Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Seperti Jatuh dari Sepeda
3
Suka
5,755
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku kuatkan kaki melangkah ke rumah Shifa. Tak masalah jika nanti dia akan menghadangku dengan amukan badai. Kekhawatiranku ini sangat beralasan, bayang-bayang amarah itu masih berdesak-desakan di pikiranku dari tadi malam. Tidak seharusnya dia membuka surat itu, tapi gara-gara Ratih akhirnya semua kedokku terbongkar. Sedikit pun tak ada niatku untuk membuat mata beningnya itu seketika meletupkan bara api. Aku harus menjelaskan apa adanya.

“Aku minta maaf.” Aku memberanikan diri setelah beberapa menit mematung di belakang punggungnya. Memperhatikan pundak perempuan itu naik turun sejak tadi, serta sesekali kepalanya mendongak menatap langit, seolah tengah mengadu pada Tuhan. Itu kebiasannya sejak dulu. Setiap sedih dan gundah datang, dia akan duduk di belakang teras rumahnya, melepas tangis, lalu mengadu pada langit. Seolah Tuhan hanya ada di langit belakang rumahnya.

“Aku minta maaf.” Kali ini suaraku terdengar lebih jelas dari sebelumnya. Namun, perempuan itu masih tak acuh. 

“Surat yang diperlihatkan Ratih itu benar. Ratih memang istri sahku. Aku minta maaf, Sayang.” Gila, aku masih berani memanggilnya sayang dalam situasi seperti ini. Ya, aku memang sudah segila itu sejak memutuskan mencintainya.

Kali ini perempuan itu menoleh, dia menatapku sinis. Ini lebih menyeramkan daripada kemarin saat dia mengamuk sambil marah-marah di depan rumahku. Sekilas mata kami bertemu. Hatiku perih mendapati sepasang bola mata merah itu.

“Aku memang sudah menikah, tapi apa salah jika seseorang yang sudah menikah jatuh cinta lagi?”

Hening. Hanya suara dedaunan saling bergesekan yang menyelinap sebagai latar. Aku melihat kedua sisi bahu Shifa menaik.

“Kamu yang bilang kalau jatuh cinta itu seperti jatuh dari sepeda, tidak sengaja,” ucapku menambahkan.

Shifa bangkit dari posisi duduknya, membuat jantungku berhenti sejenak. Napasku tercekat begitu dia melangkah mendekat. Sepasang bola mata merah itu kembali menatapku. Bibir Shifa menyungging tak simetris. Sungguh, aku lebih suka adegan marah-marah, pertengkaran hebat, ditampar atau apa pun tentang perkelahian yang tidak begini. Dingin.

“Kamu benar, jatuh cinta itu seperti jatuh dari sepeda.” Dia mengambil jeda, lalu memberi penekanan pada kata selanjutnya, “Sakit.”

Aku menelan liur. Shifa melangkah masuk melalui pintu belakang rumahnya. Entah mengapa, kakiku kaku, tidak mampu mengejar. Namun, sebelum dia menutup pintu, dia berbalik, kembali menoleh padaku dan mengatakan, “Kamu tahu, Ken? Aku ingin sekali memakimu seperti kemarin. Aku ingin sekali memukulmu bahkan membunuhmu.”

Shifa menangis. Dia mulai menangis! Kedua tanganku terasa mengepal. Aku ingin membalas dengan kalimat perintah agar dia melakukan apa yang ingin dia lakukan, tetapi dia lebih dulu berkata, “Tapi aku nggak bisa, Ken! Aku nggak bisa! Aku benci diriku yang mencintai suami orang. Aku benci diriku yang telah merebut ayah dari calon bayi dalam kandungan Ratih. Aku benci diriku, Ken!”

Shifa menangis. Kali ini bahkan tubuhnya terduduk. Dia mulai meratap. Jika pertengkaran ini adalah sebuah lagu, maka ini adalah bagian refrain.

“Memang tidak ada yang salah dengan jatuh cinta. Tapi, tidak seharusnya kamu memulai kebenaran dengan kebohongan, Ken.” Suaranya semakin serak dimakan tangis. Tubuhku masih mematung. Adegan kami belum usai, tetapi suara seseorang datang memotong.

“Di sini kamu rupanya, Sayang.”

Itu Ratih.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Teruntuk Kamu
nothin' on me
Flash
Seperti Jatuh dari Sepeda
Ratifa Mazari
Novel
Bronze
Caritas
StarV
Novel
Beda agama
Devi Wulandari
Novel
Bronze
Halu
Ratih Abeey
Novel
Untuk Hati yang Sekarat
princess bermata biru
Novel
But You
Yaraa
Novel
Bronze
LOVE ME
Mario wijaya
Flash
Bronze
Perasaan
Pluvia
Novel
Teman Hidup
Nandita Aprilias
Flash
Ingkar
Rolly Roudell
Novel
Bronze
Binar Sendu
Permatasari
Novel
Bronze
Seribusatu Wajah Cinta
Makhrunnisa maulani evadenti
Novel
What's Done can't be Undone
siucchi
Novel
Calon Imam
Fadhillah Hanum
Rekomendasi
Flash
Seperti Jatuh dari Sepeda
Ratifa Mazari
Flash
Jangan Dekati Mia, Nanti Bisa Mati
Ratifa Mazari
Flash
Tentang Anakku yang Mereka Bilang Tidak Bisa Sembuh
Ratifa Mazari
Flash
Perempuan yang Sangat Menyukai Laut
Ratifa Mazari