Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dua Gantungan Kunci
1
Suka
5,686
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Wanita itulah menjemputku di bandara Adi Sucipto. Menuntunku ke penginapan dengan menumpang bus Trans Jogya.

Bersamanya, aku menikmati beberapa bungkus sekul dan es jeruk di sebuah angkringan, depan benteng Vredeburg. Membeli beberapa kantong plastik Bakpia Pathuk dan beberapa lembar kaos Dagadu. 

"Jadi kamu masih menyusun skripsi?", tanyaku ketika aku mulai sedikit serius perihal kedatangannya ke kota beragam suku ini.

"Aku sumpek, skripsiku tidak kelar-kelar," jawabnya.

Candi Borobudur kami tinggalkan menjelang sore. Motor matic pinjaman yang dibawanya membuat kami lebih leluasa keliling Jogya. Meski peta kota dalam genggaman ponsel android, tanya sana-sini tetap dilaksanakan. Dan karena kami masih berstatus "orang baru" maka Pojok Beteng Kulon malah turun di Pojok Beteng Wetan. Kami tertawa renyah.

Di depan Pakualaman, motor diparkirkan. Mengisi perut kami dengan beragam makanan khas.

Motor kulajukan kembali menuju penginapan. Setelah itu, pengemudi pun kembali berganti. Ia mengendarai motor sendirian ke rumah tantenya. 

Aku tak pernah menyangka bahwa penginapanku akan berlanjut di tempatnya menginap minggu itu. Menjadi anak kos di rumah Pamannya sambil bekerja di sebuah toko lemari dan ranjang milik tantenya setelah mendapat rekomendasi darinya—sehari—sebelum ia kembali ke Sumatera.

***

“Ini mungkin aneh dan lucu."

“Mungkin," tanggapku.

Dua orang yang berkenalan di dunia maya bertemu di alam nyata. Wanita dan pekerjaan yang dipilihkan keluargaku di pulau tempatku berasal kutampik dengan penyemangat yang selalu diberikannya padaku. 

***

Aku memberinya sebuah gantungan kunci yang memang sudah kupersiapkan. Sebuah logo bergambar rumah adat sebuah daerah di Sulawesi terpampang di gantungan itu. Dia pun sengaja menyiapkan gantungan kunci bergambar sebuah tempat wisata di daerah Sumatera. Kami tersenyum.

Aku meninggalkan bandara Adi Sucipto setelah pesawat yang ditumpanginya menghilang dari pandangan. Tinggallah aku merajut asa di kota pelajar ini. Memendam langut hingga beberapa bulan kemudian. 

Ibu dan ayah akhirnya datang memberi restu, pun orang tuanya. Wajah cerah mereka menghiasi hari indah kami di pelaminan. Dua gantungan kunci pun kini menyatu.***

       

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
endingnya indah. saya gak tahu akhirnya akan berakhir romantis nan sweet karena saya sang kawan karakternya sama dengan karakter utama. bagi saya ini twist yang sweet dan hangat. 🤗🙏 saya nilai ini 🌟🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dua Gantungan Kunci
Emur Paembonan S
Novel
Gold
Asta's
Bentang Pustaka
Novel
Friendzone {RANS}
untukbesok
Novel
Bronze
REHAT
Angela L Maharani
Novel
LACAK JEJAK MALA
Puspa Kirana
Novel
Bronze
Inikah CintaMu Tuhan? (Novelette Baru)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
When Cammelia Bloom
Chacha
Flash
Kopi Latte
wdya
Novel
Gold
Roxelana
Noura Publishing
Novel
Bronze
When would it be
Ratna dila oktora
Flash
Jumpa lagi kita di Batavia
Lentera jingga
Novel
Gold
Kenang - Kenangan Seorang Wanita Pemalu
Bentang Pustaka
Novel
RATU SEJAGAT
Bintang Maharani Rahmania Putri
Novel
Bronze
Hay Yuda!!
Zulfa Akmalie Ahadia
Novel
Bronze
Aku-Laut-Telepon-Kamu
Nuel Lubis
Rekomendasi
Flash
Dua Gantungan Kunci
Emur Paembonan S
Novel
PERTARUNGAN RINDU
Emur Paembonan S
Flash
Pangkalan Bakso depan Sebuah Rumah Sakit
Emur Paembonan S