Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Titip Rindu untuk Eyang
2
Suka
5,536
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Riuh rendah suasana bis kota yang membawaku pulang ke Semarang dari Magelang di Sabtu pagi ini sama sekali tak kupedulikan. Sembari mengelus-elus perut besarku yang memasuki usia 6 bulan, sesekali aku mengusap kasar air mata yang mengalir deras membasahi pipiku dengan kasar. Tatapan heran beberapa penumpang yang ada disisi kiri kananku pun sama sekali tak kugubris. Biarlah mereka berpikir apa tentang aku.

Berita yang kuterima dari Prita adikku menjelang subuh tadi sungguh telak memukul hati. Pulang sekarang mbak, Yang kung meninggal. Kata adikku sembari terisak. Seketika handphone yang kugenggam langsung meluncur bebas ke lantai. Refleks aku langsung menjerit serta menangis kencang sembari terduduk lemas dilantai dan membuat suamiku tergopoh-gopoh keluar dari kamar mandi.

Ternyata ini arti mimpiku dua hari yang lalu. Dalam mimpi, Yangkung memaksa aku untuk pulang hari Sabtu dengan mengenakan baju warna putih. Apapun kondsinya aku harus pulang ke Semarang. Saat kuceritakan mimpiku pada Irawan suamiku pagi harinya dia berusaha menenangkanku dengan mengatakan ini hanya bunga tidur tidak usah dimasukkan hati. Tapi ucapannya tidak bsa menghapus kegelisahanku sehingga aku bersikeras mengajak suamiku pulang ke Semarang sabtu siang seusai pulang kerja. Sebagai suami yang baik diapun mengiyakan ajakan istrinya, semata agar istrinya tenang.

Namun entahlah sepulang kerja di jum’at malam, tiba-tiba badanku terasa sakit semua. Terutama kandunganku yang mulai membesar membuat aku bertambah lemah malam itu. Demi kesehatan anak dalam kandunganku akhirnya ku sampaikan pada Irawan untuk menunda kepulanganku ke Semarang. Toh pulang bisa besok-besok saat kondisiku membaik. Batinku di satu sisi. Tapi disisi lain sebenarnya aku sangat ingin pulang bertemu yangkung. Sudah lama aku tak berjumpa dengan Laki-laki gagah yang menjadi cinta pertama hidupku selain ayahku. Sejak aku sah diperistri Irawan, mulai detik itulah aku tidak pernah sekalipun berjumpa dengan beliau. Rasa marah dan egoku yang saat itu begitu besar karena ketidak hadiran beliau di pernikahanku dengan alasan sedang tidak enak badan menghalangi langkahku untuk menengok beliau meski sesaat. Bahkan aku berjanji dalam hatiku untuk tidak akan bertemy dengan yangkung sampai kapanpun. Dan apa yang kuucapkan disaat marah ternyata di aamiinkan oleh malaikat hingga aku menerima kabar lepas subuh tadi.

Dan perjalanan yang biasanya terasa singkat saat ini berubah menjadi lama. Ada saja kendala dijalan saat itu dari macet panjang, berkali-kali terkena traffic light, hingga mengisi BBM di SPBU yang juga mengular panjangnya. Ya Rabb … jangan sampai yangkung dimakamkan dulu. Karena barusan Prita mengirim pesan jika yangkung akan segera dikebumikan. Istigfar kuuntai sepanjang perjalanan atas kesalahan ucapanku beberapa bulan kemarin. Aku sungguh takut dan gelisah, jangan sampai diakhir hayat aku masih belum bisa menemui beliau.

Sesampai di tempat yang telah aku sepakati dengan Irawan, aku bergegas turun melanjutkan perjalananku kembali bersama Irawan. Penyesalan memang selalu datang diakhir karena setiba di rumah Yangkung, jenazah sudah diangkat untuk berangkat menuju peristirahatan terakhir manusia. Semakin deras air mata keluar membasahi pipiku. Satu peljaran berarti yang kuperoleh dari peristiwa ini, jangan pernah termakan ego dan berucap apapun disaat marah agar takkan ada penyesalan dikemudian hari.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Titip Rindu untuk Eyang
HANA
Novel
My Home
Nur Irawati
Novel
SEMESTA MASIH MERESTUI
Nurhidayati
Novel
Bronze
Dirga n Tara
Hesti Ary Windiastuti
Novel
H-365
Ludiamanta
Novel
Bronze
Aulia Diah Salih
M. Bagus Sulistiyanto
Novel
Bronze
TUK-TUK
Herman Trisuhandi
Novel
Bronze
Iddah : Masa Menunggu Sebelum Cinta Datang
ahmad dicka hudzaifi
Novel
Bronze
Tentang Kisah Kita: Trilogi Novelette 3
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Anak Elang Vivian
Annsilly Junisa
Flash
Bronze
Yang Kau Sebut Rumah
Febby Arshani
Novel
FILANTROPI Putih-Abu
Nada Lingga Afrili
Novel
PENGHARAPAN
Estiana
Novel
Bronze
Kau Berkata
Dewinda
Novel
Bronze
Cloud Walker
Gemi
Rekomendasi
Flash
Titip Rindu untuk Eyang
HANA
Novel
Bronze
MarriedZONE!
HANA
Flash
Istri Kecil Ayah
HANA