Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
DAUN JATI BERBISIK
13
Suka
10,760
Dibaca

Pepohonan mulai lesu, meninggalkan cerita siang di sore itu. Semut-semut hitam pun tampak gelisah seolah merasa terusik oleh deru mesin gergaji dan truk pengangkut kayu jati gelondongan.

Rembulan pun tampak malu-malu mulai menampakkan sosoknya sebagai sang penguasa malam dari balik bukit hutan jati Blora.

Senja itu telah berlalu, tetapi Budi masih terpaku di sana, menunggu sosok yang selama ini ia rindukan. Ia pandangi bukit hutan jati yang sudah nampak gundul itu, namun tak jua ia dapati apa yang ia tunggu-tunggu.

“Mbah, kenapa mereka merampas hutan jatiku dan mengambil bapakku? Kenapa Mbah?” desah Budi.

“Bud, kita ini cuma rakyat kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa. Sudahlah ayo kita pulang, ibumu sangat mengkhawatirkanmu,” kata Mbah Karim.

“Tidak Mbah, kita harus berbuat sesuatu. Kita tidak boleh membiarkan hutan jati milik kita diambil oleh mereka. Budi yakin Mbah, setiap langkah kecil kita akan dapat menyelamatkan hutan jati kita,” balas Budi sambil pandangannya mengarah jauh menembus rimbunnya hutan jati di bukit sana.

Semenjak bapaknya ditangkap polisi hutan karena dituduh melakukan pencurian kayu jati milik salah satu cukong kayu di Blora, hingga kini belum ada kabar beritanya.

Sepulang sekolah Budi berlari menuruni bukit dengan cepat. Budi terus berlari menyusuri jalanan yang sedikit berbatu, tanpa alas kaki yang melindunginya dari tajamnya kerikil.

Sesampainya ia di kaki bukit, yang ia dapati hanyalah onggokan bekas batang-batang pohon jati yang hangus terbakar berserakan. Melihat pemandangan di depannya itu, Budi terperanjat kaget.

Sejenak Budi bertanya-tanya siapa orang yang telah melakukan pembakaran hutan dan mengapa hal ini bisa terjadi padahal kawasan hutan jati ini berada dalam pengawasan polisi hutan dan masyarakat. Sejuta pertanyaan itu terus bergelayut dalam pikirannya.

Setelah mendengar informasi dari Budi, Mbah Karim segera memerintahkan Budi untuk melapor pada dinas Perhutani. Sementara itu Mbah Karim sendiri menghubungi aparat desa dan warga untuk bersama-sama menuju lokasi penebangan liar seperti yang dikatakan oleh Budi.

Mbah Karim tampak diam sejenak, matanya menerawang menatap hamparan tegakan pohon jati yang siap tebang, lantas menarik nafas panjang dan dalam yang dihembuskannya perlahan-lahan, "Tanpa hutan, manusia mungkin saja masih bisa hidup, tapi tidak akan memiliki kehidupan seperti sebelumnya. Memang ucapan itu terdengar sederhana namun dibalik itu ada makna yang tidak sesederhana itu.

Setelah berkoordinasi dengan polisi hutan, warga desa segera melakukan penggerebekan dan menangkap para penjarah hutan jati tersebut.

Kembali pandangan matanya tertuju pada areal hutan jati yang barusaja ditebang dan dibakar.

Tak terasa air matanya meleleh, hati kecilnya pun seolah turut menangis, gemuruh di rongga dadanya dan sejenak Budi pun mendesah panjang, “Mengapa mereka merusak hutan, apakah mereka tidak sadar hal itu bisa menyengsarakan anak cucu mereka nanti? Apa jadinya jika negeri ini tanpa hutan?”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Kadang sedih juga kalau lihat yang hijau-hijau jadi gundul. nice story.
nice story. 👍
terimakasih 🙏🙂
Bagusss kak
Rekomendasi dari Drama
Flash
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Cerpen
Bronze
PERAWAN TUA
Iman Siputra
Novel
Peri Padi
Encep Nazori
Skrip Film
genuine laugh
diannafi
Flash
TERBANG-TERBANG
Deasy Wirastuti
Novel
Broken Parts
Maria Eveline
Novel
Gold
OTHER HALF OF ME
Bentang Pustaka
Flash
Seorang Operator Telepon di Negara Dunia Ketiga
Hendra Purnama
Novel
Frozen Tundra
Diahsulis
Novel
Bronze
Sang SENIMAN
Ign Joko Dwiatmoko
Skrip Film
THE AUTHORS
Selvi Nofitasari
Novel
Seruni
Aji Najiullah Thaib
Novel
Bronze
Kisah Tanpa Nama
Dinda Tri Puspita Sari
Novel
Bronze
Garis Hitam
Ryo Meta Olympia
Novel
Episode
Perspektifat
Rekomendasi
Flash
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Saksi Terakhir
DENI WIJAYA
Flash
MENANTIMU DI STASIUN SOLO BALAPAN
DENI WIJAYA
Cerpen
Cintaku Di Kampus Biru '97
DENI WIJAYA
Flash
50 RIYAL
DENI WIJAYA
Flash
MENDADAK TERKENAL
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
PERANG SUDAH BERAKHIR
DENI WIJAYA
Flash
ANAK-ANAK KONGLOMERAT
DENI WIJAYA
Cerpen
Surat Kecil Dari Kamboja
DENI WIJAYA
Flash
TUAN HAJI MURAD
DENI WIJAYA
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Flash
NONA SEGERALAH MENIKAH
DENI WIJAYA
Flash
SETENGAH PRIA SETENGAH WANITA
DENI WIJAYA
Novel
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA