Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rupawan yang Terbuang
2
Suka
14,627
Dibaca

Aku sudah terbiasa menerima perlakuan seperti ini. Ketika kaki jenjangku melangkah di setiap tempat. Para wanita berteriak histeris. Memandang. Memuja. Mengindamkan diriku yang memiliki wajah yang rupawan. Dalam benaknya, mungkin mereka menginginkanku menjadi seorang pacar atau suami.

Wajahku sangat tampan, dengan bulu mata lentik, hidung yang lancip, dan tentunya bibir yang seksi. Siapapun terpesona saat menatapku. Aku tipe orang yang tidak terlalu cuek, tidak juga terlalu ramah. Hanya senyum tipis terkadang menyapa mereka yang seringkali memperhatikan.

"Misi mas, boleh minta nomor teleponnya?" Seorang wanita cantik datang menghampiri ditemani temannya yang tersenyum malu-malu.

"Maaf tidak bisa." Aku menolak permintaannya. Lihatlah. Raut wajah kecewa tercetak jelas saat itu juga. Sangat disayangkan. Kemudian tanpa berbicara lagi mereka pun pergi.

Kejadian itu sering kali muncul. Mereka yang terlanjur jatuh cinta padaku langsung menyapa terang-terangan. Mencoba berbincang dan mencari tahu info tentang diriku.

Ah. Aku jadi ingat pesanan istriku yang menyuruh untuk membeli persediaan makanan ke Mall. Dia sangat cerewet dan pencemburu. Setiap apapun yang dia minta harus terpenuhi. Untungnya aku sebagai lelaki yang bertanggung jawab dan rupawan selalu mengalah dan menuruti keinginannya.

Handphone yang ada pada saku celana kananku bergetar. Si cabe, itulah nama istriku yang aku simpan. Aku menarik napas dalam-dalam sebelum mengangkat panggilan tersebut. Belum juga menyapa, dia sudah nyerocos bak kereta yang tanpa ujung.

"Kau dimana sekarang? Kenapa belum pulang juga? Mau sampai kapan? Aku sudah lapar. Kenapa kebiasaan sekali, sih. Setiap disuruh belanja kamu selalu ngaret ... dan kali ini sudah lebih dari 4 jam kamu belum pulang juga? Kecantol ABG mana? Janda mana? Atau kamu sudah jadi selingkuhan orang, ya?"

Aku panik. Dia mulai berpikir seenaknya.

"Bukan seperti itu. Ta-tadi aku ketemu kawan lama, jadi kami berbincang sedikit." Jawabku gelagapan karena dia sulit sekali dibohongi.

"Jangan kira aku bodoh ya. Aku tahu! Kamu pasti masih suka tebar pesona karena tampangmu itu kan?! Sudahlah aku capek. Aku akan pergi ...."

"Pergi? Pergi kemana?" Hatiku mendadak tidak enak.

"Pengadilan agama. Aku ingin cerai"

"Ehh. Tu-tunggu! Bebeb, sayang, honey ..." keringatku mulai mengucur."Jangan gitu dong. Kamu masih sayang aku kan? Jangan, yah. Jangan minta cerai." Aku memohon dengan memelas.

Selang beberapa detik tidak ada jawaban, telepon dimatikan. Jari tanganku meremas rambut, seketika pusing pada kepala.

"Mati aku!!" Aku bersungut-sungut. Kakiku berlari untuk segera menemuinya. Jika perceraian itu terjadi. Aku akan menjadi pihak yang paling rugi.

"Harta, tahta, dan istriku akan mengilang. Aku harus segera mencegahnya." Pikiranku mulai membayangkan kehancuran pada diriku sendiri.

Aku hanya lelaki yang di anugrahi tampang rupawan. Tidak dengan harta atau bahkan kerja keras. Aku memiliki banyak waktu luang. Sedangkan istriku berasal dari keluarga kaya raya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Rupawan yang Terbuang
liszzah
Skrip Film
BATAS WAKTU
Ragiel JP
Skrip Film
Mukena Kecil Script Flm
Writer In Box
Novel
ALDI TAHER SEMBUH KANKER
alditaher
Skrip Film
MATA HATI
Harredeep
Skrip Film
Sweet Taste of Demise
Rahmat Gunawan
Skrip Film
NADA CINTA UNTUK GITA
Gung diah
Flash
Cinta di Ujung Lidah
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kisah yang Diakhiri dengan Kata Maki
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kabut Pernikahan
Yona Elia Pratiwi
Skrip Film
ITTE(KATAKAN)
Damar febriansyah
Skrip Film
Titik, kemewahan sederhana.
Delpiariska
Skrip Film
Burjo Borju
Hardian
Flash
Bronze
Tamu Tengah Malam
Fahri Nurul A'la
Cerpen
yang pahit terlalu manis
Raja Alam Semesta
Rekomendasi
Flash
Rupawan yang Terbuang
liszzah
Komik
Oh, Crazy!
liszzah
Novel
RHEVANIA
liszzah