Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Broken
11
Suka
6,696
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku memandang ke arah bintang-bintang yang tengah berbincang satu sama lain. Malam ini, semua bintang sedang saling bertukar pikiran rupanya, berbeda dengan kita. Di sini kita hanya saling diam hingga pada akhirnya hanyut dalam perasaan masing-masing.

"Kenapa mengajakku bertemu?" tanyaku tanpa menoleh ke arahmu.

"Aku hanya ingin memanfaatkan waktu yang ada." Lagi-lagi kamu mengatakan kalimat itu, membuatku semakin bertanya-tanya apa maksudmu.

"Memanfaatkan bagaimana? Kita hanya saling diam, Ga." Aku meninggikan nada bicaraku sambil mengubah posisi dudukku.

"Dengan duduk berdua seperti ini saja, aku sudah senang." Kamu tersenyum.

Aku menghela napas, berdiri, lalu berjalan ke arah kerumunan orang. Namun, belum saja kakiku melangkah, kamu mulai berbicara. "Kamu tau, kan? Aku menyukaimu."

Aku membalikkan tubuhku. Seperti yang kubayangkan, kamu masih duduk dengan tenang di atas rumput-rumput kering itu.

"Aku mengajakmu bertemu karena aku menyukaimu," katamu lagi. Aku membencimu saat kamu bilang kamu menyukaiku karena aku tidak akan pernah bisa menjawabnya.

"Aku pergi dulu, Ga." 

Aku berjalan perlahan hingga masuk ke dalam keramaian yang sama sekali tidak kusukai. Sedangkan kamu kini berada di dalam dimensimu yang sudah biasa kamu tempati. Dimensi yang sepi dan sunyi dimana hanya ada kamu dan dirimu sendiri di sana. 

Kamu berdiri, membalikkan tubuhmu, lalu berteriak kepadaku, "Aku juga akan pergi. Sama sepertimu."

Aku tidak berani menghadapimu. Maka dari itu, aku akan pergi dan akan terus pergi. Maaf karena aku harus pergi, Ga.

Keesokan harinya kamu menghilang. Kamu ternyata memang sudah pergi, tapi aku tidak mengira kalau kamu akan pergi sejauh itu hingga aku benar-benar tidak bisa melihatmu lagi. 

Aku tau ini salahku. Salahku karena membiarkanmu berharap kepadaku. Salahku karena membiarkanmu pergi waktu itu. Tapi, Ga, kalau aku menyuruhmu untuk tetap di sana pun, aku tetap tidak bisa memberimu apa-apa, terutama cinta. Aku pernah berpura-pura memberimu cinta itu, tapi yang kulakukan hanyalah memperburuk keadaanmu. Kebohongan itu malah memberimu rasa sakit yang lebih dalam lagi.

Benar kata temanmu, kamu berharap kepada orang yang salah, Ga. Kamu tidak memiliki harapan hidup lalu kamu menemukan harapan itu di dalam diriku. Sayangnya, aku tidak bisa membiarkan harapan itu tetap hidup, Ga. Aku telah menghancurkanmu. Lebih buruknya lagi, aku telah membunuhmu beserta harapan-harapanmu itu.

Jadi, kalau Tuhan menanyakan keberadaanku, katakan bahwa aku sekarang ada di rumahmu, turut berduka lalu ikut menyusulmu. Tidak ada manusia yang pantas memiliki harapan setelah menghancurkan harapan orang lain, Ga. Aku juga tidak berharap akan bertemu denganmu di sana. Aku hanya berharap kamu bisa bahagia, itupun kalau aku boleh berharap.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mantap
Rekomendasi dari Drama
Flash
Broken
iam_light.blue
Flash
Pertemuan dan Perpisahan Terbaik
Eko Triono
Cerpen
Sebelas Duabelas
Artie Ahmad
Novel
Bronze
Mr. Melancholic dan Subscriber-nya
Lady Mia Hasneni
Novel
Nama Pena
Sitha Trivina
Novel
Bronze
Gunting
Yuditeha
Novel
Forgive Me If I Made You Scared, My Lil Sister
Anis Maryani
Novel
NOL
Putri Lailani
Novel
Bronze
Zona Nyaman
kayla sasi kirana
Novel
Bronze
Mahar Untuk Deevika
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Small Fry
Mizan Publishing
Novel
Gadis yang Rambutnya Selalu Dikepang Dua
Séa Hana
Novel
Bronze
Aku mau bahagia
Kareniavorg
Novel
Bronze
Boundaries
ayurinp
Rekomendasi
Flash
Broken
iam_light.blue
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Flash
I'm Fine
iam_light.blue
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Flash
Simpang
iam_light.blue
Flash
Forget
iam_light.blue
Flash
Pelabuhan Terakhir
iam_light.blue