Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kunjungan Kekasih
2
Suka
5,625
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Wangi kemboja menyambutmu di depan pagar rumah. Warnanya yang putih kekuningan tampak cantik, senada dengan cat dinding yang mulai pudar. Walaupun katamu merah keungunan lebih indah dipandang mata. Lebih magis dan menyimpan banyak misteri seperti lautan, meski tidak sebanyak dia yang kaucinta.

Ya, kekasihmu itu adalah satu-satunya orang yang tak bisa ditebak. Ia memiliki ekspresi yang sulit dibaca, bahkan setelah hampir dua tahun kau mengenalnya.

Hari ini kau sengaja datang mengunjungi kekasihmu untuk melepas rindu. Sebuket bunga lili putih dan arak putih tak lupa kaubawa. Berikut buah apel merah yang amat disukai kekasihmu.

Kau berjalan masuk melewati pagar, melewati pohon kemboja, juga kenangan yang berserakan di bawahnya. Menjelang petang kau tak pernah lupa memunguti dan membawanya pulang, untuk kemudian kaunikmati sendiri di depan perapian.

Kau menghela napas dalam sebelum akhirnya mengucapkan salam sebagaimana biasa seorang tamu. Meskipun kau sendiri bukan tamu bagi kekasihmu, melainkan rumah, tetap saja kau mengucapkan salam. Katamu sebagai bentuk penghormatan kepada pemilik rumah. Ya, ya, manusia memang harusnya begitu, bukan?

Kau tersenyum setelah bertemu kekasihmu. Senyumnya masih sama seperti saat menantimu dulu; menawan.

Setelah membalas senyum kekasihmu yang amat dikasihi itu, kau meletakkan buket bunga di vas yang selalu diletakkan di meja kecil sudut rumah. Kau menatanya di sana dengan sepenuh hati dan hati-hati. Kemudian buah apel dan arak putih di sudut lainnya.

Senyummu semringah melihat meja kecil itu terisi indah. Terlebih saat kekasihmu tak kalah semringah. Kau senang sekali sampai ingin menangis berkali-kali.

Kau duduk di sampingnya. Tak ada suguhan selain kenangan yang berputar bak film di bioskop yang kau tonton dengannya hampir setiap Sabtu malam. Tak ada pula pembicaraan selain mata yang saling menatap dan ingin menetap bukan sebatas singkat. 

Salah satu hal yang membuat hubungan kau dan kekasihmu aneh di mata orang-orang; kalian saling mengerti meski tidak ada pembicaraan berarti. Namun, kau menganggap itu sebagai sesuatu yang mewah. Saat mencintai, kau hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan kekasihmu tanpa harus mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. Sama seperti hari ini. Kau begitu menikmati saat-saat bersama kekasihmu.

Kau melirik jam. Wajahmu mendadak sendu saat tahu waktu berlalu begitu saja. Tanganmu terulur, membelai mesra kekasihmu seraya mengucapkan kata cinta. Lalu kaubangkit dari duduk. Menatap lama wajah kekasihmu yang tak kalah mendung dari langit sore ini.

Kau tersenyum tipis, setipis kabut yang mendadak menyelimut rumahnya. Kemudian berbalik dan berjalan pelan. Sesekali kau melihat ke belakang. Kekasihmu masih di sana. Berdiri dengan senyum terbaik melepas pergimu. Ia akan selalu di sana sampai kau menghilang di tikungan. 

Di depan pohon kemboja tak jauh dari pagar, kau berdiri lama. Sebelum akhirnya memunguti kenangan-kenangan yang berserakan di bawahnya. Kaukantongi lalu membuka pagar yang selalu mengeluarkan bunyi berisik setiap kali dibuka-tutup. Sekali lagi, sebelum pergi dan mengendarai CB 100, kau menatap kekasihmu yang masih berdiri dengan senyum mantap.

Kaubalas tersenyum seraya melambaikan tangan. Bibir merah mudamu tak berhenti mengucap kalimat penenang, entah untuk kekasihmu atau dirimu sendiri; aku akan kembali. Tunggulah.

Bumi Rafflesia, 2020

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Kunjungan Kekasih
Aiyu A gaara
Novel
Gold
For Better or Worse
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Husi Si Gadis Cenayang
sisibulan
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Flash
Bronze
Kau tau aku mencintaimu?
Sicksix
Flash
Hy How Are You?
Aspasya
Cerpen
Aku Dan My Oboss
Lavender Fla
Novel
Bronze
Langit Senja
Primasari Lovexz
Novel
Bronze
Cerita Cinta Jenny
Lolita Alvianti susintaningrum
Flash
Curhat Gadis Galau
Al Balinda Ulin Dya
Novel
Selamat datang, 62!
V.N.Lietha / Vica Lietha
Komik
Harmony to Your Dream
Ivon Agustin / Vania Yolanda
Cerpen
Gelembung Sabun
Suryawan W.P
Novel
Gold
Shea
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Dilarang Bercanda dengan Kenangan
Republika Penerbit
Rekomendasi
Flash
Kunjungan Kekasih
Aiyu A gaara
Flash
Kunjungan Kekasih
Aiyu A gaara
Novel
Di Perpotongan Senja
Aiyu A gaara