Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Para Gadis
2
Suka
3,959
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tiga orang gadis duduk di bawah sebuah pohon besar. Bercengkerama sambil sesekali memakan es krim mereka. Membicarakan banyak hal menyenangkan yang biasa dibicarakan sesama gadis.

Hal itu akan terjadi jika mereka bertiga. Namun, ketika salah seorang pergi, maka dua sisanya menggunjingkan satu orang itu. Aku sudah hapal betul tipe persahabatan mereka.

Esoknya, tiga orang gadis yang berbeda duduk di bawah pohon yang sama. Mereka tidak saling bercengkerama, hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Ada yang menonton, main game, atau mungkin chatting-an.

Menjelang sore, mereka akan kembali ke rumah. Masing-masing dari mereka melambaikan tangan, juga mengatakan, "Sampai bertemu lagi!"

Aku heran. Untuk apa mereka bertemu jika hanya memainkan ponsel? Mereka bahkan tidak saling berbicara.

Dua hari setelahnya, tiga orang gadis berbeda duduk di bawah pohon besar itu. Bercengkerama sambil berbagi makanan di satu wadah. Tak lama salah seorang dari mereka mengusulkan permainan. Truth or dare, tapi peraturannya harus memilih dare.

Mereka saling memberi tantangan. Di antaranya adalah menari-nari, menyanyi, memakan sambal, berteriak, dan lain sebagainya. Mereka terlihat bersenang-senang sampai lupa waktu. Hari menjelang sore, mereka belum juga pulang.

Salah seorang gadis pergi toilet. Saat inilah yang kutunggu. Apa yang akan dua gadis sisanya bicarakan ketika temannya tak ada di sana?

"Menurutmu perasaannya sudah membaik?" tanya gadis pertama.

"Mungkin iya, mungkin tidak, sih. Walaupun tadi tersenyum bersama kita, tapi aku yakin perceraian orang tuanya membawa dampak emosional padanya," jawab gadis kedua.

"Semoga ia tidak menangis lagi."

Hatiku tersentuh. Kupikir mereka akan sama seperti tipe persahabatan yang lalu. Aku mulai berandai. Jika saja aku seorang manusia, akankah aku memiliki sahabat seperti mereka?

Sayangnya aku hanyalah sebuah batu yang hari-harinya menyaksikan banyak kisah manusia.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
Perjalanan Mengalahkan Waktu
Mizan Publishing
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Novel
Bronze
Zona Nyaman
kayla sasi kirana
Novel
Bronze
Never Same
Sabelia
Novel
Bronze
KEDUA KALI
Novya
Novel
DARMA INDAH
Aditya Maulana Yusuf
Novel
Gold
Cloudy Charcoal
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Cinta Buta Sulungku
Rosalia
Novel
im.pi.an (Menurut Kim)
Putriyani Hamballah
Flash
Sepenggal Rasa Yang Tertinggal
Areta Swara
Cerpen
Bronze
Jejak Cinta yang Tak Tergantikan
Purnama Pani Sandra
Novel
Bronze
Mawar Hitam Di Tepi Jurang
Arroyyan Dwi Andini
Novel
Bronze
Overcast Wedding
Ayu Andini Sekarmelati
Novel
Bronze
Balada Kacung: The Frontline Warrior
Gie Salindri
Novel
I'm not an ordinary Oiran
mikaji Al daufan
Rekomendasi
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Ponsel
Rena Miya
Flash
DAISY
Rena Miya
Flash
Monster
Rena Miya
Flash
Nada
Rena Miya
Flash
Permen
Rena Miya
Flash
Bronze
Pacaran
Rena Miya
Flash
Goat
Rena Miya
Flash
Tali(a)
Rena Miya
Flash
Punya Lala
Rena Miya
Flash
Dingin
Rena Miya
Flash
BULAN
Rena Miya