Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Halo? Kapan Kau Sebut Namaku Lagi?
3
Suka
5,714
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seorang pria menyerahkan diri ke kantor polisi, dengan alasan mengada-ada, katanya ia bersalah atas kematian istrinya, yang diketahui meninggal disebabkan serangan lemah jantung.

“Maaf, saya tak bisa menahan orang yang tak bersalah.” Aku sebagai inspektur polisi menengahi pengakuan dosa yang tak masuk akal, apalagi si calon terdakwa punya catatan bersih. Artinya ia bersih dari catatan kriminal di kepolisian.

“Saya betul bersalah, Pak. Saya tidak menolong istri saya yang sekarat, malah saya tutup teleponnya. Sepatutnya saya curiga dia menelepon tengah malam. Membiarkan seseorang mati juga termasuk kejahatan, Pak.”

“Tunggu dulu. Memangnya Anda bertengkar dengan istri Anda? Mengapa teleponnya Anda tutup begitu saja?”

“Itu, sebabnya, karena, karena...HALO? HALO?” Si calon terdakwa menjerit histeris bak orang kerasukan.

 

Dua hari sebelumnya...

 

Hansen, si suami yang menyerahkan diri di kantor polisi, bertengkar karena suatu alasan yang rumit. Pertengkaran dengan istrinya itu cekcok terhebat sepanjang pernikahan mereka. Seperti biasa, mereka berdebat di dalam kamar karaoke yang kedap suara.

“Halo. Kamu jangan emosi seperti itu dong, Halo. Masalahnya tidak separah itu, kok.” Si istri menyembur dengan nada tinggi. Halo adalah nama kesayangan si istri untuk suaminya.

“Halo. Halo. Kapan kau mau menyebut namaku, Han? Sejak kita menikah, kau ganti namaku dengan Halo. Bukan itu saja, kau tak pernah mau mendengarkan ucapanku. Teleponku pun sering kau tutup! Sungguh aku muak padamu!”

Alhasil, Hanna si istri memilih pulang ke rumah orangtuanya, yang kosong karena kedua orangtuanya dirawat di rumah sakit. Hansen suaminya tak dapat tidur, merenung di kamar kerjanya, lalu mendamprat pesawat telepon merah yang tak bersalah. Waktu menunjukkan pukul 12 malam kurang dua menit.

“Halo, halo. Memangnya aku pesawat telepon apa? Kamu berhalo-halo saja dengan benda mati itu. Jangan panggil aku Halo lagi, ya. Awas kamu!”

Tepat pukul 12 malam, telepon merah berdering kencang. Hansen mengangkatnya dengan enggan. “Ya, ada apa ya?” Ia menukas acuh tak acuh.

“Halo? Halo? Ha...” Suara di ujung telepon berasal dari Hanna, istrinya.

Dengan kemarahan memuncak, Hansen menutup telepon dan mencabut sambungan kabel. Malam itu, ia tertidur lelap tanpa tahu istrinya pingsan di kamar, sendirian, karena serangan jantung lemah yang diidapnya. Ia pun tak tahu, istrinya hendak memanggilnya Hansen. Hanya “Ha...” yang didengar Hansen, karena ia terlanjur menutup telepon penting dari istrinya.

Seandainya ia tahu, pasti ia takkan keberatan dipanggil Halo oleh istrinya. Setidaknya malam itu, ia takkan keberatan.

Sejak kepolisian menolak menahannya, Hansen menghabiskan waktu di depan pesawat telepon merah. Diulangnya kata-kata yang sama, “Halo? Kapan kau sebut namaku lagi? Halo?"

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Halo? Kapan Kau Sebut Namaku Lagi?
Silvia
Novel
Gold
Rambutanholic
Mizan Publishing
Flash
Bronze
KAYLA
Onet Adithia Rizlan
Flash
Gelap
Fajar R
Flash
Bronze
Cinta Satu Malam
silvi budiyanti
Flash
Bronze
PADI & ILALLANG
Rahmayanti
Skrip Film
LOVE IS MAGICAL
Okino ojoeng
Novel
APRILIA
veren felicia
Flash
Post Apocalypse di Wasteland
Hendra Purnama
Novel
Remember Me
just a author
Novel
Bronze
Deklarasi Rasa
Ulil Absor
Novel
TIRA Miss You
Rosalia
Cerpen
Kabur!
Ariny Nurul haq
Novel
Podcast Hati-hati
Joeviano Pinandel
Novel
Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu)
Ruang Kenangan
Rekomendasi
Flash
Halo? Kapan Kau Sebut Namaku Lagi?
Silvia
Flash
Lindur: The Shadow
Silvia
Flash
Arya Vati
Silvia
Flash
Vonis Mati Kumbara
Silvia
Flash
Iyem Lumayan Seksi
Silvia
Novel
Lindur Ungu
Silvia
Flash
You Must (Not) Love Me
Silvia
Flash
Nyanyian Anophilia
Silvia
Flash
Lubang Angker
Silvia
Flash
Burung-Burung Baiduri
Silvia
Novel
Bronze
Candera Mata
Silvia
Skrip Film
Surga Yang Bersembunyi (Script Film)
Silvia
Skrip Film
A Writer and A Liar (Script Film)
Silvia
Skrip Film
Kelak, Di Hari Kemarin (Script Film)
Silvia