Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Para Gadis
2
Suka
4,023
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tiga orang gadis duduk di bawah sebuah pohon besar. Bercengkerama sambil sesekali memakan es krim mereka. Membicarakan banyak hal menyenangkan yang biasa dibicarakan sesama gadis.

Hal itu akan terjadi jika mereka bertiga. Namun, ketika salah seorang pergi, maka dua sisanya menggunjingkan satu orang itu. Aku sudah hapal betul tipe persahabatan mereka.

Esoknya, tiga orang gadis yang berbeda duduk di bawah pohon yang sama. Mereka tidak saling bercengkerama, hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Ada yang menonton, main game, atau mungkin chatting-an.

Menjelang sore, mereka akan kembali ke rumah. Masing-masing dari mereka melambaikan tangan, juga mengatakan, "Sampai bertemu lagi!"

Aku heran. Untuk apa mereka bertemu jika hanya memainkan ponsel? Mereka bahkan tidak saling berbicara.

Dua hari setelahnya, tiga orang gadis berbeda duduk di bawah pohon besar itu. Bercengkerama sambil berbagi makanan di satu wadah. Tak lama salah seorang dari mereka mengusulkan permainan. Truth or dare, tapi peraturannya harus memilih dare.

Mereka saling memberi tantangan. Di antaranya adalah menari-nari, menyanyi, memakan sambal, berteriak, dan lain sebagainya. Mereka terlihat bersenang-senang sampai lupa waktu. Hari menjelang sore, mereka belum juga pulang.

Salah seorang gadis pergi toilet. Saat inilah yang kutunggu. Apa yang akan dua gadis sisanya bicarakan ketika temannya tak ada di sana?

"Menurutmu perasaannya sudah membaik?" tanya gadis pertama.

"Mungkin iya, mungkin tidak, sih. Walaupun tadi tersenyum bersama kita, tapi aku yakin perceraian orang tuanya membawa dampak emosional padanya," jawab gadis kedua.

"Semoga ia tidak menangis lagi."

Hatiku tersentuh. Kupikir mereka akan sama seperti tipe persahabatan yang lalu. Aku mulai berandai. Jika saja aku seorang manusia, akankah aku memiliki sahabat seperti mereka?

Sayangnya aku hanyalah sebuah batu yang hari-harinya menyaksikan banyak kisah manusia.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gadis yang Rambutnya Selalu Dikepang Dua
Séa Hana
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Bronze
Salam untuk Ikhlas
Bungaran gabriel
Novel
APRILIA
veren felicia
Novel
Bronze
Cinta dan Penyesalan
Cloudya Bella Pratiwi
Novel
Bronze
Cagliari: Hentakan Cinta di Segala Musim
Riskaninda Maharani
Novel
A Legacy of Cyllia
Faristama Aldrich
Novel
A Thousand Tears in Daegu
Ree_meyna
Flash
Tekad Pemain Sepak Bola
Imajiniaindoinesia
Novel
Lembayung Senja
Setya Kholipah
Cerpen
BU BENI MINTA MATI
Rian Widagdo
Novel
Bronze
Janda Corona Menggugah
Abdul Muis Syam
Cerpen
Bronze
RIFA & RAFI
Desy Sadiyah Amini
Cerpen
Bronze
Rolet dan Pisau Lipat
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Salamku Untuk Waktu
Intan Nur Syaefullah
Rekomendasi
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Dingin
Rena Miya
Flash
Monster
Rena Miya
Flash
Permen
Rena Miya
Flash
Tali(a)
Rena Miya
Flash
Goat
Rena Miya
Flash
Nada
Rena Miya
Flash
BULAN
Rena Miya
Flash
Ponsel
Rena Miya
Flash
Bronze
Pacaran
Rena Miya
Flash
DAISY
Rena Miya
Flash
Punya Lala
Rena Miya