Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Surat Kabar
3
Suka
5,517
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rima menangis tergugu di sudut kamar sang Ibu. Mata sayunya tidak berhenti menangis sejak melihat sang ibu terbujur kaku. Semakin berderai air matanya kala melihat bongkah nisan bertulis nama sang malaikatnya. Ibunya telah berpulang.

Sore tadi setelah menyapu halaman rumah, Rima kembali mengecek kotak surat depan rumah. Ia masih menunggu surat dari sang Ibu yang sedang jauh di negeri orang sana, surat kabar dari ibunya sudah telat tiga minggu dari tanggal biasanya. Selain rindu yang membuncah ia juga khawatir dengan keadaan sang ibu yang telat mengirim surat.

Malam harinya nenek yang tinggal bersama Rima tiba-tiba mendapat telepon dari agensi tempat ibunya bekerja.

“Ibu Nani dalam perjalanan akan dipulangkan ke kediamannya agar di makamkan di daerah asalnya.” Kata seseorang di seberang telepon.  

Seisi rumah menjerit. Bukan surat kabar yang datang melainkan kabar kematian yang tiba. Rima limbung setelah histeris meraung bak sedang kerasukan.

“Rima, bangun nak.”

Rima bangun dari tidurnya dan di pandanginya sang nenek yang terlihat bingung.

“Ada apa nak? Kenapa kamu menangis dalam tidurmu?”

“Nek ibu mana?”

Neneknya tersenyum lalu keluar sebentar dan kembali masuk membawa sebuah amplop berwarna coklat.

“Ini surat dari ibumu. Ibumu meminta maaf karena telat berkirim surat, pekerjaannya padat. Bulan depan ia pulang.” Kata nenek tersenyum.

Rima lega bukan main. Ternyata rindunya pada sang ibu berdampak ke dalam mimpinya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Bagus. Tapi jaman kapan ya masih suka surat-suratan?
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Semesta
MiiraR
Flash
Surat Kabar
Yuanita Faridatun Ni'mah
Cerpen
Bronze
Daun Jati
Sulistiyo Suparno
Novel
AFEKSI
Michelia Rynayna
Novel
Bronze
When You Believe
Mell Shaliha
Novel
Putih Yang Menyamar Hitam
Senna Simbolon
Cerpen
Bocah Pecandu Lem
Muhammad Ilfan Zulfani
Novel
Bronze
Aku kamu dan koma
yulindraaulia
Novel
Bronze
Akar Masalah
yurisa
Novel
Jangan Jatuh Terlalu Dalam
kingsleigh
Novel
Gold
Posesif
Bentang Pustaka
Novel
Airlangga
Yeni fitriyani
Novel
Bronze
Earmuffs
Riski Nasution
Novel
Aku Tak Pernah Bersedih
zaky irsyad
Novel
TANPA TAPI
Rahma Pangestuti
Rekomendasi
Flash
Surat Kabar
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Bronze
Al Kamayel
Yuanita Faridatun Ni'mah
Flash
Suara Hati FM
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Bronze
Campuri urusanku Tuhan
Yuanita Faridatun Ni'mah
Flash
7 Hari Berlalu
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Ber-gelar?
Yuanita Faridatun Ni'mah