Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Ayo Ikut
4
Suka
5,575
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Senangnya, belum seminggu kami pindah rumah tapi aku sudah mendapat teman baru. Maria namanya. Meski seumuran, dia lebih kecil daripada aku. Rambutnya dikepang dua sepanjang pinggang. Maria terlihat seperti boneka karena dia selalu memakai baju ala tuan putri.

Rumahnya ada di ujung gang sana. Bangunan besar berlantai dua dengan pohon beringin rindang di halamannya.

Sama sepertiku, Mama dan Papa Maria sibuk bekerja. Kami jadi kesepian karena ditinggal di rumah sendirian. Sebenarnya ada kakak pengasuh di rumah, tapi kakak itu lebih sering mengasuh handphone daripada aku. Bahkan kakak pengasuhku sama sekali tidak tahu kalau aku keluar rumah diam-diam untuk main ke tempat Maria.

Aku masuk lewat celah kecil pada pintu pagar yang tidak terkunci. Berlari ke halaman samping rumah Maria, tempat biasanya kami bermain boneka.

Langkah kakiku terhenti melihat keramaian di depan mata. Ada banyak anak di sana, perempuan semua. Mereka memakai baju tuan putri seperti Maria.

“Ah, Luna!” panggil Maria sambil berlari menghampiriku.

“Um, mereka siapa?” tanyaku malu-malu.

“Teman-temanku, ayo aku kenalin.” Maria berujar riang. “Itu Mina, Desi, dan Clara.”

Maria beralih ke teman-temannya lalu memperkenalkanku. “Ini teman yang kuceritakan, Luna.”

Anak yang bernama Ddesi menghampiriku. “Hai.”

Aku mengulurkan tangan untuk bersalaman, seeprti yang diajarkan ibu guru di sekolahku. Desi terlihat sedikit meragu, tapi ia menyalamiku. Senyum lebar mengembang di wajahnya.

Aku beralih ke Maria, bertanya, “Maria, kenapa teman-temanmu juga tidak punya tubuh?”

“Um, kenapa …?”

Maria malah balas bertanya. Ia menatapku bingung.

“Karena dengan begini kami bisa main lebih lama,” sahut Desi. “Orang-orang dewasa tidak bisa melihat kami, jadi mereka tidak bisa memarahi kami.”

“Ah!” Begitu rupanya.

“Apa kau mau ikut juga, Luna?” tanya Maria.

“Hm. Sepertinya menyenangkan. Tapi, bagaimana caranya?”

Maria dan ketiga temannya masing-masing mengulurkan sebelah tangan padaku. Mereka semua tersenyum lebar.

“Kami akan membantumu.”

….

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Ayo Ikut
Laila NF
Novel
Bronze
Jamkos ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Haunted School
Mizan Publishing
Komik
Bronze
Me !
Willy Reichi
Novel
Bronze
LEUMPEUH YUNI (Ketika Tubuh Manusia Disalahgunakan)
Tedi Rinaldi
Novel
Gold
Fantasteen Scary Hot Seat
Mizan Publishing
Novel
Bronze
HUTAN GAIB
JUMAINAH
Novel
Bronze
Hidup Dengan Mayat ~Novel~
Herman Sim
Flash
BELL
Tiansetian
Novel
Bronze
ATM Antrian Tengah Malam
Herman Sim
Komik
Teror di Kampung Sanes
Alfisyahrin Zulfahri Akbar
Komik
Selamat Datang di Toko Batavia
Tri Agustinauli
Novel
MISTERI RUMAH BAMBU DI BUKIT WINGIT
Embart nugroho
Novel
Bronze
Supranatural Experience 1998
mutaya s
Flash
The Eyes
Ika Karisma
Rekomendasi
Flash
Ayo Ikut
Laila NF
Flash
Jangan Menungguku
Laila NF
Novel
Misi Peri Fani
Laila NF
Novel
Bronze
Vector
Laila NF
Flash
Misi
Laila NF
Flash
The Last Boss
Laila NF
Flash
Attack
Laila NF
Novel
Meong
Laila NF