Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
1 2 3 ... 10
3
Suka
5,529
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Lo ngerasa nggak?"

"Ngerasa apa?" tanyaku.

"Ngerasa kalau hubungan kita kayaknya masih di sini sini aja." Kamu berjalan di sampingku sambil menendang kerikil-kerikil yang menghalangi jalanmu.

"Nggak papa. Pelan-pelan aja. Aku tau kamu belum mencintaiku. Jadi, nggak usah terlalu maksain diri buat melakukan itu."

Aku menghela napas, merasa gelisah. Namun, tetap tersenyum. Senyum yang kupaksakan ini ternyata terlihat olehnya.

"Nggak usah senyum kalau emang nggak pengen. Lo harus belajar jujur sama diri lo sendiri. Membohongi diri sendiri nggak bakal ngebuat lo jadi bangga, yang iya malah makin tersiksa. Kalo lo nggak bisa mencintai diri lo sendiri, gimana lo mau mencintai orang lain? Mencintai gue, misalnya."

"Kamu bisa bijak juga, ya, ternyata."

Kamu memasukkan kedua tanganmu ke dalam saku celana, "Itu kata orang-orang. Gue cuman ngopas aja."

Kamu memang sangat pandai membuatku terbang lalu jatuh kembali, ya? Aku sering merasakannya hingga aku sekarang sudah mulai terbiasa. Mulai terbiasa dengan sikap dinginmu, diammu, serta marahmu. Pokoknya segala hal yang berhubungan dengan kamu, aku sudah terbiasa.

Bohong kalau aku bilang, kamu menyenangkan. Kamu itu sama sekali tidak menyenangkan, tapi aku tetap menyukaimu. Aku tetap mencintaimu, Ga. Aneh, ya? Orang bilang, kamu aneh, tapi menurutku kamu itu istimewa. Istimewa yang tidak bisa diminta ataupun dimiliki oleh orang selain kamu. Istimewamu itulah yang membuatku semakin jatuh cinta. Kamu satu-satunya istimewa yang ada.

Aku terkadang bingung saat menghadapimu. Terutama menghadapi rasa bersalahmu karena sampai sekarang masih belum mencintaiku. Hei, itu bukan kesalahanmu. Sudah kubilang, pelan-pelan saja, tidak perlu terburu-buru. Kalau kamu terburu-buru, yang ada kamu malah kelelahan dan akhirnya kesal sendiri.

Dan, benar, kan? Kamu kelelahan. Kamu lelah hingga akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaan yang bahkan belum pernah kamu mulai. Kamu belum mencintaiku, tapi kamu sudah pergi. Kamu belum sempat menjadi milikku, tapi kamu sudah pamit undur diri.

"Kenapa kamu membuat ceritaku berhenti di tengah jalan? Ceritaku belum selesai! Kamu harus menyelesaikannya!"

"Ceritamu sudah selesai, Na. Aku sudah menyelesaikannya sepuluh detik yang lalu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Aku, Kamu, Dia
Naftalia Satra
Novel
Gold
Gadis Jeruk
Mizan Publishing
Novel
Loving you is my secret
Ikhwan sulestra
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Flash
Bronze
Jangan Tebang Pohon Sawo Itu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Mutiara Terpendam
Fitri Yeni Musollini
Novel
Dolce Latte
Jenn
Novel
Bronze
Tumbal Mustika Pengasihan Panji Anom
Efi supiyah
Novel
Bronze
Anak-anak Surya : kisah anak bangsawan dan nostalgia 90an
Alwinn
Novel
Lo Siento, Te Amo
silvha darmayani
Flash
Ada Apa Cinta?
Martha Z. ElKutuby
Cerpen
Bronze
Perempuan Tanpa V
Abdi Husairi Nasution
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Mei Lan Hoa
Amreta Tisna
Novel
Tidak Ada Kata Berhenti Untuk Seorang Bajingan
ferry fansuri
Rekomendasi
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Flash
Forget
iam_light.blue
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Flash
Pelabuhan Terakhir
iam_light.blue
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Flash
Broken
iam_light.blue
Flash
Simpang
iam_light.blue
Flash
I'm Fine
iam_light.blue