Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Aku Setelah Kamu Pergi
12
Suka
9,218
Dibaca

Aku mengingat sore itu. Kami duduk berdua, dengan segelas chocolate hangat di hadapan Ingga, dan secangkir teh tidak bergula di tanganku. Dari lantai 8 gedung ini, nampak indah pemandangan kota.

Ingga seperti ingin menyampaikan sesuatu. Perlahan dia mengatur nafas.

"Aku memohon maaf darimu, Mas. Ini memang kesalahanku. Semua terjadi begitu saja"

Aku yang masih kebingungan, diam dan menunggu.

Perlahan Ingga melanjutkan kalimatnya.

"Janin ini, anak Pak Gala, Mas..."

Sekujur tubuhku lemas mendengar ucapan Ingga. Aliran darahku serasa berhenti. Kepalaku panas. Denyut saraf di kepalaku seperti bergerak menuju mata. Kupejamkan mataku, kutarik nafas perlahan.

Aku tidak dapat berkata apapun. Ingga pergi meninggalkanku.

Mungkin inilah jalan hidupku...

Masih selalu kuingat sore itu. Peristiwa yang menghambat perjalananku. Malam ini aku harus mendatangi Ingga. Wanita yang sangat kucintai, dulu.

Aku sudah tiba di hadapan Ingga. Aku hanya perlu menyampaikan kata yang belum sempat terucap saat itu. Kata yang ingin kusampaikan sesaat setelah dia pergi meninggalkanku.

"Kamu pikir aku akan jatuh setelah kamu pergi? Kamu pikir aku akan tertatih setelah kamu pergi?"

Ingga hanya duduk diam, termenung di hadapanku. Aku berbicara keras di mukanya.

"Kamu pikir hatiku akan perih setelah kamu pergi!? Kamu pikir otakku akan merintih setelah kamu pergi!? Haha"

Ingga tidak menghiraukan perkataanku. Seperti tidak menganggap kehadiranku.

Sikap itu semakin membuat amarahku memuncak.

"Kamu pikir aku akan hancur setelah kamu pergi!?"

Ingga menoleh perlahan ke arah luar ruangan, seperti mengingat sesuatu.

Aku melanjutkan kalimatku.

"Aku sangat cepat bangkit. Hanya beberapa menit setelah kamu pergi. Aku melangkah tegap. Lalu berlari kencang. Bahkan kini aku mampu terbang. Meninggalkan ragaku di belakang."

Ingga masih diam, tatapannya tetap kosong. Kemudian air mata Ingga mengalir pelan.

Ingga memang tidak mampu melihatku.

Aku tersungkur dalam penyesalan.

"Kenapa aku melompat ke parkiran sore itu..."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Aku Setelah Kamu Pergi
Seto Yuma
Novel
Bronze
Wentira "Another Story of the Invisible City"
Etzar Diasz
Flash
The Room 13
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
Gold
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Novel
Buddha
Kirana Aisyah
Skrip Film
Plastic Killer
Rima Rahmawati
Flash
Pesawat tanpa pilot
Mahmud
Flash
Tidak Terdefinisi
Ryan
Cerpen
Bronze
Lukisan Terakhir
Ayub Wahyudin
Flash
Jendela Kantor
Agung Prasetiarso
Novel
ASRAMA DANYANG
Niatun Nikmah
Novel
Bronze
Susuk Jaipong
silvi budiyanti
Novel
Yakuza van Java S.2 : Case Files
A.M.E chan
Novel
Bronze
Misteri Gunung Halilintar
Vitri Dwi Mantik
Cerpen
Cara Mati Seorang Lelaki
tang rusata
Rekomendasi
Flash
Aku Setelah Kamu Pergi
Seto Yuma
Flash
ELUSIF Chapter 0,2
Seto Yuma
Novel
MUSKIL
Seto Yuma
Novel
Sejak 1965
Seto Yuma
Flash
Binar
Seto Yuma
Flash
Dinding Biru
Seto Yuma
Skrip Film
MUSKIL (Script)
Seto Yuma
Novel
RANDURIANA
Seto Yuma
Flash
Kicau
Seto Yuma
Flash
Lintas
Seto Yuma
Skrip Film
EXRIVER
Seto Yuma