Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Untuk Sebuah Rasa
4
Suka
11,400
Dibaca

Lelaki itu tersenyum lagi, melihatku dengan wajah gugup dan ragu. Terlihat dia tengah menorehkan pensil pada buku di depannya. Menulis atau menggambar? Aku tak tahu karena meja kami cukup jauh.

"Boleh duduk di sini?" Tiba-tiba dia berdiri di depan mejaku saat mataku terpaku pada buku.

Cukup terkejut dengan kedatangannya, tapi aku hanya mengangguk padanya. Kurasa dia cukup mengerti tanpa perlu aku balas. Lelaki itu memakai seragam yang sama denganku, cukup tampan, walau sepertinya bukan murid populer. 

Dia menarik kursi, lalu menunjukkan sebuah buku padaku. Terlihat dengan jelas di halaman pertama saat dia membukanya, ada aku dengan buku di tangan. Sama dengan posisiku saat ini. Gambarnya sangat jelas, coretan tangan yang halus, dan terlihat lelaki itu memang berbakat menggambar.

"Hanya iseng. Ini untukmu, semoga suka." Dia menyerahkan buku itu, lalu tersenyum.

Tak berapa lama, dia menggeser kursi, berdiri, lalu pergi dari mejaku. Keluar dari perpustakaan.

Aku tersenyum samar melihat punggungnya yang menjauh. Dia, lelaki itu, sudah hampir sebulan ini mengunjungi perpustakaan. Duduk di tempat yang sama, tanpa membaca buku, hanya bermain dengan pensil dan kertasnya. Kini aku tahu, selama ini dia hanya menggambar.

Kubuka halaman selanjutnya, tetap ada diriku. Saat makan bakso di kantin. Entah bagaimana cara lelaki itu sehingga bisa menggambarkan bakso dengan indah, sampai perutku terasa keroncongan. Bahkan sangat terlihat wajahku yang kepedasan dengan beberapa keringat di sana.

Di sebelahnya, ada aku lagi. Sedang bersandar pada dinding kelas. Aku lupa saat itu sedang melihat apa. Terlihat mataku yang memandang ke arah atas, menerawang di angkasa.

Ah, lelaki itu. Siapa namanya? Bahkan aku pun tak tahu. Lebih tepatnya tak peduli dengan orang-orang di sekitarku. Buat apa? Toh sebentar lagi aku tak akan bersekolah di sini. Ayah selalu berpindah-pindah kerja, tiap setahun sekali. Menurutku percuma mempunyai banyak teman atau bahkan mempunyai masalah di sekolah.

Hari ini adalah hari terakhirku di sekolah. Aku sudah berpamitan pada para guru, tentu. Juga teman-teman sekelas, walau hanya sekilas. 

Langsung kubuka halaman terakhir, ada tulisan tangan di sana.

Terima kasih untuk semuanya. Untuk rasa yang telah kau hadirkan padaku tanpa sengaja. Aku berharap kita bisa bertemu lagi.

===========

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Komik
The Miracle
Helsy Ariesta
Flash
Untuk Sebuah Rasa
Anisa Ae
Novel
Life of Maharani
Wachyudi
Flash
Cinta Tanpa Pamrih
lidia afrianti
Flash
One, Two, Lost You
Syafira Muna
Cerpen
Bronze
Yan
sukadmadji
Novel
Meraih Bintang Palsu
iccasha
Skrip Film
Matrikulasi Rasa
Lovaerina
Flash
Bronze
Menunggumu Hingga Aku Jemu
Aspasya
Cerpen
Satu Meja, Dua Rasa
Penulis N
Novel
Forced Of Love
Babytiran
Flash
Bronze
Dua Tahun Lagi
Ron Nee Soo
Novel
I'm Sorry
Ang.Rose
Cerpen
Bronze
Di Ujung Waktu
sukadmadji
Novel
Bronze
Blueprint
Nur Halimah
Rekomendasi
Flash
Untuk Sebuah Rasa
Anisa Ae
Flash
Kenangan Hujan
Anisa Ae
Novel
Lisma Mencari Cinta
Anisa Ae
Flash
Cinta Dalam Diam
Anisa Ae