Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Untuk Sebuah Rasa
4
Suka
5,724
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lelaki itu tersenyum lagi, melihatku dengan wajah gugup dan ragu. Terlihat dia tengah menorehkan pensil pada buku di depannya. Menulis atau menggambar? Aku tak tahu karena meja kami cukup jauh.

"Boleh duduk di sini?" Tiba-tiba dia berdiri di depan mejaku saat mataku terpaku pada buku.

Cukup terkejut dengan kedatangannya, tapi aku hanya mengangguk padanya. Kurasa dia cukup mengerti tanpa perlu aku balas. Lelaki itu memakai seragam yang sama denganku, cukup tampan, walau sepertinya bukan murid populer. 

Dia menarik kursi, lalu menunjukkan sebuah buku padaku. Terlihat dengan jelas di halaman pertama saat dia membukanya, ada aku dengan buku di tangan. Sama dengan posisiku saat ini. Gambarnya sangat jelas, coretan tangan yang halus, dan terlihat lelaki itu memang berbakat menggambar.

"Hanya iseng. Ini untukmu, semoga suka." Dia menyerahkan buku itu, lalu tersenyum.

Tak berapa lama, dia menggeser kursi, berdiri, lalu pergi dari mejaku. Keluar dari perpustakaan.

Aku tersenyum samar melihat punggungnya yang menjauh. Dia, lelaki itu, sudah hampir sebulan ini mengunjungi perpustakaan. Duduk di tempat yang sama, tanpa membaca buku, hanya bermain dengan pensil dan kertasnya. Kini aku tahu, selama ini dia hanya menggambar.

Kubuka halaman selanjutnya, tetap ada diriku. Saat makan bakso di kantin. Entah bagaimana cara lelaki itu sehingga bisa menggambarkan bakso dengan indah, sampai perutku terasa keroncongan. Bahkan sangat terlihat wajahku yang kepedasan dengan beberapa keringat di sana.

Di sebelahnya, ada aku lagi. Sedang bersandar pada dinding kelas. Aku lupa saat itu sedang melihat apa. Terlihat mataku yang memandang ke arah atas, menerawang di angkasa.

Ah, lelaki itu. Siapa namanya? Bahkan aku pun tak tahu. Lebih tepatnya tak peduli dengan orang-orang di sekitarku. Buat apa? Toh sebentar lagi aku tak akan bersekolah di sini. Ayah selalu berpindah-pindah kerja, tiap setahun sekali. Menurutku percuma mempunyai banyak teman atau bahkan mempunyai masalah di sekolah.

Hari ini adalah hari terakhirku di sekolah. Aku sudah berpamitan pada para guru, tentu. Juga teman-teman sekelas, walau hanya sekilas. 

Langsung kubuka halaman terakhir, ada tulisan tangan di sana.

Terima kasih untuk semuanya. Untuk rasa yang telah kau hadirkan padaku tanpa sengaja. Aku berharap kita bisa bertemu lagi.

===========

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
dalem. 😭 relate banget sama aku yang juga sering mencintai dalam diam, walau aku cuma di dunia maya. 😭🌟🌟🌟🌟🌟
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Binar Sendu
Permatasari
Novel
Bronze
Bersua
Chika Manupada
Novel
Bronze
Kereta Api Terakhir
Yellowflies
Flash
Untuk Sebuah Rasa
Anisa Ae
Novel
Gold
Elegi Rinaldo
Falcon Publishing
Novel
Menganalogikan Cinta
amanda lestari c
Novel
Bronze
Did You See That?
Charansa
Novel
Gold
5 Detik dan Rasa Rindu
Mizan Publishing
Novel
Yang Abadi
dari Lalu
Flash
Bronze
Cinta tapi Gengsi
Dzakayfat Aizawa
Novel
Bronze
Miss Ambitious
D Sugisan
Novel
Bronze
Lean On Me
Dessy Rahmatya
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Cerpen
Letting Go
Tuti Haryati
Cerpen
Bronze
Hujan dan Secangkir Kopi Panas
bomo wicaksono
Rekomendasi
Flash
Untuk Sebuah Rasa
Anisa Ae
Flash
Cinta Dalam Diam
Anisa Ae
Flash
Kenangan Hujan
Anisa Ae
Novel
Lisma Mencari Cinta
Anisa Ae