Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Jangan Dekati Mia, Nanti Bisa Mati
5
Suka
5,505
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Jangan dekati Mia, nanti bisa mati. Jangan dekati Mia, nanti bisa mati. Jangan dekati Mia, nanti bisa mati.”

Sejak hari pertama aku pindah ke sekolah ini, tiap jam makan siang, di kantin sekolah, selalu saja aku mendapati lelaki aneh tersebut, dengan tingkah dan kata-kata yang sama.

Dia akan mengekori seorang perempuan cantik, yang kuduga perempuan itulah yang bernama Mia, lalu sambil memainkan jari-jarinya, lelaki aneh itu terus mengulang-ngulang kata, “Jangan dekati Mia, nanti bisa mati.”

Sepertinya lelaki itu sangat menyukai si Mia, sampai-sampai memberi ancaman pada siapa pun laki-laki lain yang mendekati Mia. Bahasa normal yang aku tangkap adalah, “Jangan ganggu perempuaanku, nanti akan aku hajar kalian.”

Ya, begitulah kira-kira. Hanya saja, karena laki-laki itu tidak tampak normal, bukannya orang-orang takut, mereka hanya abai dan menertawai lelaki tersebut. Sedang si Mia, perempuan dengan rambut tergerai, tinggi semampai, dan bodi aduhai itu, tetap saja didekati lelaki lain silih berganti.

Mia juga tampak meladeni siapa saja laki-laki yang menghampiri mejanya, selain itu dia juga beberapa kali melempar senyum pada si lelaki aneh. Bukan, bukan senyum merendahkan, aku bisa melihat senyum itu tulus dan baik. Wajarlah dia didekati banyak lelaki, sudah cantik, baik pula.

Pada hari ketujuh, aku mendapati berita seorang siswa meninggal dunia. Tragis, siswa itu mati dibunuh, menurut berita dan gosip di sekolah, mayatnya ditemukan di gudang sekolah dengan kepala terpisah dari badan dan mulut diikat dengan pita, seperti pita yang membungkus kado.

Aku bergidik, siswa yang meninggal itu adalah siswa yang kulihat tempo hari mendekati Mia. Apa dia benar-benar mati karena ….

Pekan berikutnya, kembali ada mayat yang dimukan, kali ini di belakang sekolah, dengan kepala terpisah dari badan dan mulut diikat dengan pita, seperti pita yang membungkus kado.

Polisi masih melakukan pencarian. Sudah terjadi berulang kali. Anehnya, aku tidak melihat satu pun siswa atau siswi yang bergidik ngeri, hari-hari mereka berlangsung biasa saja. Kantin sekolah masih sama, ramai, Mia datang diekori laki-laki aneh, dengan kata-kata yang sama, tetapi tetap terus saja ada siswa yang menghampirinya.

Sekolah aneh macam apa ini? Aku ingin berhenti datang. Aku ingin minta pada Ibu untuk berhenti ke sekolah. Namun ibu bilang, “Mia, Ibu yakin kamu akan sembuh. Khayalan aneh-aneh itu akan hilang, asal kamu rajin minum obat dari dokter. Mia mau sembuh kan?”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Alter ego?
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Jangan Dekati Mia, Nanti Bisa Mati
Ratifa Mazari
Skrip Film
BEHIND BLUE HOME
Alviona Himayatunisa
Cerpen
Bronze
Rumah Cemara
Magnific Studio
Novel
Gold
The Plotters
Noura Publishing
Novel
Bronze
Intrik
Eko Hartono
Novel
Z FLAKKA 20
Adine Indriani
Flash
Sedalam Cintamu Padaku
Fitri F. Layla
Novel
Bronze
Rama's Story : Gita Chapter 3 - La isla Bonita
Cancan Ramadhan
Cerpen
Rain
Rama Sudeta A
Novel
Merah Putih
Kenny Marpow
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Flash
Bronze
Kampung Kelahiran
Farida Zulkaidah Pane
Flash
Kucing-Kucingan
Handi Yawan
Novel
Kamar Bernapas
Imajiner
Flash
Bronze
Kemah dan Air Mata
Adnan Fadhil
Rekomendasi
Flash
Jangan Dekati Mia, Nanti Bisa Mati
Ratifa Mazari
Flash
Perempuan yang Sangat Menyukai Laut
Ratifa Mazari
Flash
Seperti Jatuh dari Sepeda
Ratifa Mazari
Flash
Tentang Anakku yang Mereka Bilang Tidak Bisa Sembuh
Ratifa Mazari