Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Ayo Ikut
4
Suka
5,817
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Senangnya, belum seminggu kami pindah rumah tapi aku sudah mendapat teman baru. Maria namanya. Meski seumuran, dia lebih kecil daripada aku. Rambutnya dikepang dua sepanjang pinggang. Maria terlihat seperti boneka karena dia selalu memakai baju ala tuan putri.

Rumahnya ada di ujung gang sana. Bangunan besar berlantai dua dengan pohon beringin rindang di halamannya.

Sama sepertiku, Mama dan Papa Maria sibuk bekerja. Kami jadi kesepian karena ditinggal di rumah sendirian. Sebenarnya ada kakak pengasuh di rumah, tapi kakak itu lebih sering mengasuh handphone daripada aku. Bahkan kakak pengasuhku sama sekali tidak tahu kalau aku keluar rumah diam-diam untuk main ke tempat Maria.

Aku masuk lewat celah kecil pada pintu pagar yang tidak terkunci. Berlari ke halaman samping rumah Maria, tempat biasanya kami bermain boneka.

Langkah kakiku terhenti melihat keramaian di depan mata. Ada banyak anak di sana, perempuan semua. Mereka memakai baju tuan putri seperti Maria.

“Ah, Luna!” panggil Maria sambil berlari menghampiriku.

“Um, mereka siapa?” tanyaku malu-malu.

“Teman-temanku, ayo aku kenalin.” Maria berujar riang. “Itu Mina, Desi, dan Clara.”

Maria beralih ke teman-temannya lalu memperkenalkanku. “Ini teman yang kuceritakan, Luna.”

Anak yang bernama Ddesi menghampiriku. “Hai.”

Aku mengulurkan tangan untuk bersalaman, seeprti yang diajarkan ibu guru di sekolahku. Desi terlihat sedikit meragu, tapi ia menyalamiku. Senyum lebar mengembang di wajahnya.

Aku beralih ke Maria, bertanya, “Maria, kenapa teman-temanmu juga tidak punya tubuh?”

“Um, kenapa …?”

Maria malah balas bertanya. Ia menatapku bingung.

“Karena dengan begini kami bisa main lebih lama,” sahut Desi. “Orang-orang dewasa tidak bisa melihat kami, jadi mereka tidak bisa memarahi kami.”

“Ah!” Begitu rupanya.

“Apa kau mau ikut juga, Luna?” tanya Maria.

“Hm. Sepertinya menyenangkan. Tapi, bagaimana caranya?”

Maria dan ketiga temannya masing-masing mengulurkan sebelah tangan padaku. Mereka semua tersenyum lebar.

“Kami akan membantumu.”

….

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Ayo Ikut
Laila NF
Novel
Bronze
ATM Antrian Tengah Malam
Herman Sim
Novel
Bronze
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI 2 BANGKITNYA DIA PADA SENJA
Meliana
Novel
Bronze
Panti Rogo Kadipolo
Ariyanto
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Novel
Marni
WENI Trisanti
Cerpen
Bronze
Si Mata Hijau
Eki Saputra
Novel
Gold
Fantasteen The Lagaziv School of Vathana
Mizan Publishing
Novel
Bronze
SRAPIT
Onet Adithia Rizlan
Flash
Surup
Haru Wandei
Flash
Bronze
1000 SUARA
Alvin Suhadi
Novel
Gold
Fantasteen Hana dan Piano La
Mizan Publishing
Flash
Terlambat
Deandrey Putra
Cerpen
Bronze
Teka-teki Silang
Iena_Mansur
Flash
Hitam
rossewoodz
Rekomendasi
Flash
Ayo Ikut
Laila NF
Novel
Misi Peri Fani
Laila NF
Flash
Jangan Menungguku
Laila NF
Flash
Attack
Laila NF
Novel
Meong
Laila NF
Flash
Misi
Laila NF
Flash
The Last Boss
Laila NF
Novel
Bronze
Vector
Laila NF