Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Para Gadis
2
Suka
3,952
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tiga orang gadis duduk di bawah sebuah pohon besar. Bercengkerama sambil sesekali memakan es krim mereka. Membicarakan banyak hal menyenangkan yang biasa dibicarakan sesama gadis.

Hal itu akan terjadi jika mereka bertiga. Namun, ketika salah seorang pergi, maka dua sisanya menggunjingkan satu orang itu. Aku sudah hapal betul tipe persahabatan mereka.

Esoknya, tiga orang gadis yang berbeda duduk di bawah pohon yang sama. Mereka tidak saling bercengkerama, hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Ada yang menonton, main game, atau mungkin chatting-an.

Menjelang sore, mereka akan kembali ke rumah. Masing-masing dari mereka melambaikan tangan, juga mengatakan, "Sampai bertemu lagi!"

Aku heran. Untuk apa mereka bertemu jika hanya memainkan ponsel? Mereka bahkan tidak saling berbicara.

Dua hari setelahnya, tiga orang gadis berbeda duduk di bawah pohon besar itu. Bercengkerama sambil berbagi makanan di satu wadah. Tak lama salah seorang dari mereka mengusulkan permainan. Truth or dare, tapi peraturannya harus memilih dare.

Mereka saling memberi tantangan. Di antaranya adalah menari-nari, menyanyi, memakan sambal, berteriak, dan lain sebagainya. Mereka terlihat bersenang-senang sampai lupa waktu. Hari menjelang sore, mereka belum juga pulang.

Salah seorang gadis pergi toilet. Saat inilah yang kutunggu. Apa yang akan dua gadis sisanya bicarakan ketika temannya tak ada di sana?

"Menurutmu perasaannya sudah membaik?" tanya gadis pertama.

"Mungkin iya, mungkin tidak, sih. Walaupun tadi tersenyum bersama kita, tapi aku yakin perceraian orang tuanya membawa dampak emosional padanya," jawab gadis kedua.

"Semoga ia tidak menangis lagi."

Hatiku tersentuh. Kupikir mereka akan sama seperti tipe persahabatan yang lalu. Aku mulai berandai. Jika saja aku seorang manusia, akankah aku memiliki sahabat seperti mereka?

Sayangnya aku hanyalah sebuah batu yang hari-harinya menyaksikan banyak kisah manusia.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Milik Bintang
Ejas Intan
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Novel
Bronze
Pengakuan Psikopat
Verawati Halim
Novel
JENDELA KEDUA
Vina Sri
Novel
Momentum
Imajiner
Novel
A Little Hope
Triyanti Fitri
Novel
Gadis Tanpa Nama
Husni Magz
Flash
Hilang di Kota Virtual
lidia afrianti
Novel
sticky notes
cippocip
Cerpen
Bronze
Satpam dan Buaya
Agus Fahri Husein
Novel
Gold
PBC Irish
Mizan Publishing
Flash
Dia
Michelia Rynayna
Cerpen
Bronze
Aku Waria, Aku Juga Manusia
Abdi Husairi Nasution
Cerpen
Bronze
INJURY TIME
Lirin Kartini
Novel
LETTERS: Apakah Kamu Mencintaiku?
Yehezkiel Eko Prasetyo
Rekomendasi
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Dingin
Rena Miya
Flash
Punya Lala
Rena Miya
Flash
BULAN
Rena Miya
Flash
Tali(a)
Rena Miya
Flash
DAISY
Rena Miya
Flash
Nada
Rena Miya
Flash
Bronze
Pacaran
Rena Miya
Flash
Permen
Rena Miya
Flash
Monster
Rena Miya
Flash
Goat
Rena Miya
Flash
Ponsel
Rena Miya