Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Para Gadis
2
Suka
3,960
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tiga orang gadis duduk di bawah sebuah pohon besar. Bercengkerama sambil sesekali memakan es krim mereka. Membicarakan banyak hal menyenangkan yang biasa dibicarakan sesama gadis.

Hal itu akan terjadi jika mereka bertiga. Namun, ketika salah seorang pergi, maka dua sisanya menggunjingkan satu orang itu. Aku sudah hapal betul tipe persahabatan mereka.

Esoknya, tiga orang gadis yang berbeda duduk di bawah pohon yang sama. Mereka tidak saling bercengkerama, hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Ada yang menonton, main game, atau mungkin chatting-an.

Menjelang sore, mereka akan kembali ke rumah. Masing-masing dari mereka melambaikan tangan, juga mengatakan, "Sampai bertemu lagi!"

Aku heran. Untuk apa mereka bertemu jika hanya memainkan ponsel? Mereka bahkan tidak saling berbicara.

Dua hari setelahnya, tiga orang gadis berbeda duduk di bawah pohon besar itu. Bercengkerama sambil berbagi makanan di satu wadah. Tak lama salah seorang dari mereka mengusulkan permainan. Truth or dare, tapi peraturannya harus memilih dare.

Mereka saling memberi tantangan. Di antaranya adalah menari-nari, menyanyi, memakan sambal, berteriak, dan lain sebagainya. Mereka terlihat bersenang-senang sampai lupa waktu. Hari menjelang sore, mereka belum juga pulang.

Salah seorang gadis pergi toilet. Saat inilah yang kutunggu. Apa yang akan dua gadis sisanya bicarakan ketika temannya tak ada di sana?

"Menurutmu perasaannya sudah membaik?" tanya gadis pertama.

"Mungkin iya, mungkin tidak, sih. Walaupun tadi tersenyum bersama kita, tapi aku yakin perceraian orang tuanya membawa dampak emosional padanya," jawab gadis kedua.

"Semoga ia tidak menangis lagi."

Hatiku tersentuh. Kupikir mereka akan sama seperti tipe persahabatan yang lalu. Aku mulai berandai. Jika saja aku seorang manusia, akankah aku memiliki sahabat seperti mereka?

Sayangnya aku hanyalah sebuah batu yang hari-harinya menyaksikan banyak kisah manusia.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Manzilah Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Babi-babi Berburu Emas (Cerpen Pilihan Editor #2)
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Novel
Bronze
Renata
Cikie
Novel
Bronze
Bunga Tak Sempat Mekar
Shafura
Novel
Sanubari
Shinta Jolanda Moniaga
Novel
Gold
Jatuh Cinta ke Angkasa
Mizan Publishing
Novel
Gold
Romantic Cooking
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
AGATHA
Nimas Aksan
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
Biru Kelabu
Putri Zulikha
Novel
Kembali ke Rahim
Faiz el Faza
Komik
Sebuah Warna
Muucing
Novel
Gold
R [Raja, Ratu & Rahasia)
Coconut Books
Novel
A Missing Part
Rara Rahmadani
Rekomendasi
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Monster
Rena Miya
Flash
DAISY
Rena Miya
Flash
BULAN
Rena Miya
Flash
Ponsel
Rena Miya
Flash
Nada
Rena Miya
Flash
Permen
Rena Miya
Flash
Bronze
Pacaran
Rena Miya
Flash
Goat
Rena Miya
Flash
Tali(a)
Rena Miya
Flash
Punya Lala
Rena Miya
Flash
Dingin
Rena Miya