Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Para Gadis
2
Suka
4,307
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tiga orang gadis duduk di bawah sebuah pohon besar. Bercengkerama sambil sesekali memakan es krim mereka. Membicarakan banyak hal menyenangkan yang biasa dibicarakan sesama gadis.

Hal itu akan terjadi jika mereka bertiga. Namun, ketika salah seorang pergi, maka dua sisanya menggunjingkan satu orang itu. Aku sudah hapal betul tipe persahabatan mereka.

Esoknya, tiga orang gadis yang berbeda duduk di bawah pohon yang sama. Mereka tidak saling bercengkerama, hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Ada yang menonton, main game, atau mungkin chatting-an.

Menjelang sore, mereka akan kembali ke rumah. Masing-masing dari mereka melambaikan tangan, juga mengatakan, "Sampai bertemu lagi!"

Aku heran. Untuk apa mereka bertemu jika hanya memainkan ponsel? Mereka bahkan tidak saling berbicara.

Dua hari setelahnya, tiga orang gadis berbeda duduk di bawah pohon besar itu. Bercengkerama sambil berbagi makanan di satu wadah. Tak lama salah seorang dari mereka mengusulkan permainan. Truth or dare, tapi peraturannya harus memilih dare.

Mereka saling memberi tantangan. Di antaranya adalah menari-nari, menyanyi, memakan sambal, berteriak, dan lain sebagainya. Mereka terlihat bersenang-senang sampai lupa waktu. Hari menjelang sore, mereka belum juga pulang.

Salah seorang gadis pergi toilet. Saat inilah yang kutunggu. Apa yang akan dua gadis sisanya bicarakan ketika temannya tak ada di sana?

"Menurutmu perasaannya sudah membaik?" tanya gadis pertama.

"Mungkin iya, mungkin tidak, sih. Walaupun tadi tersenyum bersama kita, tapi aku yakin perceraian orang tuanya membawa dampak emosional padanya," jawab gadis kedua.

"Semoga ia tidak menangis lagi."

Hatiku tersentuh. Kupikir mereka akan sama seperti tipe persahabatan yang lalu. Aku mulai berandai. Jika saja aku seorang manusia, akankah aku memiliki sahabat seperti mereka?

Sayangnya aku hanyalah sebuah batu yang hari-harinya menyaksikan banyak kisah manusia.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bunga Kertas
Aku Ria
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Novel
Gold
The Puppeteer
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Mirielle - The Drama Queen
Meriam Ester Lita Dumais
Novel
Bronze
Ineffable
Arsyika awalina
Novel
Bronze
Tentang Cika
Diah Puspita Sari
Novel
Bronze
Pengakuan Psikopat
Verawati Halim
Novel
Arsya
Nurul faizah
Novel
Bronze
Sebelum Mentari Tenggelam
Viona_kamiila
Novel
Puisi dari army untuk army
Ainun Zakiyah
Flash
Pencari Sayap
Veninda Oktaviana
Novel
Bronze
Jodoh Pilihan Allah ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
Semangkuk Soto Dari Ibu Mertua
Ninik Irmawati
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Bukan Cinta Picisan
Nur'afifah Hasbi Nasution
Rekomendasi
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Nada
Rena Miya
Flash
Monster
Rena Miya
Flash
Ponsel
Rena Miya
Flash
Tali(a)
Rena Miya
Flash
Goat
Rena Miya
Flash
Punya Lala
Rena Miya
Flash
DAISY
Rena Miya
Flash
Bronze
Pacaran
Rena Miya
Flash
BULAN
Rena Miya
Flash
Dingin
Rena Miya
Flash
Permen
Rena Miya