Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Home
8
Suka
5,605
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Hahahahah"

Itulah setiap hari yang selalu kudengar, suara tawa yang memuakkan setiap kali aku masuk kedalam sebuah bangunan yang sering mereka sebut sebagai rumahku.

Sebenarnya aku benci suara suara itu, mereka sungguh menyebalkan. Bahkan aku tak sudi mengakui mereka satu atap denganku. Entah apa yang dilakukan ayah dan ibu, tapi mereka membiarkan suara tawa yang terus tak pernah berhenti terdengar itu.

"Sialan! Pergi kalian dasar setan!" Aku mengumpat dan menendang pintu membuat mereka terdiam sementara waktu.

Selagi mereka terdiam aku akan mengunci pintu dan bersiap untuk gelombang tawa yang selanjutnya. Tawa tawa itu membuatku frustasi dan kesal, kadang emosiku memuncak, aku menghancurkan segalanya atau bisa menangis sejadi jadinya didalam ruanganku sendiri...

Aku sangat muak dengan mereka, bahkan tak sudi aku mengenal mereka.. aku lebih baik mengunci, menutup dan memisahkan diri dari para tawa yang sangat membuatku ingin muntah karnanya.

Aku memang sudah gila? Sampai aku ingin memukul mereka karena tawa mereka yang selalu terdengar dari bilik tipis itu.

Tak jarang aku memaki dan meludahi mereka ketika mereka memulainya disiang hari. Hingga aku bisa ditahan dan dihukum dikamarku sendiri, menurutku itu lebih baik, daripada harus menyapa mereka dipagi hari selanjutnya.

Hari ini sungguh terasa dingin, aku merasa tawa itu sudah bisa kudiamkan, setelah aku mengerti apa yang terjadi, aku mulai bisa mengabaikan mereka, dan mulai merasa nyaman dengan suasana disini.

Aku mulai menurut dan dapat membaur, kadang aku bisa tertawa bersama mereka....

Bahkan hari ini aku mulai berjalan jalan ditaman tak jauh dari tempatku tinggal selama ini...

Kini dia bertanya kepadaku.

"Apa kamu merasa marah? Apa kamu ingin menangis lagi? Atau menghancurkan barang?" Ucap saudaraku yang selalu mengetuk pintu kamarku dipagi hari.

Aku menggelengkan kepala sembari tersenyum lembut, berharap polesan yang selalu kuasah dimalam hari bisa diterima dan dipercaya oleh mereka.

Saudaraku itu terlihat bahagia dan tersenyum dengan sumringah ketika aku tersenyum membalasnya dengan senyuman selembut yang kubisa.

Dia berbisik.

"Kalau begitu, ayo kita pulang" dia masih tersenyum disana..

Aku tahu itu, oleh karna itu aku sudah mempersiapkan segalanya, sebuah lakban dan pernak pernik lainnya yang kupersiapkan untuk kejutan perubahanku kepada keluargaku.

Dia benar benar membawaku pulang, kesebuah rumah yang 'dulu' pernah aku tinggal didalamnya.

Dia mengetuk pintu disambut oleh sambutan selamat datang dan pelukan. Aku tersenyum selagi pintu masih terbuka....

Kini aku benar benar pulang kerumah, rumah yang bisa kutinggali sendiri...

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Home
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Sang Rembulan
Dhea FB
Flash
Lucid Dream
Prettysinta
Novel
Malam Tahun Baru
Purnama Putri
Novel
Bronze
Raungan Di Sebuah Villa
Mfathiar
Flash
Bronze
Interogasi
Bakasai
Flash
The Singularity
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
PASANG
Ri(n)Jani
Novel
I Am The Justice
Erika Angelina
Flash
Bronze
MISTERI HILANGNYA dr. YUNIAR
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
Bronze
DELUSION
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Bronze
Kereta Terakhir
Nurbaya Pulhehe
Flash
11/12 Class
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Unknown You
Tri Wulandari
Flash
Petunjuk
Miss Rain
Rekomendasi
Flash
Home
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Remahan
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
11/12 Class
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
The Scion
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Diujung Sana
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Tatapan
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
The Room 13
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Dari Kejauhan
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Take My Hand
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Behind the Tears
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
The Man With His Guilty
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
A Girl and Boys
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
SISTER
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Janji Palsu
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Criminal Case
Ariq Ramadhan Nugraha