Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
TAK BERANI BICARA
3
Suka
17,350
Dibaca

Safira baru saja keluar dari perpustakaan. Tujuannya sekarang adalah ke kantin. Karena ia sangat lapar.

"SAFIRA"

"SAFIRA"

Mendengar namanya di panggil ia langsung menoleh ke belakang. Disana seorang laki-laki berlari sambil melambaikan tangannya. Safira sudah mengenalnya sejak puluhan tahun yang lalu. Namanya Bagas.

Saat sampai di hadapannya Bagas memberikannya selembar kertas. Safira dengan ragu mengambilnya.

"Apa ini?"

"Baca aja"

Setelah membacanya, Safira menatap Bagas bingung seolah ingin segera pria itu menjelaskan apa maksud 3 kata yang tertulis di kertas.

"Gimana?" Tanya bagas kepada Safira.

Safira hanya menatap Bagas bingung. Entah apa maksud 3 kata itu. Apakah sebuah pernyataan atau pertanyaan yang harus ia jawab.

"Fira aku serius"

Lagi dan lagi Safira masih di buat bingung oleh Bagas. Dari dulu memang Bagas orangnya suka aneh. Bahkan dulu bagas dan Safira sedang makan di salah satu restoran, bagas yang ingin ke toilet meminta izin ke Safira melalui selembar kertas. Bagas menulis sebuah kalimat seperti ini "Fira aku ke toilet sebentar yah. Aku nggak lama kok. Maaf kalo aku bikin kamu nunggu" Safira yang membaca kalimat itu hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Bagas pun hanya cengengesan lalu segera ke toilet.

Menurut Safira itulah keunikan dari seorang Bagas. Safira merasa Bagas itu seorang laki-laki berbeda dari yang lain. Kebanyakan laki-laki lain jika mengungkapkan perasaannya kepada seorang perempuan, ia memberikannya bunga, menyatakan cintanya di tempat umum, atau menggombalnya terlebih dahulu. Tetapi yang dilakukan Bagas sekarang bukan itu. Ia menulis di selembar kertas dengan 3 kata "Aku Cinta Kamu"

Safira masih menatap Bagas. Kali ini ia memberanikan diri meraih tangan Bagas. Ia kemudian berkata "Gue ingin tanya sama lo. Kenapa lo nggak ngomong langsung ke gue?"

"Karena aku tak berani bicara dengan perempuan yang kucintai" jawab Bagas dengan gugup karena Safira memegang tangannya.

"Tapi kali ini gue mau lo langsung ngomong 3 kata itu di hadapan gue sekarang" perintah Safira.

"Aku nggak bisa Fira"

"Harus bisa!"

Bagas semakin gugup saat Safira mendekatkan wajahnya. Perempuan berambut panjang itu berbisik "Aku juga cinta sama kamu Bagas Mahendra"

Deg. Detak jantung Bagas semakin cepat. Kalimat yang barusan Safira ucapkan membuat Bagas tak berani bicara. Bahkan menatap Safira pun ia juga tidak berani.

Safira tersenyum lalu melepaskan tangannya dari tangan bagas. Sebelumnya ia merasakan Tangan Bagas dingin dan mengeluarkan keringat yang cukup banyak.

"Aku tunggu kamu di rumah nanti sore" ujar Safira.

"Ok"

"See you"

Safira lalu pergi meninggalkan Bagas. Laki-laki berkulit putih itu masih diam di tempatnya sambil melihat safira yang berjalan semakin jauh sampai tubuh Safira tidak terlihat lagi.

Bagas Mahendra beberapa menit yang lalu menyatakan cintanya kepada Safira dengan tulisan dan di balas dengan lisan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gaitha
Lisa Ariyanti
Novel
PERAK
Nargis Aulia Ulfa
Skrip Film
Burung dan Awan
Eko Hartono
Flash
Siang Seberang Istana
Aldi Cendikia Nugroho
Flash
TAK BERANI BICARA
Almasarym
Flash
Senyum Bela
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Tempat Paling Sunyi untuk Menunggu Mati
Erna Widi
Novel
Nada - nada Cinta
Kartini Susilo Fitri
Novel
Kau Seperti Ayahmu
Asep Saepuloh
Cerpen
Bronze
Aku Suka Dia
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
IN THE LIGHT OF FOUR
mahes.varaa
Skrip Film
Anoksia
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Kucing Kelas
Fatimah Ar-Rahma
Flash
Bronze
Pohon Kersen dan Kamu
Perdians syah
Cerpen
Bronze
Aku Tidak Ingin Ada Langkah Lain Selain Langkah Kita
Hendra Wiguna
Rekomendasi
Flash
TAK BERANI BICARA
Almasarym
Novel
Cerita Cinta Angelina
Almasarym
Skrip Film
AKU DAN KAMU SIAPA?
Almasarym
Novel
DEANDA
Almasarym