Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
DAUN JATI BERBISIK
11
Suka
5,978
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pepohonan mulai lesu, meninggalkan cerita siang di sore itu. Semut-semut hitam pun tampak gelisah seolah merasa terusik oleh deru mesin gergaji dan truk pengangkut kayu jati gelondongan.

Rembulan pun tampak malu-malu mulai menampakkan sosoknya sebagai sang penguasa malam dari balik bukit hutan jati Blora.

Senja itu telah berlalu, tetapi Budi masih terpaku di sana, menunggu sosok yang selama ini ia rindukan. Ia pandangi bukit hutan jati yang sudah nampak gundul itu, namun tak jua ia dapati apa yang ia tunggu-tunggu.

“Mbah, kenapa mereka merampas hutan jatiku dan mengambil bapakku? Kenapa Mbah?” desah Budi.

“Bud, kita ini cuma rakyat kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa. Sudahlah ayo kita pulang, ibumu sangat mengkhawatirkanmu,” kata Mbah Karim.

“Tidak Mbah, kita harus berbuat sesuatu. Kita tidak boleh membiarkan hutan jati milik kita diambil oleh mereka. Budi yakin Mbah, setiap langkah kecil kita akan dapat menyelamatkan hutan jati kita,” balas Budi sambil pandangannya mengarah jauh menembus rimbunnya hutan jati di bukit sana.

Semenjak bapaknya ditangkap polisi hutan karena dituduh melakukan pencurian kayu jati milik salah satu cukong kayu di Blora, hingga kini belum ada kabar beritanya.

Sepulang sekolah Budi berlari menuruni bukit dengan cepat. Budi terus berlari menyusuri jalanan yang sedikit berbatu, tanpa alas kaki yang melindunginya dari tajamnya kerikil.

Sesampainya ia di kaki bukit, yang ia dapati hanyalah onggokan bekas batang-batang pohon jati yang hangus terbakar berserakan. Melihat pemandangan di depannya itu, Budi terperanjat kaget.

Sejenak Budi bertanya-tanya siapa orang yang telah melakukan pembakaran hutan dan mengapa hal ini bisa terjadi padahal kawasan hutan jati ini berada dalam pengawasan polisi hutan dan masyarakat. Sejuta pertanyaan itu terus bergelayut dalam pikirannya.

Setelah mendengar informasi dari Budi, Mbah Karim segera memerintahkan Budi untuk melapor pada dinas Perhutani. Sementara itu Mbah Karim sendiri menghubungi aparat desa dan warga untuk bersama-sama menuju lokasi penebangan liar seperti yang dikatakan oleh Budi.

Mbah Karim tampak diam sejenak, matanya menerawang menatap hamparan tegakan pohon jati yang siap tebang, lantas menarik nafas panjang dan dalam yang dihembuskannya perlahan-lahan, "Tanpa hutan, manusia mungkin saja masih bisa hidup, tapi tidak akan memiliki kehidupan seperti sebelumnya. Memang ucapan itu terdengar sederhana namun dibalik itu ada makna yang tidak sesederhana itu.

Setelah berkoordinasi dengan polisi hutan, warga desa segera melakukan penggerebekan dan menangkap para penjarah hutan jati tersebut.

Kembali pandangan matanya tertuju pada areal hutan jati yang barusaja ditebang dan dibakar.

Tak terasa air matanya meleleh, hati kecilnya pun seolah turut menangis, gemuruh di rongga dadanya dan sejenak Budi pun mendesah panjang, “Mengapa mereka merusak hutan, apakah mereka tidak sadar hal itu bisa menyengsarakan anak cucu mereka nanti? Apa jadinya jika negeri ini tanpa hutan?”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
nice story. 👍
terimakasih 🙏🙂
Bagusss kak
Rekomendasi dari Drama
Novel
Tak Sambat
Nuel Lubis
Flash
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Boundaries
ayurinp
Novel
Ephemeral
Nurul faizah
Novel
Bronze
Sepatu untuk Jenderal
Ariyanto
Novel
Bronze
Lukisan Jiwa Raga
DAMAIZANNE
Novel
Sowon
Bella Puteri Nurhidayati
Novel
Bronze
Pasienku pasanganku
Author WN
Novel
Rayla
Rivaldi Zakie Indrayana
Novel
Sembilan belas sembilan-sembilan
Suyanti
Novel
Gold
KKPK Ibu Baru
Mizan Publishing
Novel
Sampiran Durian
Azul
Novel
Detik Masa
Nurul Jefa
Komik
Nematode
A.B.O
Novel
Bronze
Hallo Nana!
Missooo
Rekomendasi
Flash
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Novel
Cinta Yang Dirindukan Surga
DENI WIJAYA
Flash
ROH
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
BADAI PASTI BERLALU
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
PERANG SUDAH BERAKHIR
DENI WIJAYA
Flash
LONCENG KEMATIAN
DENI WIJAYA
Flash
50 RIYAL
DENI WIJAYA
Novel
TRIAD
DENI WIJAYA
Cerpen
Cintaku Di Kampus Biru '97
DENI WIJAYA
Flash
MENDADAK TERKENAL
DENI WIJAYA
Flash
MENANTIMU DI STASIUN SOLO BALAPAN
DENI WIJAYA
Flash
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Flash
NONA SEGERALAH MENIKAH
DENI WIJAYA