Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Sang Pengantin
10
Suka
8,722
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Mawar duduk termenung sambil menatap bayangan dirinya didepan cermin kamarnya. Dia tampak cantik dengan riasan dan busana lengkap pengantin jawa. Tidak ada senyuman kebahagiaan diwajahnya, seperti yang biasa tergambar dari setiap perempuan yang akan menuju gebyok kursi pelaminan.

Pintu kamarnya terbuka dan bu Dermi masuk lalu duduk disamping putrinya, dengan sabar dan hati-hati, dia usap lembut air mata yang mulai menetes dipipi putri satu-satunya itu. Sekuat tenaga, bu Dermi mencoba untuk kuat dihadapan Putrinya, namun usahanya sia-sia karena air matanyapun mulai membasahi pipinya, lalu dia memeluk erat bahu Mawar.

"Maafkan ibu ya nduk."

Mawar masih menatap bayangannya dicermin dan tidak menghiraukan ibunya yang menangis dibahunya.

"Ini semua salah mas Sapto."

Bu Dermi tanpak terkejut dengan ucapan Mawar. Dia menghapus airmatanya dan menatap Mawar.

"Istigfar nduk, doakan agar almarhum tenang disana. Ibu yakin kepergiannnya tiga hari yang lalu untuk melindungimu dari.."

Bu Dermi terdiam tidak melanjutkan kalimatnya. Dia menenangkan Mawar yang tertunduk sambil terisak.

"Seandainya mas Sapto tidak mengkhianatiku enam bulan lalu, mungkin dia yang akan bersama denganku dipelamainan hari ini, bukan dengan dia."

"Tapi kamu menerima cinta dan lamaranku." Ucap bu Dermi dengan nada tinggi sambil menatap tajam kearah Mawar dari balik cermin.

Mawar terkejut, dia berhenti terisak dan perlahan menatap kearah ibunya dari balik cermin. Suasan mistis tiba-tiba datang dan aroma harum bunga-bunga setaman meyerbak diseluruh ruangan. Tiba-tiba terdengar sayup-sayup suara gamelan.

"Aku hanya menagih janjimu pagi itu dan aku selalu menepati janjiku, seperti yang aku ucapkan pagi itu padamu."

Mawar sadar ucapan itu bukan berasal dari ibunya, ada sosok yang masuk kedalam tubuh ibunya.

Tidak ada rasa takut dalam diri Mawar karena selama tujuh hari berturut-turut, dia dan keluarganya telah mengalami kejadian mistis diluar nalar yang menguras energinya dan keluarganya, hingga puncaknya merengut nyawa Sapto, mantan tunangannya.

"Kenapa aku?". Tanya Mawar sambil menatap langsung kearah ibunya.

Bu Dermi tersenyum lalu memegang lembut tangan Mawar, "Karena aku mencintaimu dan kamu mencintaiku."

Mawar menepis tangan bu Dermi lalu bangkit berdiri membelakanginya.

"Mungkin karena aku patah hati jadi aku begitu sembrono bermain-main dengan perasaanku atau kamu memberiku guna-guna atau... atau..." Mawar terisak.

"Aku mohon, lepaskan aku..." Pinta Mawar.

Bu Dermi bangkit berdiri dan menatap Mawar yang masih membelakanginya.

"Semakin kamu menyangkal perasaanmu, semakin sulit kamu menerima kenyataan bahwa kamu sekarang adalah pengantinnku."

"Aku bisa melepasmu tapi keluargamu dan seluruh penduduk desa akan menjadi penggantinya."

Mawar hanya diam berdiri sambil terisak mendengar setiap kalimat bu Dermi.

"Keluarlah pengantinku, aku sudah menunggumu diluar, pingit an sudah hampir selesai, sudah hampir tengah malam."

"Aku mohon lepaskan aku..." Mawar berbalik dan menatap bu Dermi yang tampak bingung lalu duduk karena merasa lemah seluruh badanya.

"Ibu..." Mawar menghampiri bu Dermi.

"Apa yang terjadi nduk?" Bu Dermi masih tampak kebingungan.

Mawar menatap ibunya selama beberapa menit lalu mengusap lembut wajah ibunya. Dia terisak lalu berdiri.

"Sudah saatnya bu, dia sudah datang, pengantinku sudah datang menungguku dengan kereta kudanya."

"Tapi dia siluman, dia mahkluk halus, dia penunggu..." Bu Dermi terisak.

Mawar berjalan menuju pintu lalu berpaling menatap ibunya sambil tersenyum lalu membuka pintu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Sang Pengantin
Bramanditya
Novel
Bronze
Luk Thep ~Novel~
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Dia Menggali Kubur Sambil Bernyanyi
Habel Rajavani
Novel
Gold
Salon Tua
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Fantasteen Hunted
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Tumbal Majikan
Diani Anggarawati
Novel
Bronze
Sazadah Hitam
Paul Sim
Novel
Rumah Amora
Rosi Ochiemuh
Novel
Pukul Satu
Azia Fadila Madani
Novel
Gold
Rumah di Perkebunan Karet
Mizan Publishing
Novel
Bronze
ATM Antrian Tengah Malam
Herman Sim
Flash
Memori
Roy Rolland
Cerpen
Bronze
Avizena
Larasatijingga
Novel
Istriku Hamil Anak Raja Jin
Alwinn
Flash
Bronze
GHOST
HERLIYAN BERCO
Rekomendasi
Flash
Sang Pengantin
Bramanditya
Novel
SETINGGI LANGIT DAN BINTANG
Bramanditya
Flash
DEWI, THE SUPER WOMAN
Bramanditya
Novel
Hantu Kekasih Di Masa Lalu
Bramanditya
Flash
CONVERSATIONS WITH GOD?
Bramanditya
Novel
cerita sebelum kiamat
Bramanditya
Skrip Film
Malaikat Tanpa Sayap
Bramanditya
Cerpen
Pemakaman Seorang Suami, Bapak Dan Kekasih
Bramanditya
Cerpen
Cinta, Biarkan Kereta Itu Lewat
Bramanditya
Flash
Kekasih Untuk Suamiku Part. 2
Bramanditya
Skrip Film
KUTUKAN
Bramanditya
Flash
Dewi The Super Woman Part. 2
Bramanditya
Novel
Sisters
Bramanditya
Flash
Kekasih Untuk Suamiku
Bramanditya
Flash
Detective Arman : Wanita Yang Jatuh Dari Lantai 19
Bramanditya