Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Karena Takdir
1
Suka
15,161
Dibaca

Semilir angin berhembus, menerbangkan rambut pirangnya. Cahaya matahari yang meredup menambah kilauan keemasanna. Pandangannya kosong, menatap ombak pantai yang tampak tenang. Sudah hampir 30 menit kami berdiri di tepi pantai tanpa berbicara sepatah kata pun. Aku bergerak gelisah, jujur aku sangat tidak nyaman dengan keadaan ini. Ingin rasanya aku menarik tangannya, membawanya berlari menyusuri pantai. Namun, aku tidak ingin mengganggunya, dia tampak tenang.

"Matahari pergi dan bulan datang,"

Spontan aku menghentikan pergerakan kakiku yang membuat pola abstrak di atas pasir putih. Menoleh menatap gadis muda disampingku dengan kerutan bingung. Aku memutar kepala menatap objek yang sama. Matahati telah tenggelam sepenuhnya. Aku menengadah menatap langit yang ternyata sudah gelap.

Aku kembali fokus padanya, menunggu kalimat selanjutnya. Dia menarik dua sudut bibirnya tinggi, matanya yang berwarna biru ikut tertarik membentuk bulan sabit. Aku terpana, aku berani bertaruh mata birunya tak kalah cantik dari laut dihadapanku.

"Jangan menatapku seperti itu Bry!"

Aku terkejut, dengan cepat membuang pandanganku, menatap laut. Benar, matanya tak kalah cantik. Pipiku merona, untung langit sudah gelap, pipiku yang memerah tidak bisa dilihat dengan jelas kecuali orang yang memiliki pandangan luar biasa. Dia terkekeh kecil, sayangnya dia termasuk dalamnya.

"Matahari dan bulan tidak pernah terlihat bersama, kau tahu mengapa Bry?" Suaranya berubah serius.

"Mungkin karena takdir,"

Aku menoleh kembali menatapnya. Pipiku sudah kembali normal. Dia tersenyum. Aku kembali mengerut bingung, semakin bingung kala terdengat suara gesekan pasir. Aku memutar tubuhku menghadapnya. Menolehkan kepalaku kebelakang untuk melihat lebih jelas asal suara.

Memang siapa yang datang ke tempat ini di jam segini selain kami? Semakin jelas, suaranya sangat berisik seperti bukan hanya satu orang.

"Bry, percayalah matahari tidak pernah pergi, dia selalu berada di tempatnya menunggu bulan datang, hanya saja dia tak terlihat saat bulan datang,"

Aku kembali meluruskan kepalaku, dia tersenyum, mata birunya semakin bening8 seperti terlapisi air.

"Hey kau!"

Aku menoleh lagi ke samping terlihat bayangan beberapa orang mendekat.

"Ini takdir Bryan,"

Aku mengalihkan pandanganku, menatap tempat seharusnya dia berada, tapi, dia telah menghilang.

Aku menutup mata, mengerti alasan dia membawaku ke pantai biru. Aku hanya mampu bergumam lirih.

"I love you Luna the Bluem,"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Karena Takdir
Shofiyah Azzahra
Novel
Bronze
STILL YOU
Siti nurhasanah
Skrip Film
Kasih Oleh Rumah
Fatih Hayatul Azhar
Skrip Film
Suamimu itu bullshit, mbak!
agita vanesa m
Flash
Bronze
Blackbird
Adhy Musaad
Flash
Memeluk Masa Lalu
Devi Wulandari
Novel
Bronze
Tuhan, Mengapa Harus Alam yang Berbeda
ARYA SIDIQ
Novel
Story In Dream 2
Rain
Skrip Film
Breath & Brave (Script)
Putriyani Hamballah
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Skrip Film
Bukti&Bakti
Tryztania aurora de viola
Flash
Lembu, Kucing, dan Bebek
Mochammad Eko Priambudi
Cerpen
Bronze
Ketika Bunda Hilang
Fidiya Sharadeba
Novel
Bronze
Cinta di Balik Pesantren (Buku Terakhir)
Imajinasiku
Komik
Adik-ku Sayang
nurdianti khairunisa fitri
Rekomendasi
Flash
Karena Takdir
Shofiyah Azzahra
Flash
Our World
Shofiyah Azzahra
Flash
Bukan Untukku
Shofiyah Azzahra
Flash
Mimpi
Shofiyah Azzahra
Novel
After Met You
Shofiyah Azzahra
Novel
Olivia c.
Shofiyah Azzahra