Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Meraih Asa, Menggapai Impian
8
Suka
7,482
Dibaca

Aku terlahir dari keluarga yang sederhana, orang tuaku bukan berasal dari pendidikan yang tinggi, Ayahku bekerja sebagai buruh harian dan ibuku, hanyalah ibu rumah tangga biasa. Sedih? Tentu tidak, aku bangga pada mereka karena dengan latar belakang seperti itu membuatku dan adik-adikku menjadi anak yang tidak manja.

Kami di didik untuk mandiri, dan selalu mensyukuri apapun rezeki yang di dapat.

Selintas pikiranku teringat akan cerita Ibuku, dulu beliau pernah memiliki uang hanya sepuluh ribu saja di dompet untuk menyambung biaya hidup kami, mengingat kisah itu aku menangis, motivasiku pun semakin besar untuk memperbaiki ekonomi keluargaku.

Walau dengan keterbatasan ekonomi, tapi prinsip Ayahku adalah menyekolahkanku dan adik-adiku sampai tinggi.

"Jangan seperti Ayah dan Ibu, yang hanya tamatan SD dan SMP" ujar Ayahku

Aku sedih mendengarnya, aku pun berjanji untuk membahagiakannya. Saat memasuki SMA aku belajar dengan giat, mencoba memperbaiki kekuranganku di waktu SD dan SMP dulu, sampai akhirnya aku mendapatkan panggilan untuk masuk ke perguruan tinggi tanpa tes, tangisku pun pecah melihat orang tuaku bahagia dengan pencapaianku.

Namun masalah berat harus aku hadapi, saat terkendala pada biaya masuk kuliah. Aku mulai menyerah dan mengatakan pada orang tuaku untuk mundur, apalagi dua adikku masih sekolah di SMP dan SMA. Aku tidak ingin memaksa orang tuaku untuk memasukan aku kesana, tapi Ayahku selalu mengatakan, aku tidak perlu khawatir karena dia akan mencari pinjaman untuk biayaku kuliah.

Lagi dan lagi aku menangis, mengapa justru masalah ini membebankan orang tuaku. Aku berdoa kepada Tuhan jika memang ini jalanku, aku meminta pada Tuhan untuk melancarkan semua urusanku sampai aku lulus kuliah.

Doaku pun di jawab oleh Tuhan, saat Ayahku mendapatkan pinjaman dari Omku, beliau sangat bahagia dan mengantarkanku untuk membayar biaya kuliah pertamaku. 

Melihat wajah lelahnya, aku ingin mengatakan jika aku sangat bahagia menjadi anak mereka, aku akan memberikan yang terbaik untuk Ayah dan Ibuku.

Urusan biaya kuliah ku pun terselesaikan, aku masuk di kampus impianku, dan seiring berjalannya waktu aku mendapatkan beasiswa untuk membiayai kuliahku. Aku belajar dengan giat dan menjaga nilaiku agar tetap stabil supaya tetap mendapatkan beasiswa. Aku ingin orang tuaku bangga denganku, aku ingin mengangkat derajat mereka, aku tidak ingin melihat mereka diremehkan lagi karena pendidikan mereka yang tidak tinggi.

Sebenarnya banyak sekali kata-kata menyakitkan yang diberikan padaku, saat orang disekitarku meremehkanku yang berkuliah, apalagi orang tuaku bukan dari keluarga yang mampu. Aku tidak peduli dengan ucapan mereka, yang aku fokuskan hanya kebahagiaan orang tuaku.

Saat mereka melemparkan hinaan kepadaku, aku tidak bersedih, tapi akan kugenggam hinaan itu untuk membangun motivasiku.

Empat tahun pun berlalu, tanpa terasa ujian skripsiku dimulai, aku meminta restu orang tuaku agar diberikan kelancaran. Hingga hari yang menegangkan itu bisa aku lalui dengan mudah, aku pun dinyatakan lulus, dan yang membuatku menangis saat tahu IPK ku Cumlaude. Tidak sia-sia perjuanganku selama ini, doa dan airmata orang tuaku menjadi berkah buatku.

Aku pulang ke rumah dan mengatakan pencapaianku.

"Semua ini buat kalian Ayah dan Ibu. Aku bisa mewujudkan impian kalian untuk menjadikan aku sarjana"

Aku tahu mengapa mereka selalu mendorong asaku, karena aku akan menjadi motivasi pertama buat adik-adikku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Meraih Asa, Menggapai Impian
Sandra Arq
Flash
Bronze
Gandewa
Ravistara
Cerpen
Bronze
Pukul Seratus
Imas Hanifah N.
Novel
Kiwi Berlumuran Cokelat Beku
Gia Oro
Skrip Film
JONI SNAKE
Reiga Sanskara
Novel
Bronze
Sekolah petarung
Bungaran gabriel
Novel
TITIK BUTA
Shireishou
Flash
Bronze
Setelah Lindu
Afri Meldam
Novel
Maharesi
Mirna Devi
Cerpen
Bronze
Melawan Api
Mochammad Ikhsan Maulana
Flash
Rokok tak berasap
Mahmud
Cerpen
Sinbad, Malin Kundang, dan Belas Kasih Samudera
Hendra Wiguna
Novel
The Elder: Perang Lima Tahun
Manu de Hart
Novel
Bronze
Sholat Yo
Hermawan
Flash
Bronze
The Girl Named : Vivid
Aylani Firdaus
Rekomendasi
Flash
Meraih Asa, Menggapai Impian
Sandra Arq
Novel
Bukan Selamat Tinggal Yasmin
Sandra Arq
Flash
Buka Puasa Yang Membagongkan
Sandra Arq
Flash
Dibalik Liontin Merah
Sandra Arq
Novel
Bronze
Cintaku Lebih Dari Dendammu
Sandra Arq
Flash
Luka Yang Aku Cinta
Sandra Arq
Novel
Bronze
Cintai Aku Apa Adanya
Sandra Arq
Novel
Pacarku Selebgram Terkenal
Sandra Arq