Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Take My Hand
9
Suka
8,809
Dibaca

Hari ini, aku menerima pesanmu setelah berbulan bulan kita terpisah, setelah berbulan bulan kamu pergi tanpa kata..

Kamu memintaku untuk bertemu ditempat pertama kali kita bertemu.. aku khawatir mengenai kamu yang akan melupakan dimana tempat pertama kita bertemu, itulah kebiasaanmu...

Tapi aku selalu percaya padamu, meski itu selalu berujung sebuah kesalahpahaman ketika kita bertemu. kemudian, kita bertengkar karena saling menunggu ditempat yang berbeda, lalu diakhiri suara tawa menertawakan kebodohan kita...

Tapi kali ini aku benar benar menunggu, menunggumu dengan ditemani sebuket bunga yang kubeli ditaman tempat biasa kita membeli es krim, tempat kita bersenda gurau terlepas dari duniawi yang selalu kita keluhkan.

Aku sudah sampai disini, melihat kekanan dan kekiri. Menunggu seseorang berambut hitam panjang menghampiriku dengan senyumnya yang sangat kurindukan, memelukku dan berkata.

"Aku merindukanmu..."

Aku sudah menunggu cukup lama, kakiku terasa pegal, aku memutuskan untuk duduk disebuah tembok yang selalu kita perdebatkan, karena perdebatan itulah kita saling mengenal.

Entah kenapa sesuatu hal konyol justru bisa membuat kita bertahan begitu lama, sampai sejauh ini. Aku hanya bisa bersyukur kamu masih mengingatku..

Aku mulai lelah, matahari sudah mulai turun dari tahtanya, hendak beristirahat memanggil bulan menggantikannya... Tapi kamu belum kunjung datang... Dan aku masih menunggumu, ditempat yang sama dimana kita berpijak untuk saling bertemu...

Aku kedinginan karena hujan mengguyur cukup deras jika dikatakan sebagai gerimis. Bahkan udara malam tak cukup membuatku untuk berpikir mengenai kemana perginya dirimu hingga kau tak kunjung datang menemuiku...

Ini sudah tengah malam... Akhirnya sebuah langkah kaki dengan selop yang terus beradu membuatku meliriknya perlahan.

Dia membawa sebuket bunga yang mirip dengan yang kubawa, kemudian dia menatap kearah tatapanku menatap sekarang.. menatap kedepan jurang yang dihalangi oleh tembok yang kuceritakan tadi...

"Apa kamu menungguku selama ini? Jangan bersikap bodoh! Jika kamu ingin pergi, maka pergilah! Meskipun aku datang, kamu seharusnya tetap pergi kali ini... Bukannya menungguku, karna kita tidak akan bisa menertawakan hal itu bersama lagi."

Air matanya terjatuh, ya mengingat kini dia membawa sesuatu diperutnya, membuatku menghembuskan napas dalam...

"Bagaimana bisa a-"

Dia melemparkan bunganya kejurang tanpa kata dan alasan. Air matanya mengalir mengikuti aliran bunga yang terjun kedalam sana...

Membuatku terdiam dan terbungkam..

"Kamu harus tenang dialam sana, bukan untukku, tapi untuk bayi kita.."

Kini aku sadar, tangannya sudah tak dapat kugenggam, senyumnya tak dapat kulihat dan air matanya tak dapat kuusap, ingin ku bersamanya lagi, ingin kunantikan dia disini. Namun, menantikannya akan sangat menyakitkan setelah aku tahu semua kenyataan....

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Bunuh diri? 🥺😰
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
RIGEL
yumna ayu
Novel
Bronze
Prolog
Ivana Putri Zacharias
Novel
Bronze
Semua Salahku
Basuki Fitrianto
Flash
Take My Hand
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
Basketball Adrenaline
Bang Staycool
Novel
Bronze
Cinta Dalam Hidupku
Linda Maulana
Novel
Gold
Menikah Untuk Bahagia
Noura Publishing
Novel
Bronze
Venus: The Dawn
Rama Sudeta A
Novel
Harmonisasi Rasa
Karang Bala
Flash
Si Bungsu Emas
Musrifah Anjali
Novel
Bronze
Malam, Hujan
Hary Budiarto Koriun
Novel
Never Mind
Violet Bekket
Novel
Heartache
Queenazalea
Novel
Bronze
Tak Mudah untuk Cinta
syafetri syam
Novel
Arletta
Fiyani
Rekomendasi
Flash
Take My Hand
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Diujung Sana
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Janji Palsu
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Dari Kejauhan
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Remahan
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
AMBIVALEN
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Tatapan
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
11/12 Class
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Behind the Tears
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Home
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
A Girl and Boys
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
The Scion
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
The Room 13
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
The Man With His Guilty
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Criminal Case
Ariq Ramadhan Nugraha