Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
1 2 3 ... 10
3
Suka
5,719
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Lo ngerasa nggak?"

"Ngerasa apa?" tanyaku.

"Ngerasa kalau hubungan kita kayaknya masih di sini sini aja." Kamu berjalan di sampingku sambil menendang kerikil-kerikil yang menghalangi jalanmu.

"Nggak papa. Pelan-pelan aja. Aku tau kamu belum mencintaiku. Jadi, nggak usah terlalu maksain diri buat melakukan itu."

Aku menghela napas, merasa gelisah. Namun, tetap tersenyum. Senyum yang kupaksakan ini ternyata terlihat olehnya.

"Nggak usah senyum kalau emang nggak pengen. Lo harus belajar jujur sama diri lo sendiri. Membohongi diri sendiri nggak bakal ngebuat lo jadi bangga, yang iya malah makin tersiksa. Kalo lo nggak bisa mencintai diri lo sendiri, gimana lo mau mencintai orang lain? Mencintai gue, misalnya."

"Kamu bisa bijak juga, ya, ternyata."

Kamu memasukkan kedua tanganmu ke dalam saku celana, "Itu kata orang-orang. Gue cuman ngopas aja."

Kamu memang sangat pandai membuatku terbang lalu jatuh kembali, ya? Aku sering merasakannya hingga aku sekarang sudah mulai terbiasa. Mulai terbiasa dengan sikap dinginmu, diammu, serta marahmu. Pokoknya segala hal yang berhubungan dengan kamu, aku sudah terbiasa.

Bohong kalau aku bilang, kamu menyenangkan. Kamu itu sama sekali tidak menyenangkan, tapi aku tetap menyukaimu. Aku tetap mencintaimu, Ga. Aneh, ya? Orang bilang, kamu aneh, tapi menurutku kamu itu istimewa. Istimewa yang tidak bisa diminta ataupun dimiliki oleh orang selain kamu. Istimewamu itulah yang membuatku semakin jatuh cinta. Kamu satu-satunya istimewa yang ada.

Aku terkadang bingung saat menghadapimu. Terutama menghadapi rasa bersalahmu karena sampai sekarang masih belum mencintaiku. Hei, itu bukan kesalahanmu. Sudah kubilang, pelan-pelan saja, tidak perlu terburu-buru. Kalau kamu terburu-buru, yang ada kamu malah kelelahan dan akhirnya kesal sendiri.

Dan, benar, kan? Kamu kelelahan. Kamu lelah hingga akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaan yang bahkan belum pernah kamu mulai. Kamu belum mencintaiku, tapi kamu sudah pergi. Kamu belum sempat menjadi milikku, tapi kamu sudah pamit undur diri.

"Kenapa kamu membuat ceritaku berhenti di tengah jalan? Ceritaku belum selesai! Kamu harus menyelesaikannya!"

"Ceritamu sudah selesai, Na. Aku sudah menyelesaikannya sepuluh detik yang lalu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Novel
Amor Prohibido
Aurellia Angelie
Novel
Bronze
Lukisan Jiwa Raga
DAMAIZANNE
Novel
Rantau 1992
Saras Agustina
Flash
Bronze
Patmo & Cerita Kematian Anaknya
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
KKPK The Naughty Girl
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Malaikat Yang Ingin Mati
Dewi Anjani
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Bronze
Hawa Gulana
Fanni Silviana Supenda
Novel
Gold
Teman Baru Winda
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Nara, The Idol
Nesri Baidani
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
The Diary of The Unlucky Boy : B-Side
Jaydee
Novel
Sampai Ujung Sembilu
Yuna
Flash
Di Kala Senja dan Sebelum Senja Datang Kembali
Athar Farha
Rekomendasi
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Flash
Forget
iam_light.blue
Flash
Simpang
iam_light.blue
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Flash
Pelabuhan Terakhir
iam_light.blue
Flash
I'm Fine
iam_light.blue
Flash
Broken
iam_light.blue