Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Ngeteh
4
Suka
5,951
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Aku sudah memesan meja nomor 49, kamu duluan saja ke cafe itu, aku masih ada rapat sebentar, sayang,"

"Meja nomor 49? Seperti tanggal dan bulan jadian kita? Sweet banget sih kamu, sayang,"

Yahh terserahlah kamu mengartikannya apa, bagiku, nomor itu hanya kebetulan saja.

"Tunggu aku 10 menit lagi ya, tempat rapatku deket kok dari cafe itu,"

"OK, sayang, mau aku pesankan sesuatu?"

"Boleh,"

"Biar kutebak, kamu pasti mau pesan teh manis hangat kan?"

"Kamu memang yang terbaik sayang, tahu apa yang aku suka,"

"Iya dong,"

Hanya aku yang paling mengerti dirimu, semua yang kamu suka maupun yang kamu benci.

Pelayan datang menyajikan pesanan Alisya. Sepuluh menit berlalu tapi Lui belum datang.

Sepuluh menit berlalu rapat baru saja selesai. Lui segera pergi menuju cafe. Dalam perjalanan Lui menelepon pelayan cafe itu.

"Apa pesananku sudah siap?"

"Sudah siap, Pak,"

Lui menyiapkan surprize untuk Alisya. Di hari anniversary mereka.

Lui dan Alisya pun bertemu di cafe itu. Mereka langsung berpelukan tanpa pedulikan pengunjung yang lain.

"Apa pesananmu sudah datang?"

"Sudah, ini teh manis hangat kesukaanmu, masih hangat loh, tapi Lui, pelayan juga memberiku teh hangat yang tidak manis, apakah itu pesananmu? "

"Iya, itu adalah teh hangat untukmu, kamu tidak suka manis kan, jadi aku pesankan yang tidak manis, kita belum pernah ngeteh bareng-bareng kan?"

"Iya juga sih, baiklah, mari kita minum teh ini sebelum dingin,"

Mereka berdua meminum teh itu bersama-sama.

"Apa kamu sungguh mencintaiku, Alisya?"

"Sangat sangat mencintaimu, melebihi diriku sendiri,"

"Aku juga sangat mencintaimu, Alisya."

"Teh ini adalah bukti cinta sejati kita, hubungan kita akan kekal selamanya,"

"Kamu benar Alisya. Tidak ada yang bisa memisahkan kita,"

Pyar...

Semua pengunjung cafe panik. Ada yang menelepon ambulan, memanggil satpam, dan ada yang berusaha menggotong dua orang yang pingsan karena keracunan.

Suara ambulan datang, tepat ketika dua orang itu mengembuskan napas terakhir.

Setelah kejadian itu, di meja nomor 49 itu ditemukan dua carik kertas bertuliskan kata-kata cinta penuh haru dan juga kantong plastik berisi racun.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Kak terima kasih @faridazulkaidahpane bisa jadi sih kak hehe, kira2 bunuh diri atau saling meracuni ya 🤭
Terima kasih Kak @aylannanaraya mungkin ada beberapa clue dalam cerita yg bisa menjelaskan kak 🙏😁
Oh, bunuh diri? Kukira saling meracuni 🙈
trus apa motivenya mereka hrs suicide ya?
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Ngeteh
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Lembar Tentang Galang
Muhammad Nasokha
Novel
Labirin Kosmos: Janubi & Syamali
Faiz el Faza
Novel
Gold
Song in the Wind
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Friend Zone Alert
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Hujan Merah Jambu
Mizan Publishing
Novel
Bronze
TOO IN LOVE TO LET GO
Heri ST
Novel
Bronze
Secret Love You
Pitasutria
Novel
Forelsket
Syafa Azzahra
Novel
Truth and Dare
Ni Luh Putu Anggreni
Novel
terracotta
Rey Lasano
Novel
Airlangga Romance in Highschool
Tari Oktavian
Novel
Zena Lova
Faray Glad
Novel
Bronze
Let"s Move Or Fly!
Syane Raphaeli Irawan
Novel
Bronze
A Born Beauty
Yohana Ekky Tan
Rekomendasi
Flash
Ngeteh
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Terancam
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Wisanggeni
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Bismahanta
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Manuscript Hunters
Wirdatun Nafi'ah