ini
oiya, pernah dengar cerita semacam ini
Rekomendasi dari Horor
Flash
BELL
Tiansetian
Cerpen
Topeng di Kamar Bapak
Lirin Kartini
Novel
Gold
Fantasteen Scary: Daruma-San
Mizan Publishing
Novel
Jangan Tidur di Sekolah
abil kurdi
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Flash
Bronze
Jamkos
Herman Sim
Flash
Fajirah
Roy Rolland
Novel
Bronze
DAYU 1983
Nuraini Mastura
Novel
Bronze
Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan
AWSafitry
Flash
seringai masa lalu
lusi anda sudjana
Novel
Bronze
Koma Karmila
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Hunted
Mizan Publishing
Flash
Perempuan di Jendela
irishanna
Cerpen
Kutukan Keluarga: Sang Ratu Ular
Khairun Nisa
Novel
Gold
Fantasteen Pangeran Mimpi Zera
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
BELL
Tiansetian
Flash
Surat Rindu Untuk Ibu
Tiansetian
Flash
Kartini
Tiansetian
Flash
Petrichor
Tiansetian