Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kopi Latte
2
Suka
5,534
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Aku mencintai dia!” Hampir suaraku membuat pekak telinga Sisil. Karena keegoisanku, yang tidak mau mendengar masukannya. Aku tahu, posisiku sangat terjepit. Di desak oleh hatiku yang meronta ingin memilikinya. Padahal, aku sangat menyadari ia sudah ada yang punya.

Di kafe milik Sisil ini, aku tengah membuatnya klimpungan dengan teriakanku. Sisil mengalah. Namun, ia sudah merasa memperingatkanku.

“Ingat, Re. Dia itu tidak pantas kamu dekati. Dia itu ..,”

“Cukup, Sil. Aku permisi! Selamat malam!” Aku berlalu meninggalkan kafe Sisil. Sebelum Sisil menyelesaikan kalimatnya. Kafe yang mempertemukanku dengan sosok tampan itu. Pradana. Aku jatuh cinta pada Pradana.

Pradana sering minum kopi latte di sana. Menurut cerita Sisil. Ia biasa memesan Croisant coklat sebagai pelengkapnya. Sejak itu Aku memang sering melihat Pradana pada jam yang sama. Sepertinya ia sepulang kerja.

Hingga aku benar-benar tahu oleh mataku sendiri saat itu. Aku lari kepeda Sisil dan menangis meraung. Sungguh tidak menduga dengan apa yang sudah kulihat.

“Sudahlah, Re. Biar dia pergi,” begitu kata Sisil, sambil mengusap airmataku.

“Tapi, aku sudah terlanjur mencintai dia, Sil.”

“Tetapi dia, dia sudah beristri, Rere,” suara Sisil meninggi, karena hatiku dan kepalaku sudah membatu. Tidak mau tahu. Aku hanya diam. Aku awalnya menyukai pandangan pertama dengannya.

Pria dewasa yang berpenampilan sangat rapi dan menawan. Dengan berbalut kemeja kerja yang digulung hingga sikunya. Kerahnya yang terbuka, berbekas dasi yang sudah ditanggalkan. Agak menampakkan sedikit bulu dadanya. Di depannya secangkir kopi latte dan satu buah Croisant coklat. Ia sendiri berkacamata. Dan fokus kepada ponselnya.

“Aku, Rere,” aku memperkenalkan diriku. Meski masih canggung dan hati berdebar. Berbeda dengannya, yang sangat tenang dan wibawa. Mungkin karena ia tengah berhadapan dengan anak kuliahan sepertiku. Jadi tidak ambil pusing dengan rasa hati yang gemetaran ketika di depan wanita.

Aku hanya bisa menyendiri kini. Karena aku sudah tidak mau bertemu dengannya. Karena kejadian itu membuatku kaget sekaligus terpukul. Kulihat sendiri, kalau ia janjian dengan istrinya di kafe Sisil.

Lebih membuatku hancur. Ia menyebutku adalah partner kerjanya. Lalu kami sama-sama memesan minum yang sama, tiga Kopi Latte. Sekalian. Istrinya yang memesan.

Sungguh luar biasa sakit yang kurasa. Begitu yakin akan memilikinya. Pria yang sudah beristri. Meski kumencintainya, aku akan melupakannya.

“Aku mencintai dia, Sil.” Suaraku melemas. Dan aku mulai pasrah.  

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Twinouble
Saras Agustina
Novel
Gold
Silent Love
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
DROPE
kasetia
Flash
Kopi Latte
wdya
Flash
Kata orang, jangan berhenti di satu titik.
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Cinta yang Bermula dari Toilet
Nuel Lubis
Novel
SANTRI SESAT dan TIGA BIDADARI
Dimas Midzi
Novel
Bronze
Husi Si Gadis Cenayang
sisibulan
Novel
Marry a badboy
Lili
Novel
Gold
The Dinner (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
MYSTERIOUS CEO
BEBBIKITTEN
Flash
Suara Maddie
Vitri Dwi Mantik
Novel
Perfect Relationship
yochi yang
Novel
Sam & Mut
Muhammad Rifal Asyakir
Komik
Bronze
Pacar Settingan
morningmoonmoon.id
Rekomendasi
Flash
Kopi Latte
wdya
Novel
Bronze
Lukisan Tiara
wdya
Novel
Jepit Rambut Patah
wdya