Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Bom
10
Suka
5,533
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Ada pesan terakhir, Pak?" aku bertanya pada bapak malang yang ada di depanku. Apa mau dikata, bom yang terpasang di tubuhnya akan meledak dalam lima menit lagi. Hanya aku satu-satunya pasukan penjinak bom yang ada.

"Kamu inikan penjinak bom. Masa enggak bisa mematikan bom ini. Saya takut nih. Malah disuruh nyebutin pesan terakhir." Bapak itu berkata dengan bibir bergetar ketakutan.

"Saya memang penjinak bom, Pak. Tapi masih magang. Tadi enggak sengaja lewat gedung ini dan ada di sini. Kalau menunggu pasukan penjinak bom yang profesional datang tidak akan sempat. Saya akan bantu sebisanya."

"Kalau begitu telepon saja pasukan yang profesional. Seperti di film-film itu loh! Kamu kreatif sedikitlah tolong. Ini nyawa saya sudah di ujung tanduk."

"Memang bapak punya tanduk?"

"Sial! Empat menit lagi."

Bapak itu menoleh ke arahku dengan wajah kesal. Jika saja dia tidak ditipu seseorang yang berhasil menempelkan bom itu ke tubuhnya, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Kucoba untuk tetap tenang sebisa mungkin.

"Ayo tinggal pilih mau putusin kabel merah, biru atau kuning. Cepat!" Bapak bertubuh gempal dan botak ini mendesak seperti dia yang paling tahu.

Aku terus mengutak-atik bom yang ada di punggungnya. Sayangnya waktu pada bom ini tetap berjalan.

"Pak! Tidak ada waktu lagi. Jika bapak ada pesan katakan saja."

"Heh! Maksud kamu apa? Memangnya kalau saya bilang pesan terakhir saya, kamu mau apa? Mau meninggalkan saya sendiri di sini. Sedangkan kamu melarikan diri? Tidak keren."

"Ya daripada korban dua nyawa, mending korban satu nyawa saja Pak. Bapak jangan bayangkan seperti di film-film. Ini dunia nyata Pak."

Wajah bapak itu semakin pucat. Namun raut wajahnya seperti berubah. Dari raut wajah marah berubah menjadi raut wajah pasrah. Sementara waktu hanya tinggal hitungan 3 menit lagi.

"Katakan pada istriku, tolong maafkan semua kesalahanku. Begitu juga pada anak-anakku. Sampaikan pada mereka aku sebenarnya sangat mencintai dan menyayangi mereka."

"Kenapa pesan Bapak malah itu? Memangnya apa kesalahannya Bapak? Apa Bapak punya salah yang besar? Jika memang ada. Akui saja Pak. Biar arwah Bapak tenang nantinya. Waktu bapak dua menit lagi. Cepat Pak. Saya mau lari ini."

Aku memasang ancang-ancang ingin berlari. Melihat aku yang ingin pergi segera dan sudah membalikkan badan. Bapak itu berkata,"katakan pada Istriku. Selama ini aku sebenarnya berselingkuh. Dengan sekretaris pribadiku. Maafkan aku. Tolong sampaikan permintaan maafku."

Aku menyengir, menahan tawa. Bapak itu tampak heran.

"Heh! Kenapa kamu malah menyengir?"

"Silakan sampaikan sendiri pada istri Bapak. Itu dia ada di belakang Bapak. Saya hanya di bayar untuk ini semua. Supaya Bapak mau mengaku."

"Suami kurang ajaaaar!" terdengar teriakan seorang wanita. Bom itu sudah meledak. Ledakannya bisa jadi tambah parah. Aku memilih menyingkir.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Wahahaha kereeen
Bener itu Kak Mayy dan Kak Affa Rain, Jangan coba-coba selingkuh ya... nanti ada bom wkwkwkwk
Can
padahal udah kubilang jangan selingkuh [oni-42]
wkwkwkwk. karma
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Bom
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Cerita-cerita Lucu
R.Blodot
Flash
AZAB BAGI WANITA YANG SUKA BILANG TERSERAH
Arai Merah
Komik
Bronze
HIRO
Ady Setiiawan
Flash
KUE 1.. 2.. 3..
Kiki Isbianto
Flash
Bronze
Pesawat Terbang Pembawa Kejutan
Siti rokhmah
Cerpen
Bronze
Selebritas RT Sebelas
hidayatullah
Cerpen
Istriku dan Anjingnya
Cicilia Oday
Flash
RIBUAN KM
Xianli Sun
Flash
Bronze
Airmata Derita
Egi David Perdana
Cerpen
Asal Bapak Senang
dwi faridawati
Flash
Kesatria Dangdut
Listian Nova
Flash
Undangan Rapat Akbar
Lia Heliana
Cerpen
Bronze
Galon vs Gas Melon
Claire The
Cerpen
TETANGGA BIKIN KESAL
Shea
Rekomendasi
Flash
Bom
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Novel
Bronze
Kembar dari Hongkong
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Kelinci Percobaan
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Novel
Bronze
Rasanya Seperti Mimpi
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Alat Pendeteksi Jodoh
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Tutup Botol
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Kalian Seharusnya Suka Dengan Cerita Ini
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
13
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Skrip Film
Apa Kalian Takut Mati?
Rahma Nanda Sri Wahyuni