Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Rencana Hati
4
Suka
12,420
Dibaca

RENCANA HATI¬

Oleh : Sri Yuniarti

“Maida kabur,” kata Kasdi setengah berbisik pada Dani. Dani menoleh dengan mata menyipit dan dahi berkerut memandang Kasdi untuk memastikan kabar yang baru saja di terimanya. Kasdi menggigit bibir bawahnya dan mengangguk dengan pasti.

“Maksud, Bapak?” ujar Dani sambil bangkit, meninggalkan Kasdi dan kerumunan tamu yang mulai riuh di hadapannya. Dani menggesa langkah menuju kamar pengantinnya. Di belakangnya, Kasdi berbicara dengan para tamu bahwa acara buka kado dan pembubaran panitia dibatalkan. Sudah menjadi kebiasaan di daerahnya, di malam pernikahan akan ada acara buka kado sekaligus pembubaran panitia pernikahan yang terbentuk satu bulan sebelum acara. Lebih tepatnya, acara untuk ucapan terima kasih pada seluruh sanak saudara dan tetangga yang sudah membantu acara pernikahannya. Namun, semuanya hanya rencana karena kabar yang baru saja diterimanya.

Dani mendapati Ibunya Maida, terduduk di tepi ranjang dengan kepala tertunduk dan tampak selembar kertas dalam kepalan tangannya.

“Ummi, di mana Maida?” tanya Dani sambil berjongkok di hadapan wanita paruh baya yang hanya terdiam dan menyerahkan selembar kertas pada Dani. Dani menyambutnya dengan cepat dan tampak deretan kalimat yang membuatnya tak percaya.

(Ummi, Maida sudah mematuhi perintah untuk menikah dengan Dani. Sekarang, Maida meminta untuk cerai. Karena, Maida tidak pernah menginginkan Dani. Maida pergi, Umm. Maafkan Maida.)

“Maafkan Ummi, Dan,” ujarnya sambil menggenggam tangan Dani. Wanita paruh baya di hadapannya hanya mampu mengucapkan kalimat itu. Lidahnya kelu untuk berkata lebih panjang pada lelaki yang tadi pagi mengucap akad di depan penghulu untuk menikahi anaknya. Hanya air mata yang bisa mewakili dalam menyampaikan perasaannya pada Dani.

 “Malam ini juga, Aku minta semua seserahan dikembalikan,” ujar Mama Dani setelah mengambil paksa surat dari tangan Dani dan membacanya. Gurat geram tampak jelas di wajahnya.

“Sabar, Mam,” ujar Dani sambil bangkit dan mendekati mamanya. 

Malam itu juga Dani meninggalkan rumah Maida, yang seharusnya dia menginap di sana. Namun, Maida meninggalkan dirinya di malam pertama mereka resmi sebagai suami istri.

Sesampainya di rumah, setelah membersihkan diri, Dani bersandar di tempat tidurnya sambil menekan satu nama dalam layar ponselnya. Tak perlu waktu lama, dering itu berubah dengan sapa dari dalam ponsel.

“Bagaimana dengan Maida?” tanya Dani

“Aman?”

“Hmm, baiklah besok kita ketemu di tempat biasa,” ujar Dani sambil mematikan ponsel dengan senyum yang merekah di wajahnya.

Keesokan harinya, di pojok kafe tampak dua pemuda berbicara dengan santai.

“Terima kasih. Peranmu sebagai pacarnya membantuku mengakhiri pernikahan ini, dengan membuat Maida sebagai pelakunya,” ujar Dani setelah menyeruput espresso hangatnya.

“Asal kau menepati janji untuk mempekerjakanku di perusahaanmu. Maida hanya perantara buatku. Dia tidak pernah, benar-benar aku cintai,” jawab lelaki di hadapan Dani.

“Ternyata kau lebih kejam,” ujar Dani sambil menyadarkan punggungnya ke kursi.

“Tapi, kau lebih sadis. Kau buat Maida yang bersalah dalam pernikahan ini dan membuat nama baik keluarganya hancur.”

“Memang itu mauku,” ujar Dani dengan senyum yang semakin sumringah.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Rencana Hati
Sri yuniarti
Cerpen
Kalau aku nunggu kamu,pulang?
refi
Flash
Ulang Tahun di Kilometer 130
Neil E. Fratér
Novel
Bronze
Benci tapi Cinta
Yulida
Novel
Bronze
Akhirnya Jadian
Rahmatika Yuniarti
Novel
Bronze
ALeha
Lovaerina
Cerpen
Bronze
The One Yang Terlupakan
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Bronze
BERDETAK (Berakhir dengan Takdir)
Niti Rahayu
Novel
Bronze
Dinikahi Bocah Tengil
Nilam Cayo
Novel
Bronze
Cinta Pertama Selalu Menyakitkan
Fitriya
Skrip Film
Jadi Wanita
R. Puspa Ayu
Novel
Bronze
Bersua
Chika Manupada
Novel
Aruka-Luka Lama
Syafi'ah Millah
Cerpen
Bronze
Daun Terakhir di Ranting yang Sepi
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Novel
Bronze
Cinta Sekolah Menengah Pertama
Arumi Sekar
Rekomendasi
Flash
Rencana Hati
Sri yuniarti