Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Aku Setelah Kamu Pergi
12
Suka
10,204
Dibaca

Aku mengingat sore itu. Kami duduk berdua, dengan segelas chocolate hangat di hadapan Ingga, dan secangkir teh tidak bergula di tanganku. Dari lantai 8 gedung ini, nampak indah pemandangan kota.

Ingga seperti ingin menyampaikan sesuatu. Perlahan dia mengatur nafas.

"Aku memohon maaf darimu, Mas. Ini memang kesalahanku. Semua terjadi begitu saja"

Aku yang masih kebingungan, diam dan menunggu.

Perlahan Ingga melanjutkan kalimatnya.

"Janin ini, anak Pak Gala, Mas..."

Sekujur tubuhku lemas mendengar ucapan Ingga. Aliran darahku serasa berhenti. Kepalaku panas. Denyut saraf di kepalaku seperti bergerak menuju mata. Kupejamkan mataku, kutarik nafas perlahan.

Aku tidak dapat berkata apapun. Ingga pergi meninggalkanku.

Mungkin inilah jalan hidupku...

Masih selalu kuingat sore itu. Peristiwa yang menghambat perjalananku. Malam ini aku harus mendatangi Ingga. Wanita yang sangat kucintai, dulu.

Aku sudah tiba di hadapan Ingga. Aku hanya perlu menyampaikan kata yang belum sempat terucap saat itu. Kata yang ingin kusampaikan sesaat setelah dia pergi meninggalkanku.

"Kamu pikir aku akan jatuh setelah kamu pergi? Kamu pikir aku akan tertatih setelah kamu pergi?"

Ingga hanya duduk diam, termenung di hadapanku. Aku berbicara keras di mukanya.

"Kamu pikir hatiku akan perih setelah kamu pergi!? Kamu pikir otakku akan merintih setelah kamu pergi!? Haha"

Ingga tidak menghiraukan perkataanku. Seperti tidak menganggap kehadiranku.

Sikap itu semakin membuat amarahku memuncak.

"Kamu pikir aku akan hancur setelah kamu pergi!?"

Ingga menoleh perlahan ke arah luar ruangan, seperti mengingat sesuatu.

Aku melanjutkan kalimatku.

"Aku sangat cepat bangkit. Hanya beberapa menit setelah kamu pergi. Aku melangkah tegap. Lalu berlari kencang. Bahkan kini aku mampu terbang. Meninggalkan ragaku di belakang."

Ingga masih diam, tatapannya tetap kosong. Kemudian air mata Ingga mengalir pelan.

Ingga memang tidak mampu melihatku.

Aku tersungkur dalam penyesalan.

"Kenapa aku melompat ke parkiran sore itu..."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Aku Setelah Kamu Pergi
Seto Yuma
Cerpen
Bronze
Jejak Kebaikan yang Tak Berujung
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
IF THIS IS US...
Shabrina Farha Nisa
Novel
TIRAKAT
Mohamad Johan
Cerpen
Bronze
Lembah yang Membeku
Santi sariah
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Cerpen
Bronze
Mati Lampu
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Burung-burung yang Mati
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Sisa Surat yang tertinggal
kevin andrew
Novel
Bronze
Susuk Jaipong
silvi budiyanti
Skrip Film
Who Did It?
Fann Ardian
Cerpen
Bronze
Korban Sang Arquebus Jawa
Donny Setiawan
Flash
Bronze
Surat dalam Botol
Afri Meldam
Novel
The Last Job
Novian
Novel
FIRASAT
Rara
Rekomendasi
Flash
Aku Setelah Kamu Pergi
Seto Yuma
Skrip Film
MUSKIL (Script)
Seto Yuma
Flash
Binar
Seto Yuma
Flash
Dinding Biru
Seto Yuma
Flash
Lintas
Seto Yuma
Flash
ELUSIF Chapter 0,2
Seto Yuma
Novel
Sejak 1965
Seto Yuma
Novel
MUSKIL
Seto Yuma
Flash
Kicau
Seto Yuma
Novel
RANDURIANA
Seto Yuma
Skrip Film
EXRIVER
Seto Yuma