Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Sis, She Died In Vain
1
Suka
5,232
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Mungkin dia memang terlalu naif.

Areta tidak pernah membiarkan waktunya luang. Selalu ada hal yang berusaha ia lakukan, apapun selain tidur siang. Riwayat hidupnya penuh dengan hal-hal membanggakan. Tetapi, bukan ia yang mendapatkan pekerjaan-pekerjaan impian. Adalah kupu-kupu yang senantiasa pergi dan pulang mendapat kabar menggembirakan.

Saat itu, gadis dengan manik dan surai hitam tersebut beranggapan bahwa ia hanya tidak beruntung. Akan ada pekerjaan yang jauh lebih baik menantinya. Imajinasi-imajinasi liar hingga pada tiga tahun ini, batas kesabarannya telah berada di ujung jari. Ia lelah berlari.

“Kau tahu? Katanya wawancara itu hanyalah sebuah formalitas. Yang mendapatkan posisi itu malah anak pejabat setempat. Dunia memang tidak adil kan?”

Asanya luruh. Begitu pun mimpi. Yang membumbung tinggi hanyalah keinginan untuk pergi. Jauh, agar tiada lagi ia dengar bisik-bisik bagai penyakit. 

Lalu, begitu saja dirasa takdir oleh gadis cantik ini. Diambilnya tali, sembari memantapkan hati. Rasa mencekik di lehernya kian menjerat. Napasnya tertahan, untuk kemudian berhenti sama sekali. Hitungan menit yang begitu singkat lagi ketika ia menyadari bahwa ia tidak benar-benar ingin mati. Ia hanya ingin masalahnya pergi.

“Seseorang tolong selamatkan aku!” bisiknya dalam sepi.

Kemudian ponsel pintarnya berdering. Pernyataan diterima dari suatu tempat yang sempat memberi jawaban tidak. Kandidat yang lolos mengundurkan diri. Sementara seorang lelaki sedang dalam perjalanan membawa bunga dan hal-hal lain yang wanita sukai. Siap mencintai. 

Andai ia bersabar sebentar lagi dan terus berlari. Garis finish-nya sudah menanti.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Sis, She Died In Vain
Kata tanpa suara
Novel
Bronze
Tuju
EZAZ QI
Novel
Gold
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Lukisan Terakhir
Ayub Wahyudin
Cerpen
Malayan Croatoan
N.P. Ramadhan
Novel
The Magician
NUR C
Cerpen
PENGAKUANKU
Arthur William R
Cerpen
Bronze
UTI PUTRI & BANJIR YANG MENENGGELAMKAN IBUKOTA
sri wintala achmad
Flash
Bronze
Lambat Bukan Berarti Tak Berguna
Syafira Muna
Novel
Bronze
Don't See Me
Valianti
Cerpen
Bronze
Sang Pemancing dan Burung Kembara
Fazil Abdullah
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Media Palma
Flash
Tidak Terdefinisi
Ryan
Flash
Bronze
Kak Isah dan Ilmu Penunduk
ANINZIAH
Cerpen
WITNESS
Rudie Chakil
Rekomendasi
Flash
Sis, She Died In Vain
Kata tanpa suara
Novel
Semesta Putus Asa
Kata tanpa suara