Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Setiap orang selalu mengatakan bahwa akan ada pelangi setelah hujan. Namun, untukku semua itu tidak ada. Aku justru mendapatkan hujan setelah pelangi. Mengapa seperti itu? Karena setelah aku mendapatkan keindahan pelangi, aku harus diguyur hujan yang begitu deras. Dia Fajar kekasih, ralat mantan kekasihku yang memberikan itu semua. Masih kuingat hari itu, hari dimana hujan deras itu datang.
"Kamu suka dengan semua ini?"
"Suka banget Jar, terimakasih ya."
"Sama-sama Dir, aku bahagia kalau kamu bahagia."
"Bahagia aku yaitu kamu, Jar."
Kamu diam, tak menanggapi ucapanku barusan. Bahkan, wajahmu jadi dingin tidak sehangat tadi.
"Dira."
"Iya."
"Kita cukup sampai disini ya."
"Maksud kamu apa?"
"Aku sudah tidak bisa lagi dengan kamu."
Kamu mengatakan itu dengan raut wajah yang dingin. Air mataku luruh, aku tak tahu harus bagaimana. Kamu berdiri, bersiap meninggalkanku sendiri. Namun sebelum itu, mengucapkan kalimat selamat tinggal untukku.
"Terimakasih Dira untuk tiga tahunnya. Aku harap kamu bahagia dengan pilihanku."
Pelangi itu perlahan memudar bergantikan dengan hujan yang turun sedikit lalu deras.
Dering telepon membuyarkan lamunanku. Dapat kulihat namamu di layar ponselku. Oh ayolah, setelah dua tahun kamu berikan hujan itu kamu masih mencoba memberikan aku pelangi? Tidak, tidak akan Fajar. Kumatikan panggilan teleponmu dan kumatikan daya ponselku. Aku sudah bertekad, aku tak ingin lagi merasakan hujan setelah pelangi. Aku ingin merasakan apa yang dirasakan orang banyak, aku ingin merasakan bagaimana indahnya pelangi setelah hujan.