Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dua Gantungan Kunci
1
Suka
5,630
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Wanita itulah menjemputku di bandara Adi Sucipto. Menuntunku ke penginapan dengan menumpang bus Trans Jogya.

Bersamanya, aku menikmati beberapa bungkus sekul dan es jeruk di sebuah angkringan, depan benteng Vredeburg. Membeli beberapa kantong plastik Bakpia Pathuk dan beberapa lembar kaos Dagadu. 

"Jadi kamu masih menyusun skripsi?", tanyaku ketika aku mulai sedikit serius perihal kedatangannya ke kota beragam suku ini.

"Aku sumpek, skripsiku tidak kelar-kelar," jawabnya.

Candi Borobudur kami tinggalkan menjelang sore. Motor matic pinjaman yang dibawanya membuat kami lebih leluasa keliling Jogya. Meski peta kota dalam genggaman ponsel android, tanya sana-sini tetap dilaksanakan. Dan karena kami masih berstatus "orang baru" maka Pojok Beteng Kulon malah turun di Pojok Beteng Wetan. Kami tertawa renyah.

Di depan Pakualaman, motor diparkirkan. Mengisi perut kami dengan beragam makanan khas.

Motor kulajukan kembali menuju penginapan. Setelah itu, pengemudi pun kembali berganti. Ia mengendarai motor sendirian ke rumah tantenya. 

Aku tak pernah menyangka bahwa penginapanku akan berlanjut di tempatnya menginap minggu itu. Menjadi anak kos di rumah Pamannya sambil bekerja di sebuah toko lemari dan ranjang milik tantenya setelah mendapat rekomendasi darinya—sehari—sebelum ia kembali ke Sumatera.

***

“Ini mungkin aneh dan lucu."

“Mungkin," tanggapku.

Dua orang yang berkenalan di dunia maya bertemu di alam nyata. Wanita dan pekerjaan yang dipilihkan keluargaku di pulau tempatku berasal kutampik dengan penyemangat yang selalu diberikannya padaku. 

***

Aku memberinya sebuah gantungan kunci yang memang sudah kupersiapkan. Sebuah logo bergambar rumah adat sebuah daerah di Sulawesi terpampang di gantungan itu. Dia pun sengaja menyiapkan gantungan kunci bergambar sebuah tempat wisata di daerah Sumatera. Kami tersenyum.

Aku meninggalkan bandara Adi Sucipto setelah pesawat yang ditumpanginya menghilang dari pandangan. Tinggallah aku merajut asa di kota pelajar ini. Memendam langut hingga beberapa bulan kemudian. 

Ibu dan ayah akhirnya datang memberi restu, pun orang tuanya. Wajah cerah mereka menghiasi hari indah kami di pelaminan. Dua gantungan kunci pun kini menyatu.***

       

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
endingnya indah. saya gak tahu akhirnya akan berakhir romantis nan sweet karena saya sang kawan karakternya sama dengan karakter utama. bagi saya ini twist yang sweet dan hangat. 🤗🙏 saya nilai ini 🌟🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dua Gantungan Kunci
Emur Paembonan S
Novel
Lara Kama; Kisah Anggrek Bulan dan Tuan Sepatu Cokelat
Dhea FB
Novel
Miss Bundir
EmQiuuu
Novel
Senja
hafitalia
Novel
Gold
Erlan
Bentang Pustaka
Novel
Jodoh Untuk Prasetyo
Selvi Nofitasari
Novel
Bronze
Tuntun Aku menuju Ayat itu!
Rizky Ade Putra
Novel
One Last Hug
Arum Gandasari NK
Novel
Bronze
Suami Mualaf untuk Kim Melodi
Jimin Sesungki
Novel
Gold
Pride and Prejudice
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Rama's Story Origins : Shape Of Angel
Cancan Ramadhan
Komik
Bronze
Alayers Mencari Cinta
yanagi kaichu
Novel
Bronze
HEY BOY, LOVE ME!
Dayu putry
Novel
Radit & Dhita
Aji Najiullah Thaib
Novel
Bronze
Sita Story
Tri harnanik atas asih
Rekomendasi
Flash
Dua Gantungan Kunci
Emur Paembonan S
Novel
PERTARUNGAN RINDU
Emur Paembonan S
Flash
Pangkalan Bakso depan Sebuah Rumah Sakit
Emur Paembonan S