Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pagi itu aku mencari bapak.
Setiap hari ketika aku menoleh ke kanan, bangun dari tidurku selalu wajah bapak yang kutemui, aku mainin hidungnya yang penuh minyak, telinganya yang belum mekar, janggutnya yang tajam, hingga bapak berkata “Udah ih Aluna..”
Setiap pagi bapak selalu menyiapkan sarapan untukku, bapak tidak pernah absen menggorengkanku telur dadar campur keju, kesukaanku. Bapak juga selalu mengantarku ke sekolah dan menjemputku.
Bapak selalu ada buatku, membantuku mengerjakan PR, bermain denganku, mengajakku belanja, belajar, dan mencoba hal-hal baru. Bapak juga sangat menyayangi ibuk, buktinya setiap malam aku selalu melihat bapak memijati ibuk yang capek seharian bekerja dari subuh hingga sore, bapak rebuskan air panas untuk ibuk mandi, bapak buatkan minuman hangat seperti teh dan juga susu hangat.
Bapak juga selalu menanyaiku “Kamu mau gak punya adik?” dan aku selalu menjawab “Tidak mau, nanti bapak lebih sayang sama adik lagi daripada sama aku.” Dan bapak selalu menjawab lagi “Tidak akan, cinta dan sayang bapak ke kamu itu tiada dunia, bapak pun rela memberikan nyawa bapak untuk kamu, putri kecil kebanggaan bapak dan ibuk.”
Jadi, begitu tadi pagi aku tidak menemui bapak tidur disampingku aku langsung mencarinya, bapak juga tidak menyiapkan sarapan seperti biasanya, tidak memanaskan motor juga untuk mengantarku sekolah, mungkin bapak lagi ada urusan.
Aku pun berangkat sekolah sendiri. Sepulang sekolah aku tetap tidak menjumpai bapak, baju kotor dikamar mandi masih menumpuk, itu berarti bapak belum nyuci, lantai juga kotor, itu berarti bapak belum menyapu. Apakah mungkin urusan bapak sesibuk itu? Ide bagus sepertinya jika aku bertanya ke tetangga.
Aku pun mulai bertanya ke tetangga kanan kiri. “Apakah kalian lihat bapakku hari ini?” dan akupun tidak mendapatkan jawaban. Aku pun kembali kerumah, ketika masuk kekamar bapak dan ibuk barulah aku tersadar, setelah melihat buku yasin yang ada foto bapak di covernya. Aku tersadar bahwa bapak sudah tiada, bapak yang sudah tidak bisa menemani hari-hariku lagi.
Bapak.. I miss u so much, maaf Aluna hari ini lupa lagi untuk yang kesekian kalinya.