Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Mengasuh Anak Maduku
4
Suka
5,693
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seorang dokter paruh baya dengan sedikit janggut putih dan rambut setengah beruban terlihat sedang memeriksa seorang anak kecil berusia sekitar 1 tahun dengan kondisi terkulai lemas.

"Ibu ini ibunya kan?" 

"Mmm .... Saya ...," Yona berbicara terbata-bata. 

Prasetyo yang tepat berada disampingnya menginjak kaki kiri Yona pelan sambil menganggukan kepala dan memicingkan matanya.

"Sayaaa .... Iyaa ...," Yona mengiyakan pertanyaan dokter itu.

"Bu, kenapa ibu baru bawa anak ini sekarang? Demamnya sangat tinggi sampai 40°, ia juga dehidrasi. Kondisinya sangat lemah, jadi harus dirawat untuk beberapa hari."

"Maaf dok, saya tidak punya biaya jika anak saya harus dirawat," Prasetyo menunduk.

"Gak bisa pak, anak ini butuh perawatan intensif agar kondisinya tidak tambah parah," dokter itu berbicara dengan nada tegas.

"Saya mohon dok, ijinkan saya membawa pulang anak saya untuk merawatnya dirumah, saya akan membawanya pulang nanti malam." Prasetyo kembali menawar.

Dokter itu menggeleng-gelengkan kepalanya, tampak kesal.

"Baiklah, jika bapak tetap memaksa pulang. Saya akan berikan resepnya, tapi bapak harus menandatangani surat pernyataan bahwa jika ada apa-apa dengan anak ini, kami tidak bertanggung jawab.

"Baik dok."

Suasana hening sesaat setelah dokter keluar dari ruangan.

"Ma, nanti mama mau kan rawat Yusuf?" Suara Prasetyo memecah keheningan.

"Maksud Papa?" Yona tampak heran.

"Iya ma, nama anak ini Yusuf. Papa minta tolong selama Yusuf sakit Mama bantu rawat dirumah, Mama kan udah pengalaman. Sementara Ibunya cuma bisa nangis di rumah. Dia tak tahu apa-apa soal merawat anak," Prasetyo mencoba menjelaskan tanpa merasa bersalah.

"Pa, mama aja ga tahu ini anak siapa? Kenapa Papa nyuruh Mama rawat anak ini, dirumah juga Mama sudah repot Pa merawat Lily dan keempat kakaknya."

"Yusuf ini anak Papa, Ma." Ucap Prasetyo datar.

"Apaaaa?" Teriak Yona terkejut.

Bagai Petir menggelegar di siang bolong, membakar sekujur tubuhnya yang tiada berdaya. Perlahan detak jantungnya mulai melemah, nafasnya mulai terhenti seketika. Yona menelan salivanya dan berusaha tegar untuk tak lagi meneteskan air mata untuk laki-laki hidung belang dihadapannya itu.

"Apa tak cukup kau membuatku menderita Pras? Kau sudah membuat aku keguguran anak kita yang keenam. Sekarang kau mau menambahkan luka dihatiku Pras dengan memintaku merawat anak maduku?" matanya membulat dan tangannya tampak mengepal menahan amarah

"Aku tahu aku salah ma, Papa minta maaf. Tapi untuk kali ini tak ada pilihan lain. Tolonglah, demi kemanusiaan Ma. Yusuf ga berdosa Ma.

"Gila kamu Pras, kamu memang keterlaluan." 

"Papa mohon Ma!" Pras masih merajuk dengan wajah tanpa dosa.

"Oke, aku mau rawat dia, tapi kau janji akan melepaskanku setelah anak ini sembuh. Dan jangan pernah temui aku lagi sampai kapanpun." 

"Aku memang tak bisa memberikanmu anak laki-laki dan mungkin itu yang membuatmu berpaling dariku. Tapi apa tak cukup aku melahirkan 5 anak untukmu?bahkan hampir saja melahirkan yang keenam." Yona tak sanggup membendung genangan air bening di pelupuk matanya.

Menjadikan anak sebagai alasan mempertahankan rumah tangga yang penuh luka ini bukanlah hal yang tepat menurutnya. Lebih baik berpisah daripada harus hidup bersama lagi dengan lelaki tak punya hati itu. Ia yakin Tuhan tak akan pernah meninggalkannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Aaahhh cerita banyak manfaat bnget yang bisa d ambil dari cerita ini 💓
Rekomendasi dari Drama
Flash
Mengasuh Anak Maduku
Mira Herani
Novel
Bronze
Tentang Kita Hari Ini
Laberta Nauli
Novel
Bitterness
Arsya
Novel
SENJA
Luthfia Izza Nafara
Novel
My Lucky Black Cat
Angeline Kartika
Novel
Gold
Story of Volley Club
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sebelum Mentari Tenggelam
Viona_kamiila
Novel
Bronze
Terungku Amblas
White Blossom
Novel
Bronze
Secercah Asa
Corla Lums
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Flash
Capung Merah Aira
Riswandi
Novel
Nama Pena
Sitha Trivina
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Damai Atas Luka
Nuriska Beby Prastika
Novel
Bronze
Aib anitaku
Yuwo
Rekomendasi
Flash
Mengasuh Anak Maduku
Mira Herani
Novel
Mimpi Adinda
Mira Herani
Flash
Ria dan Rio
Mira Herani
Skrip Film
Diary Indira
Mira Herani
Skrip Film
Si Kaki Besi
Mira Herani