Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kopi Latte
2
Suka
5,654
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Aku mencintai dia!” Hampir suaraku membuat pekak telinga Sisil. Karena keegoisanku, yang tidak mau mendengar masukannya. Aku tahu, posisiku sangat terjepit. Di desak oleh hatiku yang meronta ingin memilikinya. Padahal, aku sangat menyadari ia sudah ada yang punya.

Di kafe milik Sisil ini, aku tengah membuatnya klimpungan dengan teriakanku. Sisil mengalah. Namun, ia sudah merasa memperingatkanku.

“Ingat, Re. Dia itu tidak pantas kamu dekati. Dia itu ..,”

“Cukup, Sil. Aku permisi! Selamat malam!” Aku berlalu meninggalkan kafe Sisil. Sebelum Sisil menyelesaikan kalimatnya. Kafe yang mempertemukanku dengan sosok tampan itu. Pradana. Aku jatuh cinta pada Pradana.

Pradana sering minum kopi latte di sana. Menurut cerita Sisil. Ia biasa memesan Croisant coklat sebagai pelengkapnya. Sejak itu Aku memang sering melihat Pradana pada jam yang sama. Sepertinya ia sepulang kerja.

Hingga aku benar-benar tahu oleh mataku sendiri saat itu. Aku lari kepeda Sisil dan menangis meraung. Sungguh tidak menduga dengan apa yang sudah kulihat.

“Sudahlah, Re. Biar dia pergi,” begitu kata Sisil, sambil mengusap airmataku.

“Tapi, aku sudah terlanjur mencintai dia, Sil.”

“Tetapi dia, dia sudah beristri, Rere,” suara Sisil meninggi, karena hatiku dan kepalaku sudah membatu. Tidak mau tahu. Aku hanya diam. Aku awalnya menyukai pandangan pertama dengannya.

Pria dewasa yang berpenampilan sangat rapi dan menawan. Dengan berbalut kemeja kerja yang digulung hingga sikunya. Kerahnya yang terbuka, berbekas dasi yang sudah ditanggalkan. Agak menampakkan sedikit bulu dadanya. Di depannya secangkir kopi latte dan satu buah Croisant coklat. Ia sendiri berkacamata. Dan fokus kepada ponselnya.

“Aku, Rere,” aku memperkenalkan diriku. Meski masih canggung dan hati berdebar. Berbeda dengannya, yang sangat tenang dan wibawa. Mungkin karena ia tengah berhadapan dengan anak kuliahan sepertiku. Jadi tidak ambil pusing dengan rasa hati yang gemetaran ketika di depan wanita.

Aku hanya bisa menyendiri kini. Karena aku sudah tidak mau bertemu dengannya. Karena kejadian itu membuatku kaget sekaligus terpukul. Kulihat sendiri, kalau ia janjian dengan istrinya di kafe Sisil.

Lebih membuatku hancur. Ia menyebutku adalah partner kerjanya. Lalu kami sama-sama memesan minum yang sama, tiga Kopi Latte. Sekalian. Istrinya yang memesan.

Sungguh luar biasa sakit yang kurasa. Begitu yakin akan memilikinya. Pria yang sudah beristri. Meski kumencintainya, aku akan melupakannya.

“Aku mencintai dia, Sil.” Suaraku melemas. Dan aku mulai pasrah.  

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Melati Milik Pangeran
Liza Ulfa Maesura
Flash
Rindu
Rin
Flash
Kopi Latte
wdya
Cerpen
Bronze
Kamu dan Angan
Ilfina Azka Najah
Cerpen
Karena Cinta Tidak Pernah Memandang Usia
Yooni SRi
Novel
Bronze
Still With You
Arinaa
Novel
Beautiful Sorrow
Pia Devina
Novel
Bronze
LIFE OF NADIA (extended version)
mr. putri
Novel
Truth and Dare
Ni Luh Putu Anggreni
Novel
The Day After Tomorrow
nothin' on me
Novel
The Resident
Natha Al Zahidi
Novel
Bronze
Sang Putri dan Pangeran Pujangga
Ayu Anggun
Novel
Gold
Drama
Bentang Pustaka
Novel
Jepit Rambut Patah
wdya
Novel
Panduan Mendekati Gebetan
diffean k.a
Rekomendasi
Flash
Kopi Latte
wdya
Novel
Jepit Rambut Patah
wdya
Novel
Bronze
Lukisan Tiara
wdya