Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Kaya
5
Suka
5,791
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Malam hari. Sebuah rumah mewah terletak di tengah kota. Rumah yang terletak di kawasan super elit, yang hanya bisa di huni oleh para konglomerat atau pejabat. Di rumah itulah dia yang namanya tertulis di catatanku tinggal. Aku mendatangi rumah itu yang dipenuhi penjaga di setiap sudutnya. Bagiku, melewati penjaga sebanyak itu adalah perkara yang mudah.

Sampailah aku di kamar tidur pria itu. Pria kaya yang kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan. Aku membangunkannya dari tidur pulas. Nafasnya terengah – engah menahan rasa sakit di dadanya. Ia berusaha memanggil pembantunya. Namun tangannya tidak cukup untuk menjangkau bel yang jatuh karena ia senggol tadi.

Ia terkejut melihat kedatanganku. Rasa takut menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia merasa nyawanya kini sedang terancam. Matanya terbuka lebar melihat sosokku.

Belum sempat aku mendekatinya, sesosok malaikat datang menghalangi jalanku.

“Berhenti!” seru malaikat itu.

Aku menghentikan langkahku.

“Kenapa kau menggangguku lagi?” tanyaku gusar.

“Dia masih berguna untuk manusia lainnya,” jawabnya enteng.

“Apa maksudmu? Banyak manusia yang membencinya,” balasku.

“Tidak, mereka yang membencinya adalah mereka yang iri dengan keberhasilannya.”

“Lalu apa maksudmu dia masih berguna untuk manusia lainnya?”

Malaikat itu menoleh ke pria itu, katanya,”Tetaplah dirimu kaya, namun gunakanlah kekayaanmu untuk membantu manusia lain. Kamu harus tetap kaya, namun kekayaanmu bukanlah untuk dirimu. Itulah syarat agar kamu masih diberi kesempatan hidup. Apakah kamu bersedia melakukannya?”

Pria itu tanpa pikir panjang langsung menyetujui persyaratan malaikat itu. Ia mengangguk – anggukkan kepalanya.

“Baiklah, dia telah melihatmu berjanji untuk memenuhi persyaratanku. Bila kau melanggar, maka dia akan datang kembali,” ucap malaikat itu terakhir kali sebelum pergi meninggalkan kami.

“Aku mengawasimu, pegang janjimu!” ancamku kepadanya. Aku memegang janjinya.

Aku pergi meninggalkan pria yang masih syok itu. Kulihat kembali catatanku, namanya belum terhapus dari lembaran. Itu artinya, dia masih berada dalam tugasku. Aku hanya tinggal menunggu malaikat itu mengijinkanku untuk menjalankan tugasku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Malaikat maut kah?
Rekomendasi dari Horor
Flash
Kaya
Dark Specialist
Novel
Desa Misterius di Pedalaman Kalimantan
Achmad Benbela
Flash
Bronze
Arini
Sunarti
Novel
Gold
The Haunting of Hill House
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Nyawa Kesembilan
Glorizna Riza
Cerpen
Bronze
Kado Untuk Ibu
Iena_Mansur
Flash
Bronze
Noni Menanti Tahun Berganti
Silvarani
Novel
Bronze
Teror Jam 12 Malam
Maghfira Izani
Flash
PEREMPUAN YANG BERSAMAKU
Embart nugroho
Novel
Bronze
Kuda Bisik~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Hunted
Mizan Publishing
Novel
Gold
Sing, Unburied, Sing
Mizan Publishing
Novel
Drowning in Blood
Zhein24Art
Cerpen
Bronze
Di Balik Layar
Johanes Gurning
Flash
Lembur
Lovaerina
Rekomendasi
Flash
Kaya
Dark Specialist
Novel
Herrscher
Dark Specialist
Flash
Liburan
Dark Specialist
Novel
Dagaz
Dark Specialist
Novel
Herrscher: universum conspiratio
Dark Specialist
Flash
Ramalan
Dark Specialist
Flash
Gagal
Dark Specialist
Flash
Jatuh
Dark Specialist
Flash
Panen
Dark Specialist
Novel
Bronze
Herrscher: deus experimentum
Dark Specialist
Flash
Eksistensi
Dark Specialist
Flash
Giliran
Dark Specialist
Flash
Doa
Dark Specialist
Flash
Permainan
Dark Specialist
Flash
Hadiah
Dark Specialist