Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Ayo Ikut
4
Suka
5,792
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Senangnya, belum seminggu kami pindah rumah tapi aku sudah mendapat teman baru. Maria namanya. Meski seumuran, dia lebih kecil daripada aku. Rambutnya dikepang dua sepanjang pinggang. Maria terlihat seperti boneka karena dia selalu memakai baju ala tuan putri.

Rumahnya ada di ujung gang sana. Bangunan besar berlantai dua dengan pohon beringin rindang di halamannya.

Sama sepertiku, Mama dan Papa Maria sibuk bekerja. Kami jadi kesepian karena ditinggal di rumah sendirian. Sebenarnya ada kakak pengasuh di rumah, tapi kakak itu lebih sering mengasuh handphone daripada aku. Bahkan kakak pengasuhku sama sekali tidak tahu kalau aku keluar rumah diam-diam untuk main ke tempat Maria.

Aku masuk lewat celah kecil pada pintu pagar yang tidak terkunci. Berlari ke halaman samping rumah Maria, tempat biasanya kami bermain boneka.

Langkah kakiku terhenti melihat keramaian di depan mata. Ada banyak anak di sana, perempuan semua. Mereka memakai baju tuan putri seperti Maria.

“Ah, Luna!” panggil Maria sambil berlari menghampiriku.

“Um, mereka siapa?” tanyaku malu-malu.

“Teman-temanku, ayo aku kenalin.” Maria berujar riang. “Itu Mina, Desi, dan Clara.”

Maria beralih ke teman-temannya lalu memperkenalkanku. “Ini teman yang kuceritakan, Luna.”

Anak yang bernama Ddesi menghampiriku. “Hai.”

Aku mengulurkan tangan untuk bersalaman, seeprti yang diajarkan ibu guru di sekolahku. Desi terlihat sedikit meragu, tapi ia menyalamiku. Senyum lebar mengembang di wajahnya.

Aku beralih ke Maria, bertanya, “Maria, kenapa teman-temanmu juga tidak punya tubuh?”

“Um, kenapa …?”

Maria malah balas bertanya. Ia menatapku bingung.

“Karena dengan begini kami bisa main lebih lama,” sahut Desi. “Orang-orang dewasa tidak bisa melihat kami, jadi mereka tidak bisa memarahi kami.”

“Ah!” Begitu rupanya.

“Apa kau mau ikut juga, Luna?” tanya Maria.

“Hm. Sepertinya menyenangkan. Tapi, bagaimana caranya?”

Maria dan ketiga temannya masing-masing mengulurkan sebelah tangan padaku. Mereka semua tersenyum lebar.

“Kami akan membantumu.”

….

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Ayo Ikut
Laila NF
Novel
LOST
Imelda A. Sanjaya
Cerpen
IBLIS BETINA
Hendra Wiguna
Flash
Fajirah
Roy Rolland
Flash
Terlambat
Deandrey Putra
Novel
Bronze
ALONE~Novel~
Herman Sim
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Flash
Naila & Hypothermia
Khoirul Anam
Flash
Makhluk Bertaring di Bibir Sumur
Abdi Husairi Nasution
Novel
Gold
Spooky Stories: Haunted School
Noura Publishing
Novel
Saksi Bisu Misteri As-Sihran
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Cerpen
Penanggal
ANINZIAH
Flash
Dari Dimensi Lain
bomo wicaksono
Flash
Sumi Arwah penasaran
Ismawati
Cerpen
Bronze
Wanita penghuni pohon
sufri
Rekomendasi
Flash
Ayo Ikut
Laila NF
Novel
Misi Peri Fani
Laila NF
Flash
The Last Boss
Laila NF
Flash
Misi
Laila NF
Flash
Attack
Laila NF
Flash
Jangan Menungguku
Laila NF
Novel
Bronze
Vector
Laila NF
Novel
Meong
Laila NF