Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Aquarium
6
Suka
5,590
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lampu di ruang tamu akhirnya mati setelah beberapa malam berkedip-kedip. Kini satu-satunya yang tersisa tinggal lampu yang menerangi aquarium dan sedikit ruang di sekitarnya.

Beruntung lima mas koki di dalam aquarium masih kebagian cahaya. Pasalnya, sudah hampir seminggu mereka tidak diberi makan. Beberapa di antaranya bahkan sudah semakin melambat berenang. Jadi, setidaknya cahaya tadi sedikit membantu mengingat air aquarium juga mulai keruh. 

Salah satu mas koki menyalahkan tuannya atas semua yang terjadi di rumah itu. Satu mas koki lagi malah merasa iba dengan tuannya. Di tengah perdebatan dua mas koki itu, satu mas koki memilih diam dan dua lainnya sedang sekarat.

Dari luar rumah, terdengar langkah kaki seseorang. Dari suara langkah kakinya, orang tersebut pasti tinggi besar. Dan dari suaranya yang berat, ia pasti seorang laki-laki berwajah garang. Ia memanggil nama pemilik rumah. "Rudiii!!! Bayar utangmu!" Orang itu kemudian mengetuk keras pintu ruang tamu sambil terus meneriaki nama itu. Tak puas dengan berteriak, ia pun mulai menarik gagang pintu. 

Tak disangka. Pintunya tidak dikunci. Orang itu pun masuk dengan leluasa ke dalam rumah. Ia mencari sakelar lampu begitu melewati ambang pintu. Setelah ketemu, ia tekan berkali-kali tapi nihil. Ia meraih sesuatu dari saku. Kemudian ia angkat tinggi-tinggi ponselnya yang bercahaya. Ia masih meneriaki Rudi beserta jumlah utangnya. "Sial, keburu kabur deh tu orang," hardik lelaki itu.

Lelaki itu mendekat ke arah aquarium dan berdecak keras. "Kasihan sekali kalian jadi diterlantarkan!" Ia meraih makanan ikan yang berada di sebelah aquarium. Mas koki itu pun bersyukur.

Tanpa disadari, lelaki itu baru mencium bau busuk di dalam rumah. Ia memindai seluruh ruangan dengan cahaya ponselnya. Kemudian ia bergeming. Di sudut ruangan, di sebuah sofa panjang, ia melihat Rudi. 

Sebuah pisau lipat tergeletak di lantai. Pergelangan tangan Rudi tersayat. Ia sudah membusuk di sana.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Merinding! Ah, suka sekali dengan cerita FF ini.
(Tim Kurator Kwikku)
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Aquarium
Pikadita
Flash
Karma
Dimas Pamungkas
Cerpen
Bronze
Hush!
Rezt Elliot
Novel
Bronze
SOKA: Air Mata Api
Agung Wahyu Prayitno
Novel
Bronze
DEBAT
Bakasai
Novel
Broken Angel
Liliyanti
Novel
Bronze
Alloohu Akbaru
Hermawan
Flash
Bingkisan Hitam
Varenyni
Novel
Bronze
Armitech
Wilson M
Novel
Bronze
Dunia tanpa Suara
Aroem Aziez
Novel
Gold
Into the Water
Noura Publishing
Novel
Bronze
Please
IguanaTertawa_
Komik
Red String
Ananda Tsabita
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu
Flash
Hewan Ternak
Alexandro Dominic
Rekomendasi
Flash
Aquarium
Pikadita
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Novel
Lost In You
Pikadita
Flash
Me Time
Pikadita
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Flash
Lagu Kesukaanmu
Pikadita