Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Shareen tak ingat, sudah berapa lama telinganya panas mendengar segala macam keluhan. Baik karena sikapnya yang menemui dosen kemaren sewaktu anaknya sakit, atau pun keterlambatan Shareen.
"Ya sudah, apa lagi yang kamu tunggu! Ambil kursi sana dan duduk."
Shareen berkata, "Iya, Buk." Ia segera mengambil kursi dan duduk di depan. Rasa bersalahnya sudah hilang. Ia pun kembali menekankan judul yang katanya 'sudah disetujui itu.'
"Kenapa kamu masih mengulang ini!? Kan saya sudah bilang kamu ganti saja lagi dan bab 1 kamu ini plagiat semua, cara penulisannya salah! Tidak pakai ini! Ini plagiat."
Shareen menatap hal yang katanya plagiat itu, dan itu adalah footnote?
Apakah footnote tanda plagiat? Bukannya skripsi boleh menggunakan footnote?
Shareen terus diam saja.
"Saya ga mau tau, kamu cari semua SMA se-kota A ini, tanya sama mereka tentang sekolah mereka atau kamu tanya sama dinas pendidikan. Besok jam 9 temui saya dan saya harus mendapatkan data semua sekolah besok."
Shareen terdiam, ia menatap jam menunjukkan pukul 11 lewat.
"Besok, buk?"
"Lalu kamu mau kapan? Judul ini udah 3 kali kamu ajukan ke saya. Kamu kira kamu bisa sempro sama seperti teman kamu?! Kamu sudah tertinggal jauh! Teman kamu sudah mengurus bab, kamu judul aja belum!"
Tiga kali? Padahal aku baru dua kali. Omel Shareen dalam hati. Shareen hanya bisa diam mendengarkan ujaran penuh cinta dari dosennya itu.
"Ya sudahlah carilah ke sana datanya. Pokoknya saya mau data itu besok ada."
"Baik, Buk."
Shareen pun keluar, karena tak mengetahui jalur permintaan data, ia segera pergi ke dinas pendidikan dan di sana di jelaskan jalurnya yang sangat panjang tapi tujuan Shareen bukan dinas pendidikan tapi cabang dinas.
Shareen pun bergegas pulang ke rumah, menaiki ojek online dan mengambil KTP nya. Saat sampai di kampus, ternyata kampus kosong. Shareen bertemu dengan salah seorang dosen yang tak ikut. Dari dosen tersebut Shareen dapat info kalau para dosen pergi acara walimah.
"Pak jam berapa kira-kira dosen kembali?"
Shareen menghampiri seorang dosen yang tak ikut.
"Mungkin jam 3 baru sampai?"
Dengan sedikit ramah tamah, Shareen undur diri dan menunggu dosen itu pulang, tanpa makan apa pun setelah sarapan sedikit di rumah dan membeli minuman jus jeruk dingin untuk menambah tenaganya.
Namun, jam 3 pun datang. Shareen melihat para dosen baru saja masuk dan saat meminta surat izin, ternyata dosen pemberi surat izin itu sudah pulang beberapa menit lalu. Shareen hanya bisa tertawa.
Esoknya, Shareen kuliah tatap muka, ia tak jadi bertemu dengan dosen tersebut dan ia sudah meminta izin. Lalu siangnya, Shareen menemui dosen kedua, meminta saran bagaimana mengumpulkan data. Tapi perkataan dosen kedua membuat Shareen terdiam.
"Kenapa masih ini? Saya sudah bilang sama Dosen satumu kalau variabelnya diganti dengan ini dan dosen satumu setuju."
"Tapi, buk kata dosen satu, harus cari ini-ini dulu."
"Ga, kami udah sepakat. Kamu cukup pahami variabel ini lalu cari mau dibagian mana, juga kuisionernya."
Shareen terdiam. Dosen pertamanya tak pernah bilang sama sekali dan surat rekomendasi belum juga siap dan kemungkinan minggu depan bisa diambil
Inikah rasanya dipersulit dosen itu?
Shareen bertekad untuk menolak lupa kejadian ini.