Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Surat Kabar
3
Suka
5,652
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rima menangis tergugu di sudut kamar sang Ibu. Mata sayunya tidak berhenti menangis sejak melihat sang ibu terbujur kaku. Semakin berderai air matanya kala melihat bongkah nisan bertulis nama sang malaikatnya. Ibunya telah berpulang.

Sore tadi setelah menyapu halaman rumah, Rima kembali mengecek kotak surat depan rumah. Ia masih menunggu surat dari sang Ibu yang sedang jauh di negeri orang sana, surat kabar dari ibunya sudah telat tiga minggu dari tanggal biasanya. Selain rindu yang membuncah ia juga khawatir dengan keadaan sang ibu yang telat mengirim surat.

Malam harinya nenek yang tinggal bersama Rima tiba-tiba mendapat telepon dari agensi tempat ibunya bekerja.

“Ibu Nani dalam perjalanan akan dipulangkan ke kediamannya agar di makamkan di daerah asalnya.” Kata seseorang di seberang telepon.  

Seisi rumah menjerit. Bukan surat kabar yang datang melainkan kabar kematian yang tiba. Rima limbung setelah histeris meraung bak sedang kerasukan.

“Rima, bangun nak.”

Rima bangun dari tidurnya dan di pandanginya sang nenek yang terlihat bingung.

“Ada apa nak? Kenapa kamu menangis dalam tidurmu?”

“Nek ibu mana?”

Neneknya tersenyum lalu keluar sebentar dan kembali masuk membawa sebuah amplop berwarna coklat.

“Ini surat dari ibumu. Ibumu meminta maaf karena telat berkirim surat, pekerjaannya padat. Bulan depan ia pulang.” Kata nenek tersenyum.

Rima lega bukan main. Ternyata rindunya pada sang ibu berdampak ke dalam mimpinya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Bagus. Tapi jaman kapan ya masih suka surat-suratan?
Rekomendasi dari Drama
Flash
Surat Kabar
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Guys & Girls
Ayuk SN
Flash
Bronze
Cinta Maya Yang Nyata
Sunarti
Cerpen
Akhirnya Terjawab Sudah
Yovinus
Novel
Me?? Beautiful
Momo
Cerpen
Bronze
Tujuh Daun Bidadari
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pelacur yang Menangis Ketika Mendengar Azan di Mekkah
Habel Rajavani
Novel
Bronze
Down To Earth
Siti Nur Holipah
Novel
Seduhan Tanah Pekarangan
Neo Hernando
Novel
ESENSI SEBUAH KAPAL
kingsleigh
Novel
Bronze
Certainties
S. F. Hita
Novel
Bronze
Skenario Hazel
Niaclara
Novel
BICARA DENGAN TUHAN
Febriana listiyanti utami
Novel
Bronze
Gone
jingria_jk
Novel
Bronze
AKU YANG MEM(DI)BENCI KEHIDUPAN
Linda Rahmawati
Rekomendasi
Flash
Surat Kabar
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Ber-gelar?
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Bronze
Al Kamayel
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Bronze
Campuri urusanku Tuhan
Yuanita Faridatun Ni'mah
Flash
7 Hari Berlalu
Yuanita Faridatun Ni'mah
Flash
Suara Hati FM
Yuanita Faridatun Ni'mah